Unduh Aplikasi
15.09% My Doctor is My Husband / Chapter 8: BAB 7

Bab 8: BAB 7

"PING"

"PING"

"assalamualaikum"

"Ayi kalau udah kabarin ya?"

Pesan chat dari seseorang tiba-tiba membuat gadis cantik itu tersenyum lebar.

"waalaikumsalam"

"iya kak!"

Ayisa membalas pesan chat dari orang tersebut yang tak lain adalah Ilyas.

Ayisa semakin bersemangat memasuki ruang kelasnya sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Lo kenapa senyum-senyum sendiri??" tanya Fika.

Ayisa memperlihatkan senyum manisnya pada Fika dan membuat Fika semakin penasaran.

Suasana hatinya saat ini sedang berbunga-bunga.

Ayisa memasuki ruang kelasnya yang disusul oleh seorang guru.

Ayisa kembali dengan cepat menyelesaikan soal-soal ulangannya, yang juga disusul kembali oleh Anjeer dan Fika.

Seperti biasa setelah selesai mengerjakan soal ulangannya mereka kekantin untuk makan roti buatan Mbak Tami yang juga diseduhkan dengan teh hangat.

Ayisa dan Fika berbincang-bincang sambil bercandaan, yang memulai bercandaan itu ialah Ayisa karena suasana hatinya saat ini sedang berbunga-bunga.

Fika sangat heran dengan sikap Ayisa yang berubah drastis, tapi tetap bersyukur karena setidaknya Ayisa sudah mulai terbuka.

Setelah memanjakan perut mereka, mereka kembali memasuki ruang kelas, sambil menunggu guru datang mereka juga belajar dengan serius.

Saat guru datang mereka dengan mudah menyelesaikan soal-soal ulangan yang diberikan oleh guru tersebut.

Ayisa selalu yang pertama menyelesaikan soal-soal ulangannya dengan tepat dan benar dan disusul lagi oleh Fika.

Ayisa keluar dari kelas sambil sibuk dengan handphonenya.

"Ayi wait me!!" ucap Fika.

"apaan sih?! pulang bareng ya? kak Ilyas jemput!" ucap Ayisa.

"what?? serius Lo??"

Ayisa mendengung menandakan iya, dia juga tersenyum.

"kayaknya Lo itu udah mulai suka deh sama kak Ilyas!" ucap Fika.

Raut wajah Ayisa kembali berubah menjadi marah saat Fika mengatakan bahwa dia mulai suka pada Ilyas.

Tak lama kemudian Ilyas datang.

"Ayi cepetan!!" teriak Ilyas.

Ayisa menarik tangan Fika tapi Fika menepis tangannya.

"nggak! papaku jemput!" ucap Fika sambil melontarkan senyum.

Ilyas keluar dari mobil dan cepat-cepat menuju ke tempat Ayisa berdiri dan menarik tangannya.

Ayisa sangat terkejut saat Ilyas dengan cepat menarik tangannya.

Ayisa tak berkata sedikit pun sampai dia masuk kedalam mobil, bahkan dia belum pamit dengan Fika.

"kenapa kak??" tanya Ayisa.

Ilyas tidak menjawab dan tetap fokus mengendarai mobilnya.

Berkali kali Ayisa bertanya tapi Ilyas tidak menjawab pertanyaan Ayisa.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C8
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk