saat semua kelas selesai aku pulang.
di dalam bus Aku memikirkan siapa sebenarnya dia yang begitu menginginkan aku untuk mengingatnya.
aku rasa aku yang di masa lalu sangat hancur tak memiliki seseorang yang penting apalagi setampan dan terkenal seperti dia.
Aku benar-benar ingin tahu tapi dalam hati kecil aku merasa ragu karena sejak awal dia mengungkit masa lalu.
masa lalu yang telah aku kubur sangat lama masa lalu yang membuat luka dan tak pernah ingin ku ingat sampai sekarang.
"siang nek"
kataku sesampainya di rumah
"siang, cepat ganti pakaian makan nenek ke depan ya"
kata nenek pergi menuju rumah makan miliknya
"ok nek"
segera aku ke kamar mengganti pakaian lalu pergi makan.
tapi kali ini aku makan dengan sangat lama bahkan makanan kesukaanku itu jadi terasa tak enak karena aku terus memikirkan perkataannya.
"aih siapa lah dia itu yaa, dia tau aku aku gak tau dia???"
menggaruk kepalaku
aku meletakkan piring ku ke dapur.
"aduuh!!"
jatuh
"asik mikirin dia jadi sial aku ah"
sambung memegang lutut
saat itu aku melihat ke sesuatu yang membuat aku terjatuh itu, aku kaget karena di lantai kayu di dapur itu terdapat pintu ke bawah.
aku bangkit dan mendekati pintu itu.
"sejak kapan ada pintu di sini aku kok gak tau!???"
di hati punya rasa penasaran yang sangat luar biasa.
dengan diri penuh rasa penasaran aku mencoba membukanya tapi saat terbuka rasa ragu dan takut datang.
"ah untuk apaan coba gak penting banget"
menutup kembali dan pergi
tapi setiap langkah aku menjauh rasa ingin tahu itu semakin besar membuat baku berbalik dan membuka pintu itu kembali.
secara pelan aku menuruni tangga, dengan menggunakan senter aku melihat kedalam yang gelap.
"gimana kalau ada monster di sini"
kataku lagi mulai takut
"aih sudah terlanjur tinggal basah aja lagi belum"
cit cicit
"apa itu"
mendengar suara
"tikus sialan"
kataku kesal
dalam gelap aku terus berjalan dengan pelan sampai akhirnya aku menemukan tombol lampu.
cahaya remang lampu itu membuat rasa takutku berkurang karena ruangan sudah terang.
saat itu aku membuka mata dengan sangat lebar ruang rahasia itu berisi barang barang rumah keluargaku dulu.
seketika kakiku lemas tubuhku gemetaran kering bercucuran.
aku tutup mataku rapat rapat agar tak melihat semua itu, aku mundur perlahan mencari tangga agar bisa keluar tapi karena mataku tertutup aku tersandung sesuatu dan terjatuh.
"aku bisa aku bisa!!"
kataku berusaha membuka mata
aku merasa pergelangan kakiku terasa sakit aku mencoba untuk memijatnya.
setelah beberapa menit aku terduduk Aku berusaha melihat ke sekitar walaupun dipenuhi rasa takut.
"apa ini"
mengambil
tak jauh dari tempatku terjatuh ternyata ada sebuah kotak kecil, Aku bersihkan debu yang menempel pada kotak lalu membuka kotak itu.
dalam kotak itu terdapat sebuah anting cantik sana Aku tidak tahu pasti bentuk apa anting-anting itu tapi yang jelas aku sangat menyukainya.
karena kakiku sudah tidak seberapa sakit Aku berusaha bangkit dan menaiki tangga dengan membawa kotak itu.
begitu aku berhasil keluar aku segera menutup pintu itu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena tubuhku dipenuhi oleh debu.
begitu selesai aku kembali mengambil kotak itu dan membukanya lagi melihat dan memperhatikan anting itu.
dengan bentuk unik entah itu V A atau segitiga tapi aku suka dan aku pun memakainya.
di dalam kotak itu aku juga melihat selembar kertas kecil yang di dalamnya terdapat gambar tapi sudah begitu sejuk dan tidak dapat dilihat akupun mengabaikannya begitu saja dan menyimpan kotak itu ke dalam lemari pakaian itu.
aku berdiri di depan cermin melihat betapa cantiknya anting yang kukenakan ini tapi tiba-tiba saat itu mataku terkena sinar yang sangat terang membuat kepalaku pusing.
"apa itu tadi"
kataku kaget
walaupun sempat kaget tapi aku menghiraukannya saja Aku mencari ponselku dan berniat untuk berfoto.
tapi aku segera teralih oleh pemberitahuan dari grup sekolah yang membicarakan Alvian dkk.
aku buka dan melihat foto fotonya yang beredar dia benar-benar terlihat sangat tampan.
"isykaa!!"
teriak nenek
"iya nek"
jawabku
segera Aku meninggalkan ponselku dan menghampiri nenek.
ternyata saat itu rumah makan di depan sedang ramai dan nenek meminta tolong padaku untuk membantu.
ini bukan kali pertama aku membantu nenek sudah sangat sering karena memang rumah makan ini yang kuno ini masih banyak dikunjungi orang-orang.
"kamu beliin bahan-bahan dulu bisa semua lagi pada sibuk"
kata nenek memberi daftar belanjaan dan juga uang
"ok siap"
kataku cepat
"hati hati"
kata nenek lagi
dengan bersemangat Aku berlari menuju supermarket yang memang tidak jauh dari rumah kami.
kembali melihat daftar belanjaan aku mulai memasukkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh nenek ke dalam keranjang.
begitu semua telah terbeli ke kasir dan membayarnya, saat aku ingin pergi aku tak sengaja menabrak seseorang.
grebuak
"maaf maaf aku gak liat liat tadi"
menunduk
"isyka!"
"kamu!!"
aku yang kaget melihat dia langsung bangkit dan pergi
entah apa yang aku pikirkan saat itu aku langsung meninggalkannya tanpa melihatnya lagi.
dengan terus berlari menuju jalan pulang.
"ini nek"
kata sampai
"eeeh mau kemana"
kata nenek menahan
"looh mau ke rumah"
"bantuin di sini deh, kewalahan ini"
kata nenek
"hhhmm ok deh"
kataku berat
"yang semangat"
kata nenek mencubit pipiku
"siap gerak!!"
kataku semangat
"hahahahaha kamu mau ngapain"
nenek tertawa
aku segera mengenakan pakaian pelayan dan membantu mengantar makanan ke meja pelanggan.
dari kejauhan aku melihat seseorang yang melambaikan tangan aku pun menghampiri dan menanyai dia ingin memesan apa.
"mau pesan apa kak"
tanyaku
"yang paling populer di sini apa"
tanyanya
aku pun menyebutkan satu persatu dari 5 menu dan saat itu dia mengatakan kalau dia memasang semuanya dan menyuruhku menyajikannya di meja.
aku yang dengan semangat menyerahkan catatan pesanan dan menunggu pesanannya selesai.
Ting!!
bunyi bel kecil pertanda kalau pesanan sudah selesai, dengan 2 kali antar Aku membawa semua menu masakan yang dia pesan dan meletakkannya di atas meja.
"selamat menikmati"
kataku dan pergi
"tunggu"
katanya
langkahku terhenti dan aku pun segera berbalik melihat ke arahnya, betapa kagetnya aku ternyata dia adalah Alvian.
"kamu!!"
kaget
"isyka aku mau kamu temani aku makan"
katanya
"ngapain kamu di sini kamu ikutin aku!!"
kataku kaget
"loh kenapa!?? bukannya rumah makan ini untuk umumnya dan siapa saja boleh makan di sini"
lanjutnya
"hhmm memang iya sih, ya udah aku tinggal ya"
kataku pergi
"tunggu!!"
"apa lagi"
kesal
"kan aku tadi udah bilang temenin aku makan"
"hah!??"
kaget
"ada apa isyka"
tanya nenek
"eh nenek nggak ada apa-apa kok"
kataku tersenyum
"saya minta dia temenin saya makan"
kata Alvian tiba tiba
"udah temenin aja yaa isu"
kata nenek menyuruhku
"tapi nek di sini kan lagi ramai"
kataku mencoba menolak
"pembeli adalah raja, lagi bisa kita harus melayani, udah duduk temennya dia ya"
kata nenek menyuhku duduk
"tapi nek"
"gak pake tapi duduk"
suruhnya
aku yang benar kesal saat itu menungguinya makan dengan 5 menu sekaligus.
memang dia tidak mengatakan apapun tapi dia yang terus tersenyum membuat aku risih dan jijik.
"tampang ok tapi rakus"
kataku dalam hati
"aku gak rakus"
"eh!!!"
kaget
"gak usah kaget ini udah pernah terjadi kok kamu aja yang lupa"
katanya menatapku
"apa!??"
bingung
dia tak mengatakan apapun lagi saat itu.
aku kembali dikagetkan oleh yang aku lihat saat ini dengan mata yang terbuka sangat lebar aku melihat ke arahnya.
aku masih benar-benar tak percaya dengan apa yang kulihat saat ini.
==========================
apa sih yang dilihat isyka!???