Kota dari kerajaan Re-Estize, Kota E-Rantel terletak pada perbatasan antara Baharuth Empire dan Slane Theocracy.
Karena kota ini dilindungi oleh 3 lapis dinding kota, dengan tampilannya itu sering disebut sebagai Fortress City (Kota Benteng).
Area diantara setiap lapis dinding mempunyai karakteristik unik sendiri.
Dinding terluar digunakan oleh militer kerajaan dan memiliki persenjataan militer.
Dinding terdalam adalah area untuk administrasi. Area ini memiliki gudang makanan, dan sangat dijaga ketat oleh prajurit.
Area di antara dua area ini adalah area pemukiman penduduk. Ketika kamu mendengar kalimat kota, ini adalah area yang cocok dengan itu.
Dari beberapa plaza (tempat terbuka untuk publik) di dalam area ini, yang terbesar disebut central plaza (plaza pusat).
Banyak orang-orang yang mendirikan dagangan mereka disini, menjajakan bermacam-macam sayuran, bumbu, baju zirah/armor, pedang, kapak, aksesoris, pakaian dan bermacam-macam barang dagangan lainnya.
Di dalam kerumunan yang sibuk, pemilik dagangan akan berteriak dengan keras untuk menarik pelanggan.
Para Ibu rumah tangga tua dan pedagang saling menawar harga dari bahan segar, yang muda-muda tertarik dengan aroma daging kebab yang juicy dan telah di panggang.
Plaza ini sangat ramai di hari biasa, atmosfir yang sesak dan bising akan terus berlanjut hingga matahari terbenam.
Tetapi dua orang yang terlihat meninggalkan bangunan lima lantai itu mengakhiri suasana gaduh tersebut.
Setiap pasang mata di plaza tertarik pada dua orang itu sehingga mereka hanya berdiri saja tak bergerak.
Salah satu dari mereka adalah seorang wanita dengan usia lima belas hingga dua puluh tahun.
Sudut matanya sangat tajam dan bersinar seperti batu obsidian yang cemerlang.
Rambut hitamnya yang tebal dan berkilau diikat dengan bentuk kuncir kuda dan kulitnya yang putih seperti salju berkilauan tertimpa matahari seperti mutiara.
Bagian yang paling menonjol darinya adalah hawa elegan dan kecantikan yang eksotik yang akan membuat siapapun melihatnya dan melihatnya lagi berulang kali.
Jubah coklat yang dia kenakan memang biasa, tapi ketika di pakai olehnya terlihat seperti gaun mewah.
Yang menemaninya tidak diketahui jenis kelaminnya, karena tak terlihat tanda-tanda untuk memastikannya.
Beberapa orang di plaza berbisik-bisik: "Dark Warrior."
Benar sekali, orang itu memakai armor full body yang elegan dihiasi dengan hiasan berwarna ungu dan emas.
Wajahnya tak bisa dilihat dari celah sempit di penutup kepalanya.
Di bawah mantel merah di punggungnya, dua pedang besar dapat terlihat, melengkapi gaya berpakaiannya.
Keduanya melihat-lihat sekeliling dan figur yang memakai armor mengambil langkah pertama.
Kerumunan itu mulai berbisik-bisik saat mereka melihat dari belakang dua figur yang menghilang di kejauhan itu.
Mereka terkejut dengan pemandangan langka yang baru saja mereka lihat dan merasa tidak takut atau waspada terhadap dua orang yang bersenjata itu.
Alasannya adalah karena dua orang itu keluar dari gedung yang dikenal sebagai "Adventure Guild" (Guild para petualang), sebuah asosiasi bagi para ahli yang memburu monster.
Orang-orang yang bersenjata lainnya juga meninggalkan gedung itu setelah mereka berdua pergi.
Orang-orang yang melihat juga memperhatikan medali tembaga kecil yang menggantung di leher mereka.
Dua orang itu menarik perhatian hanya karena kecantikan si gadis dan armor keren yang mencolok.
Mereka berjalan tanpa bicara di jalan sempit.
Air yang tergenang di jalanan membawa pantulan matahari. Jalan itu sendiri terbuat dari pasir dan lumpur, itu artinya jalan tersebut tidak sebaik jalan-jalan yang diaspal dengan batu dan susah untuk dilewati.
Mudah sekali untuk terpeleset dan jatuh, tapi keseimbangan dari pasangan itu sangat bagus dan kecepatan berjalan mereka hampir sama seperti saat mereka berjalan di jalan yang diaspal dengan batu.
Wanita yang berjalan cepat itu memastikan tak ada siapapun di sekitar mereka dan berkata kepada yang memakai armor di sampingnya:
"Ainz-sa--"
"--Jangan, namaku adalah Momon. Dan kamu bukanlah maid petarung Narberal dari Great Tomb of Nazarick, tapi partner berpetualang dari Momon yaitu Nabel."
Orang yang berlapis armor penuh -- Ainz -- menyela gadis yang bernama Narberal dan dia membalas:
"Ah!Maafkan hamba, Momon-sama."
"Jangan menambah namaku dengan -sama. Kita adalah petualang biasa dan teman seperjalanan. Akan terlihat aneh bagimu menambahi namaku dengan -sama."
"Ta.. Tapi! Bagaimana mungkin saya bisa bersikap kurang ajar terhadap anda, penguasa tertinggi?"
Ainz menghentikan Narberal yang terdengar gelisah dengan isyarat tangan, memberi tanda kepadanya untuk merendahkan suaranya.
Lalu dia membalas dengan sebuah petunjuk menyerah dan tidak berdaya:
"Aku sudah mengulangnya berkali-kali: Disini, aku adalah Dark Warrior Momon.. Bukan, Cuman partnermu Momon, jadi jangan menambahi namaku dengan -sama. Itu adalah perintah."
Setelah terdiam sesaat, Narberal menjawab ogah-ogahan:
"Saya mengerti Momon-sa---san."
"Lupakan saja, itu juga tidak apa, tak perlu menambahkan honorifik sebenarnya. Jika kamu menambahkan honorifik ketika memanggil teman... bagaimana aku mengatakannya...orang lain akan berpikir kita tidak dekat."
"Tapi... itu sangat kurang ajar..."
Ainz memegang bahu Narberal yang tergagap:
"Kita tidak boleh menunjukkan siapa kita sebenarnya, kamu mengerti bagian itu, ya kan?"
"Anda benar sekali."
"..Nadamu agak aneh.. yah, lupakan saja. Lagipula.. apa yang ingin aku katakan adalah bahwa kamu harus berhati-hati terhadap apapun yang kamu katakan atau kamu lakukan."
"..Mengerti, Momon-sa--san. Tapi apakah tidak apa bagi saya untuk menemani anda? Bukankah seseorang yang secantik dan selembut Albedo-sama lebih cocok?"
"Albedo, ya..."
Ainz mengikuti ucapan yang penuh dengan perasaan yang rumit.
"Dia harus mengatur Nazarick ketika aku sedang tidak ada disana."
"Maafkan kelancangan saya, tapi anda bisa menyerahkan manajemen Nazarick kepada Cocytus-sama. Seluruh guardian juga merasa demikian... Memperhitungkan keselamatan anda, bukankah Guardian terbaik, Albedo-sama, adalah pilihan terbaik?"
Ainz tersenyum canggung atas pertanyaan Narberal.
Ketika dia mengekspresikan harapannya untuk menuju E-Rantel, Albedo adalah yang paling keberatan.
Lagipula, dia tahu dia tidak akan bisa menemani.
Segera setelah dia dipindahkan ke dunia ini, Ainz pergi keluar dan meninggalkan pengawalnya di belakang dan Albedo menyalahkan dirinya sendiri karena tidak kompeten.
Oleh karena itu, Ainz tidak mampu untuk menentang dengan kuat pendapatnya. Tapi kali ini berbeda karena ini dilakukan setelah banyak perencanaan yang matang, jadi dia tidak akan mundur.
Golongan yang menentangnya adalah para guardian yang dengan patuh mendengar 'perintah', meskipun jika itu melawan kehendak mereka.
Tapi Ainz tidak berpikir jika itu adalah hal bagus. Dia merasa bersalah memaksakan kehendaknya kepada guardian yang diciptakan oleh teman-teman guildnya.
Ainz mencoba untuk meyakinkan mereka dan Albedo yang bersikeras menentang. Mereka tidak memiliki jalan tengah dan ditakdirkan untuk tak pernah sampai pada persetujuan umum.
Tapi Demiurge membisikkan sesuatu ke telinga Albedo, dan tiba-tiba dia menghentikan perlawanannya. Dia bahkan mengucapkan selamat tinggal dengan senyum menyetujui.
....***....