Unduh Aplikasi
47% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 55: Ciuman dengan Sedikit Nafsu

Bab 55: Ciuman dengan Sedikit Nafsu

Tidak jauh dari sana, tetua yang duduk memperhatikan putrinya di campakan, menjadi sangat murka. Siapa pun yang berada di dekatnya akan merasakan niat membunuh dari tubuhnya

Begitulah ritual berlangsung, beberapa gadis ada yang tidak bisa mengenali pasangan mereka saat mengenakan topeng, membuat mereka gagal dalam ritual.

Namun ada juga pasangan suami istri yang dapat saling mengenal satu sama lain, mereka terlihat sangat bahagia.

Pasangan yang paling beruntung, adalah suami istri yang akan menunggu kelahiran anak mereka.

Sang istri yang menjalani ritual dalam keadaan hamil memiliki keberuntungan tertinggi di antara yang lain, mereka yakin kelahiran seorang anak yang menjalani ritual akan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kedua orang tuanya sejak hari kelahirannya.

Momen bahagia ini akan di akhiri dengan sebuah ciuman mesrah dari para pasangan yang berhasil menyelesaikan misi.

Setengah jam berlalu dan saatnya giliran Indah untuk melangkah maju.

Indah yang awalnya memiliki perasaan tidak menyenangkan di hatinya saat melihat Rafael di lamar pertama kali, menjadi rileks kembali saat melihat penolakan keras yang di berikan Rafael.

Mungkin itu juga sebabnya, setelah Nefertari, tak ada perempuan lain lagi yang berani memberikan lamaran kepada Rafael.

Sosok mengagumkan seperti Nefertari saja di tolak tanpa pandang bulu, apa lagi mereka yang terlihat biasa-biasa saja.

Saat Indah mulai melangkah, para pria yang duduk di sebrang sana menjadi sedikit gugup.

Jelas mereka menginginkan diri mereka untuk di pilih, terutama pria yang duduk tidak jauh dari Rafael. Dia merupakan pria yang menolak lamaran Kmitri.

Dia tidak bisa menghentikan rasa gugupnya, meskipun dia sangat yakin akan dirinya yang terpilih, namun membayangkan kecantikan yang luar biasa dari balik topeng itu, dia menjadi sangat bersemangat.

Langkah Indah tidak terlalu cepat atau pun pelan, langkahnya sangat sempurna dan seimbang. Membuat dirinya terlihat menarik dan memukau setiap yang memandangnya.

Berbeda dengan daya tarik Nefertari yang memaksakan kehendak mereka, daya tari Indah lebih ke arah yang membuat siapa saja yang memandangnya menjadi pasrah.

Daya pemikat yang alami, mampu mendebarkan jantung dan mengguncang tanah di mana kaki mereka berpijak.

Meskipun memakai sebuah topeng, namun kecantikannya dapat terlihat sangat jelas, begitu bercahaya dan terang.

Bahkan hanya dengan memandang sepasang matanya yang menawan, mampu menjatuhkan sebuah kota dengan sekali tatap.

Rafael yang sejak awal terhipnotis dengan penampilan Indah yang memukau, hanya menampakan ekspresi yang datar dan sikap yang biasa di luar.

Namun hanya dia yang tau, bagaimana jantungnya sedang berdetak seakan ingin menghancurkan diri dari dalam.

Saat ini di benak Indah hanya satu tujuannya, yaitu Rafael. Dia tidak mengenal pria manapun disini selain dirinya, maka dari itu pilihannya jatuh kepada Rafael.

Dia meyakini pemikiran itu sebagai alasannya, namun satu hal yang tidak dia sadari bahwa ada alasan lain yang tersembunyi di dasar hatinya.

Pria yang duduk tiga baris dari Rafael melihat ke arah Indah dengan tatapan yang optimis, dia tau dan sangat yakin bahwa Indah berjalan ke arahnya saat ini.

Penampilannya tak perna mengecewakan, jadi dia pantas menerima pernyataan cinta dari gadis tercantik di acara ritual ini.

Bukan hanya pria itu saja yang menginginkan lamaran dari Indah, tapi hampir sebagian besar, semua pria yang hadir menginginkan lamaran Indah.

Namun saat mereka melihat Indah berjalan ke arah pria tertampan di desa, mereka mulai terlihat pesimis. Siapa yang akan menolak ketampanan dan keperkasaan seorang pria yang pandai dalam segala hal.

Sebelum Indah akan memberikan undangan pada dirinya, dia akan dengan senang hati berdiri terlebih dahulu. Itu merupakan penghormatan yang akan di berikan kepada Indah darinya, karena kecantikan Indah yang tiada tara harus di hormati dan di tinggikan.

Namun setelah dia mengangkat bokongnya dari atas kursi, saat Indah berada tepat di hadapannya, Indah tak berhenti melangkah dan malahan melewatinya begitu saja.

Ini... Apa yang terjadi? mengapa dia melewatiku begitu saja? Ini tidak mungkin!

Dengan perasaan malu, pria itu kembali duduk di tempatnya dengan penuh amarah, dia tak perna di permalukan seperti ini sebelumnya.

Dia akan membalas setiap rasa malu yang dia tanggung dengan luka kepada perempuan itu.

Jelas Indah tak melakukan kesalahan apapun pada pria itu, dia sendiri yang mempermalukan dirinya dan sangat memandang tinggi dirinya sendiri, namun amarahnya harus di tanggung oleh Indah dan orang yang akan dia pilih.

Pria lain yang melihat kejadian itu, mulai terkiki geli, mengejek kepercayaan diri pria itu dengan ekspresi yang merendahkan.

Indah lalu berhenti tepat di hadapan Rafael, semua orang memandang dengan penuh rasa takjub.

Melihat kedua orang itu, seperti melihat pasangan yang sangat bertentangan namun saling melengkapi.

Yang satu terlihat seperti sosok iblis bengis, yang setiap saat mampu menumpahkan darah dan mencabut nyawa dengan mudahnya, bahkan saat memiliki wajah yang rupawan dan kharisma memikat yang luar biasa.

Sedangkan di sisi lain, si perempuan terlihat begitu bersih dan polos dengan aura ketenangan yang menyejukkan. Memikat dan menarik perhatian dengan pancaran cahaya kecantikannya.

Sang iblis bengis yang di hadapkan di depan sosok malaikat yang agung, menjadi terlihat terkendali dan melembut.

Dan untuk sosok malaikat yang lemah lembut, saat di hadapkan di depan sosok iblis bengis yang haus akan darah, menjadi terlihat begitu kuat dan berkuasa.

Sungguh kepribadian yang sangat bertentangan, namun di lain sisi masing-masing melengkapi kekurangan.

Setelah memberikan undangan kepada Rafael, mereka berdua melangkah naik ke atas altar tepat di depan patung para leluhur.

Indah tak mampu menyembunyikan rona merah di wajahnya meskipun sedang mengenakan sebuah topeng.

Rafael yang memandang dari arah depannya, merasakan gejolak di dadanya menjadi semakin besar, dia sangat menginginkan Indah seutuhnya, hanya untuk dirinya sendiri!

Untuk menyelesaikan ritual, Indah memaksakan dirinya untuk menyatakan perasaan cintanya kepada rafael.

Dia tidak harus melamar Rafael, karena yang orang lain ketahui bahwa mereka adalah sepasang suami istri.

Indah berusaha menggunakan semua energinya hanya untuk mengucapakan kalimat itu, dengan gugup dia menatap ke arah Rafael.

"Sa...sayang....." untuk satu kata itu saja, entah berapa energi yang di habiskan oleh Indah.

Berbeda dengan dirinya, Rafael yang mendengar panggilan romantis Indah membuat tubuhnya menegang seketika.

"Maukah kamu mencintaiku selamanya seperti aku mencintaimu?" suara Indah terdengar sedikit pelan, namun itu cukup membuat sebagian orang mendengar perkataannya.

akirnya..akhirnya dia mengucapkan kalimat itu juga, pikir Indah dengan menghembuskan nafas lega.

Sekarang menunggu jawaban dari Rafael, dia mungkin akan menolak ungkapan ini, namun dia sudah memikirkannya sebelumnya, karena Rafael tidak senang berdekatan dengan seorang perempuan.

Namun tiba-tiba suara yang berkarisma dan sedikit serak terdengar di telinga Indah, suaranya begitu sexi dan penuh emosi yang menggetarkan jiwa, membuat jantung Indah berpacu begitu cepat.

"Aku akan mencintaimu selamanya! Baik dalam dukamu, dalam senangmu! Melindungimu dengan segenap jiwa dan ragaku hingga maut memisahkan kita!" ucap Rafael dengan sungguh-sungguh.

Rafael lalu melangkah maju ke arah Indah, menarik Indah dalam pelukannya dan mencium bibir tipis itu dengan sangat lembut.

Indah kehabisan kata-kata, dia tak mampu bergerak saat Rafael secara tiba-tiba mencium bibirnya.

Ini adalah pertama kalinya mereka berciuman dengan keadaan sadar dan tak ada penolakan satu sama lain.

Berbeda dari ciuman yang sebelumnya, saat Rafael memaksanya melakukannya, saat Indah terpaksa memberikan nafas buatan di dalam air. Ciuman ini lebih terasa nikmat, begitu membuat kecanduan.

Indah dapat merasakan gerakan lidah Rafael yang memaksakan giginya terbuka dan menerobos masuk ke dalam mulutnya.

Ciuman Rafael yang semula lembut, menjadi sedikit berenergi. Dia membutuhkan lebih dan lebih lagi, dia tidak akan puas hanya dengan mencicipi sebagian kecil ini saja.

Indah ingin melepaskan ciumannya, namun kepalanya tertahan oleh tangan Rafael dan semakin menariknya mendekat.

Dengan tangan Rafael yang lain memeluk pinggang Indah, dia merasakan sensasi yang menggairahkan saat bersentuhan dengan kulitnya yang mulus dan wangi.

Beberapa saat kemudian, suara peserta lain yang bersiulan terdengar. Membuat Rafael tersadar dan melepaskan ciumannya. Seketika mereka menjadi pasangan teromantis di acara ritual kali ini.

Setelah di cium dengan sedikit bergairah, Indah menutup bibirnya yang sedikit bengkak dengan punggung tangannya.

Dia tak perna menyangka, Rafael akan menciumnya dengan sangat intim. Bahkan Rafael benar-benar menghisap bibirnya dengan sangat keras, seolah bibirnya akan di lahap dengan sekali hisapan itu.

Melihat Indah yang memandang ke arahnya seperti patung, membuat Rafael terkiki pelan dari balik topengnya.

Ekspresi rumit di wajah Indah, terlihat jelas di mata Rafael.

Rafael lalu kembali memegang pinggang Indah dan berbisik ke telinganya dengan suara yang menggoda.

"Jika kita masih berdiri di sini, semua orang akan meminta yang lebih dari yang tadi!" maksudnya jika mereka masih berdiri di atas altar, para penonton akan meminta Rafael untuk menggendongnya turun dari altar dan membawanya langsung ke dalam kamar.

Wajah Indah menjadi semakin merah hingga ke daun telinganya saat mendengar ucapan Rafael.

Dengan langkah kikuk, Indah berjalan turun dari atas altar, dengan Rafael yang memeluk pinggangnya dengan mesrah.

Acara ritual akhirnya selesai setelah mencapai tengah malam.

Ritual kali ini banyak membawa kebahagiaan untuk para pasangan yang saling mencintai.

Meskipun ada beberapa pasangan yang gagal, namun mereka tetap bersyukur kepada jejak para leluhur yang memberikan berkat kebahagiaan kepada mereka semua.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C55
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk