Unduh Aplikasi
75.49% Master of Evil Eyes in DxD World / Chapter 77: Chapter 75 - Pertarungan sia-sia

Bab 77: Chapter 75 - Pertarungan sia-sia

Aku benar-benar dibuat lelah kemarin karena aku harus melawan Garuru.Ditambah tadi di saat Rias pulang ke rumah dia bilang kalau dia diserang mahluk aneh yang seperti Harpy dengan sayap yang menempel di kepala bernama Sirene.Ini semua semakin membuatku kesal karena Chaos Brigade dari kelompok Doryu terus-terus menyerang kami.Dari dugaanku Harpy yang menyerang Rias kemarin adalah orang yang diberi kekuatan Wicked Gears oleh salah satu anggota dari kelompoknya Doryu atau Sirene itu benar-benar anggota kelompoknya aku nggak tahu yang mana.

XxxxxxxxxxxxxxxxX

Karena sekarang sudah waktunya makan malam mama menyuruhku pergi ke kamarnya Mikan untuk mengajaknya makan.Sedari pulang dari rumah Mikado-sensei kemarin kondisi Mikan benar-benar aneh antara ceria dan ketakutan.

Ada apa sebenarnya dengan Mikan adikku?

"Oii Mikan sudah waktunya makan malam ayo turun ke bawah."Kataku pada Mikan sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Oke Onii-chan aku saat ini sedang video call dengan temanku jadi turunlah duluan sebentar lagi aku akan turun ke bawah."Kata Mikan.

"Baiklah tapi cepat!mama nggak suka kalau kita menunda makan malam!"Kataku memberi peringatan sekali lagi pada Mikan.

Setelah selesai memberitahu Mikan,aku pun per gi ke bawah untuk makan malam karena memang perutku juga sudah keroncongan.

Aku merasa agak heran dengan kelakuan Mikan tadi dia melakukan Video Call dengan temannya?ini suatu hal yang baru!aku tahu dia punya banyak teman di sekolahnya karena beberapa kali teman sekelasnya Mikan pernah datang ke rumah ini untuk kerja kelompok tapi Mikan melakukan Video Call nah itu baru aneh mengingat Mikan bukanlah orang yang suka mengobrol lama-lama makanya bagiku dia begitu adalah suatu hal yang aneh.Tapi biarlah karena perasaanku mengatakan kalau Mikan mengobrol bukan dengan orang yang jahat.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Setelah aku selesai makan malam bersama dengan semua penghuni rumah.Aku pergi keluar menemani Akeno yang ingin membeli sesuatu katanya.Karena dia itu seorang perempuan yang hendak keluar malam-malam sendirian tidak mungkin nuraniku membiarkan seorang gadis keluar sendirian di waktu begini.Aku terkesan ingin bersikap gentleman tapi sebenarnya aku mengantar Akeno karena aku disuruh oleh mamaku.Dan kalau aku nggak mau mengantar Akeno aku tahu pasti apa yang akan terjadi padaku setelahnya.

Mamaku adalah orang yang sangat galak dan aku sama sekali nggak berani melawan perintahnya.Lagipula dosa kalau aku melawan perintah mutlak dari mamaku.

"Jadi Akeno malam-malam begini apa yang mau kamu beli di minimarket?"Tanyaku pada Akeno.

"Persediaan alat tulis milikku habis jadi mau nggak mau aku harus membelinya,kalau tidak besok aku tidak akan bisa menulis catatan pelajaran di sekolah."Jawab Akeno.

"Aku jadi heran di era digital yang sudah maju seperti kenapa kita masih harus menulis di kertas?bukankah lebih praktis kalau mengetik menggunakan komputer atau menulis menggunakan pena elektrik di tablet dengan begitu data tulisan bisa tersimpan aman dan tidak merusak alam."Kukatakan hal ini untuk melihat reaksi dari Akeno karena pada dasarnya aku jauh lebih suka cara lama menggunakan pensil dan kertas daripada digital yang bagiku jauh lebih merepotkan.

"Semakin maju suatu teknologi semakin mundur kepandaian manusia,itu adalah kata-kata bijak dari orang yang mendirikan Akademi Kuoh Issei-kun,dia tidak membenci teknologi tapi dia benar-benar khawatir kalau manusia akan menjadi semakin malas dengan segala kemudahan yang muncul dari kemajuan teknologi.Makanya orang itu membuat pedoman kalau Akademi Kuoh akan menjadi sekolah yang berpedoman pada sistem tradisional yang tidak menggunakan teknologi secara berlebihan sekolah kita memiliki komputer tapi tak lebih untuk pelajaran komputer dan masalah administrasi sisanya dilakukan dengan cara lama atau manual."Kata Akeno melihat ke arahku sambil tersenyum.

Well itu jawaban yang kuharapkan dari Akeno, dia lebih suka cara lama daripada cara baru yang full teknologi.

Kami berdua lalu melanjutkan perjalanan menuju ke mini market terdekat.Di mini market aku melihat sedikit pemandangan yang cukup mengagetkan seorang pria bertubuh lebar dengan tinggi kira-kira lebih dari 2 meter sedang ribut-ribut di depan kasir mini market.

Wuuiih orang itu gede bener!orang paling tinggi di dunia juga kalah mungkin dengan tinggi dari orang ini.

"Kenapa!kenapa tidak ada cup ramen rasa daging sapi yang tersisa di mini market ini!"Orang gede yang tampangnya kayak Frankenstein itu marah-marah dan terlihat menyeramkan.Bahkan Akeno sampai memegangiku dengan begitu erat ketika melihat tampang dari orang gede itu.

"Maafkan kami,pak.Tapi semua stok yang tersisa kan sudah anda habiskan kemarin,dan kami belum mendapatkan kiriman stok baru."

Karyawan mini market itu menjawab tanpa gugup sekalipun walaupun bisa kulihat keringat menetes dari dahinya.

"Haaaah sudahlah!aku akan mencari cup ramen rasa daging sapi di tempat lain!"Dia berhenti meneriaki karyawan mini market itu lalu pergi keluar dari mini market.Lelaki gede itu sempat melihat ke arahku dan Akeno sebentar lalu pergi sambil marah-marah.

Dan setelah dia pergi semua orang yang ada di mini market itu pun terlihat lega.

Maka aku dan Akeno pun bisa berbelanja dengan lebih santai.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

"Issei-kun baru tadi untuk pertama kalinya melihat ada orang sebesar itu,apalagi tampangnya benar-benar seram aku jadi nggak bisa berhenti gemetaran ketika melihatnya tadi!"Aku dan Akeno membicarakan pria besar yang seperti Frankenstein yang tadi marah-marah di mini market yang kami kunjungi.

"Well,aku juga kaget tahu!karena aku baru kali ini melihat ada orang sebesar dan setinggi itu bahkan Heracles dari Chaos Brigade juga nggak setinggi dan sebesar itu."Kataku pada Akeno.

"Tapi aku agak curiga pada lelaki itu Issei-kun soalnya dia memandangi kita agak lama sebelum akhirnya dia pergi."Kata Akeno.

Sebenarnya dari jauh ketika aku melihat pria besar itu,aku sudah merasakan perasaan yang sama seperti ketika aku bertemu dengan Garuru tapi aku bukanlah orang yang suka asal tuduh makanya aku diam saja ketika berada di depannya.

Dan benar saja seperti kebanyakan adegan klise yang ada di novel atau pun manga setelah berjalan kira-kira beberapa ratus meter dari mini market.Aku dan Akeno sudah bertemu lagi dengan orang yang badannya kegedean itu.

Dan dia menghadang jalan kami berdua.

"Eh,maaf ya.Ada perlu apa dengan kami berdua sampai-sampai menghalangi kami untuk lewat begini."Kataku dengan sopan.

"Ketika aku melihat kalian berdua di depan mini market tadi,aku teringat sesuatu tapi aku tidak bisa mengingatnya makanya aku langsung pergi dan tidak melakukan apapun pada kalian."

Kata raksaksa itu dengan muka serius."Dan akhirnya setelah berpikir cukup lama sampai kepalaku panas akhirnya aku ingat kalau kalian berdua adalah musuhku sebagai anggota Chaos Brigade kelompok Pumpkin Doryu!"

Raksaksa ini tampaknya saru kelompok dengan Garuru tapi tampaknya IQ-nya sudah bukan jongkok lagi tapi tengkurap itu bisa dilihat dari level kebodohan yang ditunjukkan olehnya sedari tadi.

"Akeno pulanglah duluan lewat jalan memutar aku akan bermain-main sebentar dengan raksaksa IQ tengkurap ini!"Kataku pada Akeno.

"Tidak Issei-kun aku akan kembali dulu ke mini market untuk menunggumu baru kita pulang bersama-sama."Kata Akeno sambil dengan cepat melarikan diri ke mini market.Rupanya dia benar-benar nggak suka sama orang gede yang mau kuajak main.

"Kau berani bilang Franklin-sama ini memiliki IQ tengkurap!bocah kurang ajar!aku nggak sebodoh itu kalau sampai tidak tahu arti dari ledekanmu padaku kau harus kubunuh!"Dia membuat tangannya menjadi amat besar dan menyerangku menggunakan tinju dari tangannya yang membesar itu.

Gerakannya lamban karena tinju yang terlalu besar ditambah dia asal saja melayangkan tinju besarnya padaku,jelas lelaki besar bernama Franklin ini benar-benar amatiran dalam bertarung.

Kuhindari pukulannya lalu aku melompat dan mendarat di lengannya yang membesar itu.

Dia tampak kaget ketika aku tiba-tiba saja ada di atas lengannya.Lalu sambil mengutukku dengan omongannya dia hendak menjatuhkanku dari lengannya tapi sebelum itu aku sudah menendang wajahnya dan membuatnya terlempar cukup jauh.

Lelaki bernama Franklin itu badannya besar,tampangnya seram tapi dia itu lemahnya bukan main kalau dibandingkan dengan Garuru yang kulawan kemarin bedanya jauh.Tampaknya lelaki ini cuma keroco dari kelompok Doryu.

Franklin terbangun dengan pipi lebam,gigi yang copot,dan darah yang keluar dari mulutnya.Dia tampak amat marah padaku dan sekali lagi dia menyerangku tapi kali ini dengan memperbesar kedua tangannya.Aku sudah sangka mengira dia bisa memberiku sedikit hiburan ketika aku melawannya,setidaknya bahkan Donaseek si om butut itu bahkan bisa menghiburku sedikit.

Tapi dia jauh lebih lemah daripada Donaseek bahkan aku yakin kalau Asia sekalipun bisa mengalahkannya.

Kuakhiri pertarungan memuakkan ini dengan menghancurkan kepalanya menggunakan snake bites dan setelah itu aku melenyapkan seluruh tubuhnya menggunakan Hakai Ring.

Bahkan keroco ini juga menggunakan tubuh palsu?seberapa sayang Doryu kepada anak buahnya sampai mau repot-repot membuatkan tubuh palsu selevel itu?

Pertarungan barusan benar-benar jelek menurutku,hah sudahlah lebih baik aku ke mini market untuk menjemput Akeno lalu pulang bersamanya.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Kembali ke kemarin disaat Lala bertemu kembali dengan Mikan.

"Jadi Lala-san anak perempuan berambut hitam yang kita temui tadi di tempat kamu membeli obat untuk Zastin itu adalah yang pertama kali menolongmu ketika kamu salah mendarat?"

Tanya Haruna.

"Benar Haruna!Mikan-chan benar-benar orang yang baik berkat Mikan,aku jadi bisa menghubungi Zastin untuk menjemputku!"Kata Lala berseri-seri."Kamu kok terlihat kaget tadi ketika bertemu Mikan ada apa?"

"Aku merasa pernah melihat Mikan di kota Sainan ketika aku kecil,tapi ingatanku samar."Kata Haruna sambil memegang kepalanya."Dan Mikan-san bersama seorang lelaki berambut coklat kehitaman ketika aku bertemu dengannya dulu itu menurut ingatanku yang samar,sih.Soalnya aku hanya bisa ingat kalau lelaki itu adalah orang menyelamatkanku ketika aku tenggelam di sungai."

"Kalau kamu pernah bertemu dengannya Mikan pasti mengingatmu ketika kalian bertemu tadi tapi dia tidak bereaksi apa-apa berarti kemungkinan kamu salah orang Haruna."Kata Lala.

"Mungkin kamu benar Lala-san!tapi aku tidak akan menyerah menemukan lelaki berambut coklat kehitaman yang menyelamatkanku sewaktu kecil."Kata Haruna.

"Kenapa?"Tanya Lala.

"Karena dia adalah cinta pertamaku."Jawab Haruna.

Author Note:Chapter yang tidak menarik dan agak memaksa bukan?maaf kalau tidak bagus ceritanya.Besok kencan antara Himari dengan Issei yang diganggu oleh Rias dan Akeno juga kali ini Mikan.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C77
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk