Unduh Aplikasi
50% Fugitives[SOMNIEL] / Chapter 2: EP. 00

Bab 2: EP. 00

Rusun Yangdong 10 Desember 2003

Di sebuah lapangan depan rusun bertingkat terparkir rapi beberapa mobil.  Tak jauh dari rusun ada sebuah mobil berwarna hitam entah mobil itu bermerek apa berjalan menuju ke rusun. Mobil itu memasuki lapangan yang luas depan rusun dan berhenti dengan indah. Mobil berwarna hitam itu terparkir di antara beberapa mobil lain. Pintu mobil terbuka dari dalam mobil keluarlah pria paruh baya berjas coklat krem yang melindungi tubuhnya. Pria itu menenteng sebuah tas belanja berwarna coklat pucat yang berisikan kotak berwarna merah. Pria paruh baya itu menutup pintu mobilnya. Dia meninggalkan mobilnya berjalan melewati bagian depan mobil menuju pintu kaca pintu untuk masuk kedalam bangunan bertingakat itu. Di depan pintu kaca dia mendorong pintu itu dan masuk kedalam rusun.

Di salah satu rumah di lantai 10 di pintu bernomor 12 ada seorang anak laki laki yang sedang duduk dilantai bermain mobil mobilan di atas meja. Dan seorang wanita paruh baya sedang membuat sesuatu di dapur. Saat keduanya tengah sibuk dengan kegiatannya masing masing pintu berwarna putih atau pintu rumah terbuka dan menampakan pria tadi pria berjas coklat krem.

"Appa pulang " pria itu masuk ke dalam rumah bersama tas coklat pucat yang ia bawa dari bawah. Dia menutup kembali pintu yang ia buka tadi. Menaruh tas yang ia bawa di lantai. Ia melepaskan jasnya dan menggantungkan di sebuah kayu tegak di samping kiri pintu

Anak kecil yang sedang bermain seketika menghentikan kegiatannya ketika melihat pria paruh baya itu datang. "Appa" anak kecil itu melihat kerah pria itu menaruh mainanya di atas meja. Dia berdiri dari duduknya dan menghampiri pria itu dengan ekspresi senang. Yang di tunjukannya melalui sebuah senyum yang terukir di bibir manisnya.

Pria paruh baya itu yang melihat dia dihampiri anak laki laki berpakaian kaos berwarna hitam dengan gambar robot dibaju yang ia pakai langsung ambil posisi seperti orang akan memeluk. Dia congkok membentang tangannya dengan senyum lebarnya yang terukir dari mulutnya. Saat anak laki laki itu sudah cukup dekat dengannya. Pria itu langsung membawa anak anak laki laki itu ke dekapanya.

"Jagoan appa " pria itu memeluk anak laki laki itu dengan lembut begitu juga dengan anak laki laki itu memeluk pria itu dengan erat.

Mereka melepas pelukan mereka. Lalu mereka saling menatap. "Appa ikut merayakan hari ulang tahun ku "ucap anak laki laki itu dengan polos.

"Pastinya,masa appa gak ikut merayakan hari istimewa jagoan apa ini " pria itu menyubit hidung anak laki laki itu.

"Appa" anak laki laki itu merasa kesal setiap kali pria itu jika sedang bersamanya selalu mencubiti hidungnya.

"Appa aku tak bisa bernapas. Kenapa appa setiap kali appa selalu mencubit hidungku nanti kalau hidungku pesek gimana? Kalau hidung jadi pesek aku jadi jelek gak ganteng. Nanti kalau aku udah besar aku gak ganteng kalau aku jelek aku gak akan mendapatkan gadis secantik ibu nanti. Appa mau tanggung jawab kalau aku dapat istri jelek "ucap anak laki laki itu dengan polos dan dengan ekspresi wajah kesalnya yang bikin orang gemes.

Pria itu hanya bisa tertawa mendengar perkataan anak laki laki itu "Hhhhh gemasnya siapa yang mengajarimu berpikir sampai sejauh itu ha, kamu itu masih umur 6 tahun pikirannya udah kaya anak umur 18 tahun keatas saja, Daniel daniel pasti ibumu yang mengajarimu bukan " pria itu mengacak acak rambut anak laki laki itu dengan gemas.

Ya anak laki laki itu bernama Kang Daniel. Pria paruh baya yang mencubit hidung Daniel tadi itu Appa Daniel dan wanita paruh baya yang sedang membuat sesuatu di dapur itu Omma Daniel.

Omma Daniel yang sedang membuat sesuatu di dapur merasa dirinya kait kaitkan akhirnya angkat bicara "Ekhm apa ayah bilang tadi " ucap Omma Daniel dari dapur dengan nada kesal.

"Gak ada sayang " balas Appa Daniel sedikit mengelak.

"Gak deh ma appa bohong tadi appa bilang kalau omma yang mengajariku berpikiran dewasa " ucap Daniel kecil dengan keras agar ibunya mendengarnya.

"Apa yang di bilang Daniel benar ayah" ucap Omma Daniel dengan nada yang sedikit keras dari dapur.

"Gak sayang Daniel hanya bercanda sayang benarkan jagoan appa" ucap Appa Daniel mentap Daniel memberi isarat mata untuk berpihak kepadanya. Tapi Daniel tidak menanggapi isarat dari pria itu. Daniel masih dengan ekspresi yang sama kesal sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aku gak bercanda omma emang appa tadi ngomong gitu kok "ucap Daniel kecil.

"Ayah!!" Omma Daniel yang sedang di dapur mulai marah terbukti dari suara nya yang mulai agak di tinggikan.

"Gak gak sayang aku hanya bercanda kok. Jangan marah ya hehe " ucap Appa Daniel.  Tapi tak ada sahutan dari wanita itu.

"Sayang kamu tidak marahkan. Jangan marah dong sayang. Aku minta maaf tadi aku hanya bercanda" ucap Appa Daniel.

Omma Daniel yang ada di dapur itu menghela napas "Baiklah, berhubung hari ini adalah hari istimewa Daniel aku gak akan marah aku akan lupakan perkataanmu yang tadi dan aku memaafkanmu "

"Benarkah kamu memaafkan ku "ucap Appa Daniel.

"ehm ya "ucap Omma dengan nada yang kurang ikhlas.

"Makasih sayang " ucap Appa Daniel.

"Ya"

Pria itu kembali menatap Daniel kecil yang masih kesal "Kau ni ya tidak memihak appa. Kamu ini umur baru 6 tahun saja ngomongnya udah pintar ya "ucap Appa Daniel kesal gemes gimana gitu.

"Umurku udah 7 tahun appa bukan 6 tahun lagi hari inikan hari ulang tahun Daniel " ucap Daniel kecil dengan nada kesal.

"Appa tau, masih ngambek nih sama appa " ucap Appa Daniel.

"Ya" ucap Daniel kecil dengan nada kesal.

"O... Ya sudah"

Appa merogoh tas coklat pucat yang ada di sebelahnya dan mengeluarkan kotak berwarna merah "Berarti hadiah ini terpaksa deh appa berikan ke orang lain. Hadiah ini sebenarnya untuk jagoan appa yang hari ini ulang tahun. Tapi berhubung jagoan appa masih ngambek kalau di kasihkan ke diapun paling gak akan di terima. Dari pada hadiah ini terbuang sia sia lebih baik appa berikan ke orang lain" ucap Appa Daniel sambil memegang kotak merah.

"Hadiah, jangan dong appa mana berikan itu ke Daniel " Daniel kecil coba meraih hadiah itu. Tapi Appa Daniel dengan cepat menjauhkan kotak merah itu dari Daniel kecil.

"Appa"

"Janji dulu gak bakal ngambek lagi " Appa Daniel menunjukan kelingkinya kepada Daniel kecil.

Jari kelingking kecil manis Daniel kecil meraih kelingking Appanya. Kelingking Daniel menggenggam kelingking Appanya "Janji "

"Anak pintar "ucap Appa Daniel itu menunjukan senyum merekah.

"Appa mana hadiah Daniel "

Mereka melepas kelingking mereka satu sama lain. Pria itu mendekat kotak merah itu.

"Mana appa berikan ke Daniel "ucap Daniel kecil menjurkan tangannya ke depan siap menerima kotak merah itu.

"Jagoan appa ini tak sabaran. Kadonya mau kamu buka sekarang ya"

"Ya appa "

"Acara ulang tahun Danielkan nanti. Bagaiman kalau appa berikannya nanti dan Daniel bukanya kadonya nanti kalau sekarang kurang seru "

"Baiklah "

Jam dinding di rumah itu tepat menujukan pukul 20.00 atau pukul 8 malam.

Di sebuah meja terlihat banyak sekali makan. Appa Daniel dan Omma Daniel duduk manis di kursi kayu samping kanan kiri meja makan. Daniel kecil mana? Daniel kecil duduk di tengah diatara Appa dan Omma. Dia duduk manis di sebuah kursi kayu dengan ekspresi senang matanya terjutuju ke sebuah kue yang ada didepan hadapanya. Kue tingkat 2 berwarna coklat dengan lilin yang menyala di atas kue yang siap untuk dipadamkan apinya.

Appa dan Omma Daniel mulai bernyanyi di iringi tepuk tangan. "Happy Birthday to you, Happy Birthday to you, Happy Birthday Daniel, Happy Birthday to you " Appa Omma Daniel bernyanyi bersama sambil menepuk kedua tangan mereka.

"Tiup lilinya, tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga sekarang juga sekarang juga "

Daniel kecil mengambil anjang anjang dulu sebelum meniup. Saat di akan meniup tindakannya terhenti karena Ommanya.

"Daniel sayang "

"Apa Omma? " ucap Daniel kecil melihat kearah Omma.

"Ucapkan permohonan dulu sayang "

Daniel langsung mengambil posisi tangan seperti orang membuat permohonan.

"Ya tuhan Daniel tidak minta aneh aneh kepadamu. Daniel hanya minta beri Daniel kebahagiaan selalu setiap detik, menit, jam, dan waktu yang Daniel jalani. Dan jauhkan Daniel dari hal hal yang buruk. Amin "

Itulah permohonan Daniel kecil.

Setelah mengucapkan permohonan Daniel kecil langsung meniup lilin kue ulang tahun yang dari tadi minta di tiup.

Huh

Api lilin kue ulang tahun pun padam.

"Yeeeeee.... " sorak ibu dan ayah dengan serunya. Daniel kecil yang mendengar ayah ibunya bersorak hanya bisa melempar senyum manis.

"Selamat ualng tahun sayang " ucap Ibu.

"Selamat ulang tahun jagoan ayah " ucap ayah sambil mengacak acak Rambut Daniel kecil.

"Appa, Kenapa sih suka berantakan rambut Daniel?  " ucap Daniel kecil nampak kesal dengan ayahnya.

Ayah Daniel menjawab pertanyaan anaknya dia hanya tertawa melihat anaknya yang sedang menunjukan muka ngambeknya lagi "Hhhhhhh"

"Kenapa appa ketawa? Apa yang lucu? " ucap Daniel kecil dengan muka kesalnya.

"Kamu itu ya emmm bikin appa gemes ya kenapa muka di cemberut cemberutin gitu Ha? Ngambek lagi sama appa " ucap Ayah Daniel kecil.

"Ya habisnya appa gitu sih" ucap Daniel kecil dengab muka cemberut.

"Hhhhh apa gitu apa ha? Appa gini ya" ayah Daniel mencubit hidung Daniel kecil.

"Appa!! Daniel kan sudah bilang Daniel gak suka appa cubit hidung Daniel kalau hidung Daniel pesek gara appa selalu cubit hidup Daniel gimana? "ucap Daniel kecil dengan nada kesal.

"Hhhhhh"

"Sudah, sudah sayang ini hadiah dari omma " omma menyondorkan sebuah kotak berwarna biru ke Daniel kecil.

Daniel kecil yang melihat kotak berwarna biru yang di sondorkan omma langsung muka berubah berbunga bunga. Dari yang ngambek jadi kegirangan.

Daniel kecil mengambil kotak itu dengan senang hati "Omma makasih "

"Jagoan appa ini dari appa moga kamu suka ya " appa juga menyondorkan kotak berwarna merah tadi ke Daniel kecil.

Dengan senang dan bersemangat Daniel kecil langsung merebut kotak berwarna merah itu dari tangan appa "Appa makasih"

Sebelum membuka kotak hadiah yang diberikan appa dan omma. Daniel kecil menggoyangkan kotak itu satu persatu untuk menebak isi dari kotak hadiah itu. Mulai dari kotak berwarna merah sampai kotak berwarna biru.

"Omma memberiku hadiah apa sih? Kok ringan seperti ini " Daniel kecil menggoyang goyangkan kotak hadiah yang di berikan omma.

"Appa membelikan aku mainan ya " Daniel kecil menggoyang goyangkan kotak berwarna merah yang diberi oleh appa.

"Kok tau " ucap appa.

"Ya tau dari beratnya udah bisa di tebak, benarkan appa menghadiahi aku mainan lagi " ucap Daniel kecil.

"Bisa jadi, coba aja kamu buka dulu " ucap appa.

"Boleh nih aku buka sekarang " ucap Daniel dengan girang.

"Ya boleh dong "ucap appa.

"Omma boleh "

"Boleh sayang "

Tanpa menunggu lagi Daniel kecil langsung membuka kotak hadiah yang ia dapat dari appa dan omma. Dia buka satu persatu mulai dari kotak hadiah pemnerian omma di lanjut appa.  Kenapa Daniel memilih membuka hadiah dari omma terlebih dahulu? Karena Daniel kecil sudah sangat penasaran sama hadiah dari omma ditambah hadiah dari omma sulit di tebak.

Daniel kecil membuka tutup kotak hadiah itu. Dan isinya adalah...

Kotak lain yang lebih kecil.

"Ha kotak lagi, omma memberi kotak" ucap Daniel kecil.

"Tidak, coba buka kotak itu " ucap omma.

Daniel membuka kotak itu dan isinya....

Kotak lagi yang ukurannya lebih kecil dari yang tadi.

"Kotak lagi "

"Omma jangan bercanda kaya gini deh Daniel gak suka " ucap Daniel kecil.

"Coba buka terus sampai kau menemukan sesuatu " ucap Omma.

Daniel membuka kotak itu dan isi dari kotak itu....

Kotak lagi, kota yang lebih kecil ukurannya dari yang tadi.

Daniel membuka lagi kotak itu. Isinya masih sama.

Kotak

Kotak

Kotak

Kotak

Kotak

Kotak

Dan untuk yang ke 11 kalinya isinya kotak. Tapi kotak yang kali ini beda dari yang sebelumnya ukurannya sangat kecil dan di tutup kotak itu ada kertas berbentuk hati yang menempel. Dan di kertas itu ada sebuah tulisan.

Isi tulisan yang ada di kertas itu.

Daniel sayang happy birthday yang ke 7 tahun. Apapun yang kamu dapatkan nanti kamu jangan kecewa ya. Hanya ini saja yang mampu omma berikan. Jika omma mampu lebih omma janji suatu hari omma akan berika apapun yang kamu mau.

"Isi tulisan yang ada di kertas ini apa omma? Ini tulisannya terlalu panjang Daniel malas membacanya bacakan omma "

"Gak omma gak mau, ya baca sendiri sayang masa bacain.  Kamukan juga udah pintar bacakan "ucap omma.

"Pintar darimana omma Daniel aja baca masih ngeja perhuruf, bacakan ya omma Daniel kan masih kecil ya" ucap Daniel kecil.

"Baiklah "

"Isi tulisan yang ada di kertas itu 'Daniel sayang happy birthday yang ke 7 tahun. Apapun yang kamu dapat nanti kamu jangan kecewa ya. Hanya ini saja yang mampu omma berikan. Jika omma mampu lebih omma janji suatu hari omma akan berikan apapun yang kamu mau' janjikan gak akan kecewa dengan isi dari kotak itu nanti " ucap omma.

"Janji, tapi omma janji kalau omma mampu lebih suatu hari omma harus berika Daniel apa yang Daniel mau, oke " ucap Daniel.

"Ya sayang omma janji, sekarang coba buka kotak itu " ucap omma.

Daniel kecil langsung membuka tutup kotak itu. Dan isinya.....

3 kalung liontin

"Kalung liontin " Daniel kecil mengambil salah satu liontin yang ada di dalam kotak itu untuk di tunjukan ke omma dan appa.

"Ya, coba kau buka gantungan liontin itu " ucap omma.

Daniel kecil membuka gantungan berbentuk hati yang tergantung di kalung liontin itu. Dan di dalam gantungan itu isinya ada foto appa dan omma yang bersebelahan. Bagian sisi kiri foto appa dan kanan foto omma.

"Ada foto appa dan omma " ucap Daniel kecil.

"Ya, simpan dengan baik kalung liontin itu ya " ucap omma.

"Buat apa omma tiap harikan Daniel lihat muka appa sama omma "ucap Daniel kecil.

"Simpan saja siapa tau nanti kalau sudah besar Daniel jauh dari appa sama omma Daniel bisa buka gantungan kalung liontin itu dan lihat foto appa sama omma disitu waktu Daniel kangen sama appa sama omma" ucap omma.

"Baik omma Daniel akan simpan kalung liontin ini. Lalu kalung liontin yang dua ini " ucap Daniel kecil.

"Yang itu juga di simpan. Dua kalung itu untuk Daniel dan orang yang menurut Daniel pantas " ucap omma.

"Maksudnya pantas omma? " ucap Daniel kecil.

"Ya Daniel bisa berikan kepada teman Daniel nanti kalau udah besar. Tapi kalau ini hanya boleh di berikan kepada teman yang benar benar istimewa buat Daniel "ucap omma.

"Maksudnya istimewa? Kaya pacar gitu ya omma " ucap Daniel kecil dengan polosnya.

"Ih... Kamu ini ya kecil kecil tau pacar pacar belajar darimana ha? "

"Dari drama yang selalu omma tonton tiap malam " ucap Daniel kecil dengan keluguannya

"Em... sudah, sudah lupakan, suatu hari nanti kalau kamu udah besar juga akan tau " ucap omma.

"Berarti kalau aku mau pacaran harus tunggu besar dulu ya omma " ucap Daniel kecil tanpa merasa tidak memiliki dosa.

"Sudah, sudah kamu itu masih kecil bahas pacar pacaran. Sudah, simpan dengan baik 3 kalung liontin itu ya " ucap omma.

"Ya omma pasti Daniel akan simpan dengan baik kalung liontin ini. Makasih omma kalung liontinnya Daniel suka. I love you " ucal Daniel kecil.

"Love you too sayang " ucap omma.

Daniel melempar senyum ke omma. Omma yang melihat itu merasa senang dan membalas senyuman anaknya dengan senyuman tulus.

Bersambung....


PERTIMBANGAN PENCIPTA
JcJasiska JcJasiska

Note:

Akhirnya bisa menyelesaikan ep. 00. Aduh capek nya.

Segini dulu ya jc capek ngetik.

Sumpah baru pertama kalinya Jc buat cerita katanya 2000 lebih biasanya per bab jc 1000 keatas atau kadang 1000 kebawah.

Sumpah ini sungguh melelahkan.

Tapi gpp demi kalian aku rela tangan merah semua demi ngetik cerita ini.

Gimana ceritanya?

Maaf ya kalau ada yang typo atau ada beberapa yang gak nyambung.

Jangan lupa vote, komen dan shere ya.

Hapus atau next.

Terimakasih

Salam

Jc

Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C2
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk