masih diwaktu dan tempat yang sama.
mereka masih membicarakan tentang pernikahan Ayisa dan Ilyas.
"emangnya Abi mau menikahkan Ayi yang masih sekolah??" tanya Bagas.
"Umi aja nggak ngerti! kenapa Abi kalian ingin segera menikahkan Ayi dengan Ilyas?!" ucap Ani.
"Tapi kita semua kan dengar, kalau Mas Farhan itu ingin Ilyas menikahi Ayisa!" ucap Yuni.
Semua terus berbincang-bincang tentang pernikahan putra putri mereka yang akan dilaksanakan di tiga Minggu kedepan.
Ayisa melamun entah apa yang ada dipikirannya saat ini, dia termenung sejenak sampai...
"Ayi gimana??" tanya Yuni.
Ayisa menatap heran mereka yang dari tadi membicarakan pernikahannya.
"gimana apanya Bun??" tanya Ayisa.
Ayisa benar-benar tidak tahu apa yang dikatakan oleh mereka semua karena Ayisa memikirkan jika dia menikah apakah dia akan tetap bisa bersekolah.
"kamu setuju nggak kalau pernikahan kalian diadakan tiga minggu kedepan??" tanya Yuni.
"what?? Tapi Ayi kan masih sekolah!! Ayi juga belum selesai ujian! pokoknya Ayi mau sekolah!!" ucap Ayisa sedikit kaget juga sedih.
Ayisa sangat sedih bagaimana nanti dengan sekolahnya, mungkin setelah menikah dia harus berhenti sekolah karena malu sama teman-temannya.
"tapi ini keinginan Abi mu! Abi ingin kamu dan Ilyas bisa cepat menikah!" ucap Ani.
Terlihat Arisa yang sedikit tersenyum, dia berpikir bahwa jika Ayisa menolak untuk menikah dengan Ilyas mungkin dia punya kesempatan untuk menikah dengan Ilyas.
"tapi umi gimana sekolahnya Ayi??" ucap Ayisa.
Ilyas hanya tertunduk sedikit kesal pada Ayisa yang lebih memilih untuk sekolah mungkin sikap Ilyas sangat egois saat ini, tapi dia hanya ingin Ayisa menghargainya walaupun sedikit saja rasa penghargaan.
"sudahlah!! kalau memang Ayi nggak mau nggak usah dipaksa!!!" ucap Ilyas membentak.
Ilyas pergi meninggalkan semua keluarga yang berkumpul dengan sedikit kekesalan dihatinya.
Melihat Ilyas yang kecewa dan memilih pergi, Ayisa rasanya tak tega melihat kekecewaan diwajahnya.
"tunggu kak!!" teriak Ayisa.
Ilyas berbalik ke arah suara itu, dan melihat Ayisa yang berdiri di tengah-tengah keluarga.
Semua orang menatap fokus pada Ayisa, entah apa yang akan dilakukan oleh gadis itu.
"Ayi mau kok menikah sama kak Ilyas!" ucap Ayisa dengan suara sedikit ragu.
Mereka semua sangat senang mendengar hal itu, tapi tidak dengan Arisa.
Arisa sedikit kesal dengan hal itu, dia sempat berpikir bahwa Ilyas akan menjadi miliknya, tapi semua itu harus kandas begitu saja.
Ilyas tersenyum manis melihat Ayisa karena Ayisa akhirnya mau menikah dengannya.
"tapi dengan satu syarat!!" ucap Ayisa.
"apa??"
semua orang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Ayisa, syarat apa yang akan diberikan pada Ilyas.
"Ayi harus tetap bersekolah, dan juga teman-teman Ayi, guru Ayi dan siapapun itu termasuk Fika juga nggak ada yang boleh tau soal pernikahan kita!" ucap Ayisa.
Ilyas Kembali tersenyum kecil melihat Ayisa dan setelah mendengar syarat yang diberikan oleh Ayisa, dia pun pulang kerumahnya.
Arisa semakin kecewa dengan apa yang dilakukan oleh adiknya itu.
Ayisa sama sekali tidak tau apa yang dirasakan oleh kakaknya itu, karena Ayisa tidak pernah tau jika ternyata seorang lelaki yang dicintai oleh kakaknya ialah yang akan menjadi imamnya.
Irham dan Yuni berpamitan pulang kerumahnya.
Arisa berlari dengan rasa yang entah kapan akan membaik. Tidak ada yang mengerti perasaan dari gadis itu karena dia mengunci cintanya rapat-rapat dalam hatinya yang terdalam.
Kisah cinta dalam diamnya kini berubah menjadi cinta dalam kesendirian.
[vote+komen]
[Ada yang bisa kasi judul nggak buat part yang satu ini]
follow Ig: @aku.rinaa nd @story.nasrinasir__