" ini adalah kristal sihir kutukan yg memiliki skill untuk membuat semua yg tertusuk olehnya menjadi bentuk roh Dengan cara mengaktifkan skill khususnya.." jelas Diana " kalau tidak salah namanya Immortality "
" Alcheviamist ya..."
Sirius mengangguk-angguk. Sepertinya saat ini ia berpikir kalau kristal ini akan menjadi bahan yg tepat untuk membuat senjata barunya. Ia pun berusaha mencabut dan mengangkat batu kristal itu. Tapi percuma. Batu itu tertanam sangat dalam. Lagipula benda itu sangat berat. Mustahil baginya untuk membawa semua bagian batu itu.
" Sirius, itu percuma" ucap Diana berusaha menghentikan usaha Sirius.
" Tidak ada yg percuma" jawab Sirius. Ia meletakkan kedua tangannya diatas batu itu. " Perhatikan ini baik-baik, Diana"
Perlahan bentuk batu kristal itu berubah. Setengah bagian kristal itu sudah menjadi sebuah pedang panjang dan terpotong dari batu yg tertanam di tanah. Diana berdecak kagum.
" I-itu kan... modeling!" Ucap Diana " darimana kau mempelajari skill langka itu?!"
" Ya...bisa dibilang ini bakatku dari kecil" jawab Sirius " tak kusangka ini akan berguna disaat-saat seperti ini"
Sirius mengibas-ibas kan pedang barunya itu. Tak terlalu ringan dan tak terlalu berat. Ini benar-benar sempurna.
" Ini senjata yg bagus" ucapnya.
Tiba-tiba Sirius merasa ada semacam gejolak energi asing. Energi itu seperti masuk kedalam dirinya dan membuatnya merasa semakin kuat. Ia meraih kartu petualangnya dan mendapati sesuatu tertulis disana.
" Dark...Priest?" Tanyanya " class macam apa itu?"
" Kau tidak tau?"
" Tidak. Class ini tiba-tiba muncul setelah aku mengambil benda ini..." Ucap Sirius.
" Coba periksa skill murninya" usul Diana.
Sirius menurut dan membuka kolom skill. Ia menyentuhkan jarinya diatas tulisan class itu. Tiba-tiba serangakaian rune sihir muncul. Disana tertulis ada dua skill. Illusion dan full crowling. Efek dan tingkatannya tak jelas. Dan kelihatannya, kedua skill itu adalah skill element dark. Sirius yg tak memiliki element dark bagaimana bisa mendapat class dan skill ini? Apa mungkin ini efek dari Alcheviamist itu?
" Illusion...dan full crowling" baca Sirius. " Baiklah, akan kucoba"
" Eh? S-Sirius tunggu dulu! Aku masih belum..."
" Full crowling!!"
Sirius mengaktifkan skill full crowling. Seketika sebuah lingkungan sihir hitam muncul dibawah kakinya dan mengeluarkan aura hitam pekat. Bercak hitam muncul dari pedang Alcheviamist dan menjalar ke sekujur tubuh Sirius. Ia meraung seperti hewan buas. Berteriak kesakitan dan mulai bergerak tak terkendali. Diana hanya bisa mengambil langkah mundur. Sampai saat Sirius diam dan kembali tenang. Diana mencoba untuk maju mendekat.
" Sirius...kau baik-baik saja?" Tanya Diana mendekatinya.
" Jangan mendekat!!" Seorang pria dengan sebuah perisai besar muncul didepan Diana dan menghentikan langkahnya " Sirius sedang dikendalikan"
" S-siapa kau? Apa maksudmu?" Tanya Diana " bagaimana kau bisa mengenal Sirius?"
" Tidak ada waktu untuk menjelaskannya. Dari pada memikirkan siapa aku lebih baik kau memikirkan bagaimana caranya kau selamat dari sini" ucap pria tersebut " karena sebentar lagi... Alcheviamist yg menggunakan tubuh Sirius akan mengamuk"
" Menggunakan tubuh Sirius? Maksudmu Sirius dikendalikan?!" Tanya Diana.
" Dia datang"
Sirius berjalan sedikit sempoyongan kearah mereka berdua. Ia mengangkat pedangnya dan menebaskan sebuah tebasan bayangan kearah mereka. Pria tadi pun berusaha menahannya dengan perisai yg ia gunakan. Saat ia mengintip kedepan. Tiba-tiba saja Sirius sudah berada tepat didepan tamengnya.
" Gawat!"
Sirius kembali menyerang dengan pedangnya. Setiap tebasan yg ia lancarkan menghasilkan efek ledakan kecil. Pria itu terus bersembunyi dibalik tamengnya melindungi dirinya dan juga Diana. Menyadari kalau serangan biasa tak bisa melukai mereka, Sirius mengganti pola serangan.
Sirius mulai menggerakkan pedangnya melingkari tubuhnya dari atas. Dari pedang itu, beberapa bayangan pedang yg melayang muncul. Sirius kembali mengarahkan pedangnya ke mereka.
" Dia menggunakan skill?!"
" Shadow Blade Circus"
Pedang-pedang bayangan yg ia buat mulai melesat kearah mereka. Pria tadi berusaha menangkis semua serangan Sirius. Melawannya hanya akan membuat mereka terbunuh. Sekali tergores oleh pedang itu, ia akan langsung merubah mereka menjadi roh. Perlahan pedang yg diluncurkan semakin cepat dan banyak. Pria itu mulai terlihat letih.
" Aku tak bisa terus bertahan seperti ini.." ucapnya " hey, apa kau bisa menggunakan sihir penetral?"
" T-tidak terlalu..tapi aku hapal mantranya dan itu memakan waktu" jawab Diana
" Berapa lama?"
" Lima menit"
" Kalau gunakan sihir itu untuk menetralkan kemampuan Alcheviamist Sirius..aku akan mengulur waktu untukmu" ucap pria itu. Diana mengangguk paham.
" Akan kucoba"
Diana pun mempersiapkan sihir penetralnya. Sedangkan pria itu berusaha sekeras mungkin menahan serangan Sirius. Serangannya semakin brutal. Hanya soal waktu lagi mereka bisa bertahan.
Lima menit berlalu, sihir penetral Diana siap digunakan.
" Selesai!" Ucap Diana.
" Bagus" gumam pria itu " prisson chain!"
Beberapa rantai cahaya muncul mengikat tubuh Sirius. Rantai air ni hanya bisa menahan selama sepuluh detik. Tapi itu semua sudah selesai.
" Disspell!!"
Sebuah sinar putih keluar dan menembak dada Sirius. Perlahan bercak hitam ditubuh Sirius menghilang. Aura hitamnya juga semakin pudar. Sirius pun jatuh tak sadarkan diri.
" Sirius!!" Teriak Diana. Ia buru-buru menangkap tubuh Sirius yg terjatuh ketanah itu " bertahanlah, Sirius!"
" Tenang saja, dia hanya pingsan" ucap pria itu.
" A-anu... terimakasih sudah menyelamatkan kami.." ucap Diana " tapi sebenarnya siapa kau?"
" Hmmm.. Siapa ya..." Gumamnya " aku biasa dipanggil ' si perisai iblis '.."
" Perisai iblis?"
" Sudahlah. Yg penting sekarang kalian kembali dan beristirahat lah" ucapnya.
" T-tapi.. bagaimana dengan quest kami?"
" Kalau itu biar kami yg urus" ucapnya. Ia menoleh kesalah satu sisi gua " kau mau melakukannya kan pedang iblis?"
" Terserah.."
Pria lain yg seumuran dengannya muncul. Sepertinya ia menyaksikan pertarungan mereka dari awal.
" Serahkan saja pada kami nak. Kau bawa Sirius pulang" ucapnya.
" K-kalian yakin tak apa-apa?" Tanya Diana lagi memastikan.
" Tenang saja.." jawabnya " dan juga, katakan pada si Sirius itu kalau sudah bangun..pedang iblis dan perisai iblis mengirim salam"
"A-ah, baiklah" jawab Diana " sekali lagi terimakasih banyak"
Setelah itu Diana pun pergi menggendong tubuh Sirius keluar gua tambang. Menuju ke rumah tempat mereka tinggal. Selama diperjalanan, beberapa pertanyaan berputar-putar dikepalanya. Siapa sebenarnya orang-orang itu. Dan kenapa mereka mau melakukan ini semua. Selain itu, kekuatan macam apa itu tadi. Bagaimana bisa pedang mengendalikan tuannya. Semua pertanyaan itu sama sekali tak ia temukan jawabannya.
Hawa malam hari yg dingin menusuk tubuh Sirius. Ia siuman setelah hampir tiga jam pingsan. Ia meraba tubuhnya kalau-kalau terjadi sesuatu padanya. Sepertinya tak ada masalah. Ia melihat kearah sebuah pedang ungu kehitaman yg tersandar di dinding. Setelah itu memeriksa kartu petualangnya. Disana tertulis kalau ia memiliki level 50 dengan class tambahan, Dark Priest.
" Bukan mimpi ya..." Gumamnya.
" Kau sudah sadar?"
Diana masuk ke kamar menghampirinya. Ia membawa semangkuk sup untuk makan malam.
" Diana ya.."
" Kau pingsan seharian. Karena itu kau pasti butuh makanan untuk menambah tenagamu" ucap Diana menyodorkan mangkuk yg penuh dengan sup itu. " Ini makanlah "
Sirius menerima sup yg diberikan Diana padanya dan dengan senang hati menyantapnya. Diana hanya menatapnya dari samping tempat tidur, menyaksikan Sirius yg sedang makan dengan lahap.
" Diana... sebenarnya apa yg terjadi?" Tanya Sirius tiba-tiba. " Bagaimana aku bisa pingsan?"
" Eh? Kau tak ingat?" Tanya Diana. Sirius menggeleng.
" Yg kuingat.. aku mencoba skill baru yg kudapat itu, full crowling. Tiba-tiba kesadaranku menghilang begitu saja" ucap Sirius.
" Begitu ya.." gumam Diana " Sirius... sebaiknya jangan pernah kau gunakan skill itu lagi.."
" Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"
" Skill itu.. membuat dirimu dikuasai sepenuhnya oleh Alcheviamist..saat kau menggunakannya, spontan kau akan bergerak dibawah kendalinya dan tak ingat apa-apa" jelas Diana " Alcheviamist akan mengendalikan tubuhmu dan mengamuk sesukanya..."
" Jadi...waktu itu aku menyerangmu ya..." Gumam Sirius. " Maaf Diana..."
" Eh? Kenapa kau minta maaf?" Tanya Diana.
" Aku..aku terlalu bodoh..saat itu aku terlalu semangat sampai melupakanmu yg juga ada disana..." Jawab Sirius " selain itu, terimakasih sudah membawaku kembali kesini..aku tertolong"
" K-kau tak perlu melakukan itu.. seharusnya aku yg berterimakasih padamu " balas Diana " kau sudah menolongku dan memberiku tempat untuk bernaung.. terimakasih banyak, Sirius"
Diana mengucapkan terimakasihnya dengan sangat tulus. Sirius sampai tersipu dibuatnya. Diana terus tersenyum memandanginya.
" K-kau mengungkit itu lagi..." Keluh Sirius.
" Tentu saja..itu adalah hal paling berkesan dlm hatiku" jawab Diana. " Karenamu aku bisa mengumpulkan uang untuk biaya sekolahku.."
" Jadi itu alasanmu menjadi petualang?" Tanya Sirius. Ia sedikit tertegun mendengar penuturan Diana. Selama ini biaya sekolahnya selalu dibantu oleh orang lain. Tentu saja orang itu adalah Delta dan Inukai. Tapi ada satu pertanyaan dikepala Sirius " Diana, sebenarnya kau ingin bersekolah dimana?"
Diana tak menjawab pertanyaan itu dan mengganti topik. Ia tiba-tiba teringat tentang sesuatu.
" Oh ya Sirius, aku melupakan sesuatu!" Ucap Diana " tadi ada seseorang yg menolong kita. Katanya dia itu kenalanmu..di mengirim salam untukmu"
"Kenalanku?" Tanya Sirius " siapa namanya?"
" Dia tidak memberitahuku...tapi ia mengatakan kalau ia biasa dipanggil perisai iblis...dan pedang iblis"
" Haaaah?!!"
Tiba-tiba Sirius meloncat kaget. Sama kagetnya dengan Diana.
" A-ada apa Sirius?"
" Diana.. apa mereka itu pria berambut abu-abu gelap dengan sebuah perisai besar...dan pria berambut pirang acak-acakan dengan sebuah pedang besar?!" Selidiki k Sirius. Diana mengangguk pelan.
" I-itu benar..."
" Sial!! Kenapa aku harus pingsan disaat seperti ini?!" Teriak Sirius. Ia terlihat sangat menyesal.
" Sirius...apa kau mengenal mereka?" Tanya Diana
" Ya...tentu saja" jawab Sirius " mereka itu adalah guruku...dan juga, aku sudah menganggap mereka seperti kakak kandungku..mereka itu sosok yg sangat penting bagiku..."
" Begitu ya...jadi mereka itu keluargamu?" Tanya Diana.
" Begitulah..." Jawabnya " tapi apa yg mereka lakukan disana?"
Dan sepanjang malam itu, Sirius terus memikirkannya. Sampai mentari pagi pun kembali terbit seperti biasa
— Bab baru akan segera rilis — Tulis ulasan