Unduh Aplikasi
98.11% My Doctor is My Husband / Chapter 52: EPILOG

Bab 52: EPILOG

Terlihat tiga anak kecil sedang bermain di teras rumah. Satu cewek dan dua cowok. Yang cewek adalah anak dari Ayisa dan Ilyas sedangkan yang cowok adalah salah satunya anak dari Bagas dan Lily dan satunya lagi Arisa dan Irwan.

Saat ini ketiga pasangan itu masih tinggal di rumah orang tua mereka. Tapi rencananya Ayisa dan Ilyas akan pindah rumah dalam waktu dekat ini. Sedangkan Arisa dan Irwan saat ini masih bernaung dirumah orang tua Irwan. Dan sama halnya dengan Bagas dan Lily mereka berdua akan tetap tinggal di rumah orang tua Bagas.

"Safa sayang udah dulu ya mainnya, kamu harus istirahat dulu sayang. Jangan main terus." kata Ayisa dengan lembut kepada Safa anaknya.

Ayisa dengan segera menggendong Safa namun sayang Safa masih ingin bermain bersama dengan sepupunya. Sehingga ia meronta di dalam pelukan Ayisa sambil menangis.

"Safa, mainnya besok lagi ya cantik. Soalnya Tante Ari, Om Irwan sama Abil udah mau pulang." Ucap Arisa sama lembutnya dengan Ayisa.

"Gak mau! Safa masih mau main!." tegas Safa.

"Alfian juga udah mau tidur nih." tambah Lily.

Ketiga mama muda itu sedang berusaha untuk melerai anak mereka agar tidak bermain terus dan memikirkan untuk beristirahat. Namun anak mereka yang kini sudah berusia lima tahun itu semakin aktif bermain.

"Tidak! aku masih mau main." kata Alfian membenarkan.

Ketiga mama muda itu tak mau kalah dengan anak mereka. Sudah menjadi tanggung jawab mereka sebagai seorang ibu untuk menjaga anak-anak mereka terutama untuk mengatur waktu anak mereka.

Ketiga anak kecil itu pun melarikan diri untuk menjauh dari mama mereka. Ketiga anak itu menaiki anak tangga dan membuat ketiga mama muda itu histeris karena takut jika anak mereka akan terjatuh dari tangga.

"Abil hati-hati!." teriak Arisa untuk anaknya.

"Safa berhenti!." teriak Ayisa untuk anaknya.

"Fian! Jangan nak!." teriak Lily untuk anaknya juga. Itupun mereka lakukan secara bersamaan.

Satu rumah menjadi geger dan mungkin juga terdengar oleh tetangga. Namun mereka tak menghiraukan suara jeritan mereka. Yang mereka hiraukan hanyalah keselamatan anaknya. Segeralah ketiga mama muda itu mengejar anak-anak mereka dengan naik juga ke lantai dua.

Sesampainya mereka di lantai dua mereka bertiga langsung menuju ke kamar tamu. Ayisa yang berada di bagian depan langsung membuka pintu kamar karena mereka mendengar suara dari dalam kamar tersebut.

Dan saat pintu terbuka mereka bertiga sangat terkejut karena mendapati suami mereka yang sedang bermain Vidio game dan terlihat juga ketiga anak kecil itu yang menonton papa mereka sedang bermain game.

"Bener bener ya kalian sudah dipengaruhi oleh teknologi!." Ayisa kesal.

"Bisa-bisanya ya kamu Mas, istri mu capek urus anak tapi kamu malah enak-enakan main game disini!." Lily juga ikut kesal.

"Bentar dikit lagi." kata Bagas yang pandangannya tak berpaling dari layar handphonenya.

"Sekarang kalian pilih hape kalian atau istri kalian!?." Arisa mengajukan pilihan kepada ketiga pria yang ada di hadapannya.

"Ya pilih istri lah tapi tunggu dulu ini lagi main game." kata Irwan.

Ayisa menjadi sangat kesal karena Ilyas juga ikut-ikutan main game dan menghiraukan dirinya.

"Mas Ilyas!." panggil Ayisa lirih. "Mungkin bagimu game itu lebih baik dari aku." lanjutnya dengan wajah yang sangat sedih. Ayisa lantas menghampiri anaknya lalu membawanya pergi ke kamar namun itu tidak menuai respon dari Ilyas yang sangat serius dengan game yang dimainkannya.

"Kalian mungkin masih bisa main-main sama game tapi jangan harap kalian bisa main-main sama istri kalian! Dengar itu baik-baik!." Kata Arisa juga membawa anaknya pergi.

Bagas menatap Lily yang mematung di ambang pintu, ia memasang wajah yang tidak bisa ditebak namun yang pastinya hatinya saat ini sedang sedih dan kesal.

Tanpa mengatakan apapun ia membawa anaknya pergi ke kamar. Namun sebelum ia melewati pintu terlebih dahulu ia menengok kebelakang melihat Bagas yang juga melihatnya.

"Malam ini sampai seterusnya kamu tidur di luar sampai kamu bisa melupakan game mu itu." kara Lily dan langsung pergi.

Bagas mengacak-acak rambutnya karena kena mental dengan perkataan ketiga mama muda itu. Sedangkan Ilyas dan Irwan terlihat baik-baik saja dan tak menanggapinya serius.

Bagas kini mematung karena perkataan dari mereka yang seperti sedang mengutuknya.

❤️❤️❤️

(Sampai sini dulu ya, kalau komennya banyak nanti di up lagi part selanjutnya.😇)


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C52
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk