Bab Sembilan.
Hari Minggu jam 10.00 di Taipei Hsien.Halimun tidak mengambil lembur kerja.Ia mengantar dua orang kawannya mengunjungi asrama pekerja Hochun Fiber Co.Ltd, di kawasan SC.2 Chung Shan Rd Chung Ho City.Halimun mengenakan pakaian seronok.Baju dan celana panjang ketat.Kelihatan seperti kain membalut badan.Halimun bersama kedua kawannya berjalan,pinggulnya melenggang,seorang lelaki melihatnya pinggul itu seperti bergerak-gerak menggoda.Lelaki itu menghela nafas panjang.Terpikat hatinya ingin berkenalan,lalu mengikuti kemana Halimun pergi.
Kamar asrama yang dikunjungi Halimun dan kedua kawannya terlihat tidak lebar.Ada dua dipan tidur dan dua buah almari plastik tempat menyimpan baju.Suasananya berantakan.Pakaian kotor tak teratur tempatnya.Seorang wanita bernama Neneng sudah dua minggu ikuti tinggal di situ.Neneng sedang mengalami pengalaman yang menegangkan perasaannya,pengalaman ini yang ia yakini bisa membuatnya cepat mendapatkan uang.Alangkah sedih hati Neneng saat pertama datang,bekerja satu bulan honornya dipotong oleh agen.Potongan itu berlaku selama satu tahun." Kalau begini kerja satu tahun aku baru bisa kirim uang ke kampung halaman ", Neneng mengeluh.Dan setelah itu,setelah berkenalan dengan Maman satu minggu kemudian ia nekad kabur dari majikannya ke tempat Maman,ingin mencari kerjaan baru tanpa agen agar honor bebas dari potongan.Namun setelah ia lakukan,semuanya tidak sama seperti apa yang ada di dalam benaknya.Baru tiga hari setelah kabur hatinya selalu was was,dihantui rasa takut ketemu dengan polisi imigrasi.Maka bila siang hari Neneng mengurung diri di dalam kamar asrama Maman hingga mendapat pekerjaan baru.
Neneng gembira dan terharu bisa bertemu dengan kakaknya di negara perantauan.Kakaknya, Halimun,Siti,semua dipeluk dan dicium sambil menangis.Suasa dalam kamar itu penuh haru.Setelah itu mereka bercakap-cakap biasa sampai Herman penghuni kamar asrama itu datang.
Neneng memperkenalkan Maman,lelaki yang dianggap banyak menolong itu.Dikatakan kepada Kakaknya,Halimun dan Siti,selama ini hidup dari pertolongan Maman,dan karena itu hatinya mulai tertambat pada Maman.Ia menguat-nguatkan perasaan yang ada di hati mengingat hidup jauh dari sanak keluarga,dan sebagai pelarian ingin aman menghadapi rayuan dan kebaikan dari Maman dianggap sudah biasa.
Lelaki yang membuntuti Halimun berjalan itu bernama Ade Ucup,
menghentikan langkahnya,melihat Halimun masuk ke kamar asrama yang ditempati Maman.Ia penasaran." Mereka masuk ke kamar asrama itu . Itu kan kamar yang ditempati Maman bersama saya " ujar Ade Ucup penasaran." Siapa mereka itu ya ? ", hatinya bertanya tanya." Mungkinkah salah satu dari mereka pacar Maman ? Kalau pacar Maman saya mau kenalan akh ",ujar Ade Ucup,melanjutkan langkahnya sambil bersiul.
Tiba di depan pintu kamar asrama dada Ade Ucup berdebar tak karuan.Ia berdiri saja melihat Maman,berdekatan dengan Neneng,sedang bercakap-cakap dengan Kakak Neneng, Halimun dan Siti yang belum ia kenal." Wanita moleg itu tahu tidak ya kalau saya tadi membuntuti ? ", kata Ade Ucup lirih saat melihat Halimun tertawa mendengar Maman bercerita lucu.Tiba tiba Neneng mihat lalu berdiri menghampiri dan menarik lengan Ade Ucup mengajak masuk.Dan sambil malu-malu Ade Ucup masuk langsung diperkenalkan kepada Halimun,Siti dan kakak Neneng.
Setelah perkenlanan itu,meskipun kerjaan setiap hari terasa sangat berat Halimun menjadi periang.Dan membuat Na Mak bertanya-tanya.Halimun sering menghindar bila Nak Mak ingin mengajaknya jalan-jalan.Namun dilain waktu ia bersembunyi-sembunyi datang ke asrama dengan alasan ingin menemui Neneng,pada hal hatinya sedang kepincut oleh Ade Ucap.
Hati Halimun selalu gembira bila diajak jalan-jalan oleh Ade Ucup.Lelaki yang mengaku berasal dari Pagaden itu punya banyak bahan gurauan yang selalu membuat Halimun tertawa.Tapi ada yang disembunyikan oleh Ade Ucup yaitu bila sedang memperhatikan Halimun berdandan hatinya berdebar penuh birahi.
Karena melihat Halimun selalu menghindar setiap Na Mak mengajak jalan-jalan.Pria Thailand itu akhirnya menaruh rasa curiga,ia nekad tidak bekerja satu hari untuk mencari tahu apa yang menyebabkan Halimun berubah sikap.
Pagi pagi Na Mak sudah duduk di depan toko swalayan,ia memilih tempat ini karena dekat dengan tempat Halimun tinggal,ia bisa melihat Halimun ke luar.Lama ia memantau,kemudian melihat Halimun bersama Ade Ucup berjalan bergandengan tangan seperti sepasang pengantinbaru.Darah Na Mak memuncak.Melihat Halimun bersama lelaki lain emosinya meluap luap.Tapi ia tidak dapat berbuat apa-apa karena Halimun dan Ade Ucup sudah jauh dan tak terlihat.Kemudian Na Mak mendatangi tempat menginap Halimun.Disana ia menumpahkan seluruh kemarahannya.Sebuah koper milik Halimun diambilnya,isi koper itu : pakaian, bra dan celana dalam.Ada juga jaket dan alat kecantikan dikeluarkan dengan kesal.Berserakan di lantai. " Wanita brengsek ! ", seru Na Mak.
Siti bersama kawannya yang sedang asyik duduk duduk di luar kamar tertegun melihat Na Mak meradang.Sesudah itu pergi sambil membawa sisa kemarahannya.Mulutnya bersungut-sungut mengungkit semua apa yang pernah ia berikan dan ia lakukan bersama Halimun.
Halimun segera datang setelah mendapat kabar Na Mak telah mengobrak abrik kopernya dari Siti.Melihat pakaiannya berserakan Halimun geram,ia ingin memukul wajah Na Mak dengan gagang sapu.Diambilnya sebuah sapu sesudah itu ia berlari ingin mencari Na Mak kemana pergi.Siti dan kawannya segera mencegah Halimun dan membawanya duduk.
" Suami bukan, apa apa juga bukan beraninya dia marah-marah begitu ", ujar Halimun,setelah itu hatinya merasa sedih,perlahan-lahan matanya lembab air matanya akan turun.
" Memang nya kamu punya salah apa ? ", tanya Siti.
" Saya sendiri tidak tahu salah saya apa ", jawab Halimun.
" Saya dengar tadi dia menyebut kamu wanita brengsek ", ujar kawan Siti.
" Dia bilang begitu ? ", tanya Halimun penasaran.Kawan Siti menganggukan kepala.Tak lama kemudian terdengar Siti bicara. " Saya melihat Na Mak seperti sedang dilanda cemburu...Memangnya kamu habis berbuat apa sampai dia kalap ? ".
Halimun termenung setelah mendengar kata-kata Siti.Hatinya bertanya -tanya.Apa mungkin Na Mak melihat saya berdua Ade Ucup tadi ? Halimun kemudian bimbang,ia tidak tahu mengapa dengan Ade Ucup jadi merasa sangat dekat.Ia merasa dekat dengan Ade Ucup rasa simpatik terhadap Na Mak mulai pudar. Barangkali karena Pagaden dengan kampung Setengah bertetangga sehingga bila ia berjumpa dengan Ade Ucup seperti sedang berada di kampung,seperti ngobrol dengan tetangga sebelah.Dan Halimun sangat tidak terima bila dirinya dikatakan sedang jatuh cinta kepada Ade Ucup.Dan Halimun juga menyangkal bila dikatakan telah menjalin hubungan cinta dengan Na Mak.Kemudian Halimun mereda-redakan emosinya,seperti sedang menyesali dirinya sendiri.
" Dia salah paham ",tiba-tiba Halimun berkata." Saya harus menjelaskan supaya semuanya tidak berburuk sangka ".
" Barangkali Na Mak melihat kamu berduaan dengan Ade Ucup,jadi dia cemburu begitu ", ujar kawan Siti.
" Bisa juga begitu ", Siti menimpali kata-kata kawannya.
Halimun termenung.
" Makanya bila kenal lelaki harus satu,jangan dua dua segala ", ujar kawan Siti seperti memberi petuah.
" Kalau kenalnya sekedar untuk tambah kawan tidak apa apa ", sahut Siti.
Kawan Siti tidak sependapat,ia berkata lagi dengan suara lantang." Kita ini perempuan,sudah bersuami masa berkawan dengan laki-laki ? Itu sih mencari masalah..".
Siti merasa tersinggung mendengar ucapan dari kawannya.Wajahnya jadi merah.Ia merasa apa yang sedang dilakukan Halimun sama dengan prinsipnya.