Unduh Aplikasi
26.49% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 31: Obat Perangsang ( 1 )

Bab 31: Obat Perangsang ( 1 )

Dari arah dapur terdengar suara seorang wanita yang sedang memasak, hari ini Monica berencana mendekati Rafael sekali lagi. Sekarang sudah hari ke tiga Monica menginap di rumah Rafael, dan dalam tiga hari itu juga, dia selalu mendapat penolakan dari Rafael.

"Kali ini aku harus berhasil! jika aku tidak bisa mendapatkan mu dalam keadaan sadar, maka aku akan membuatmu tidak dapat berpikir rasional!" Ucap Monica dengan senyum jahat di bibirnya.

Monica memasukkan sebuah obat kedalam makanan yang dia buat, dia berencana memberikan makanan itu kepada Rafael.

Sebentar lagi waktu makan malam, dan setelah Rafael memakan masakan ini, maka kamu akan menjadi milikku, batin Monica dengan ekspresi puas di wajahnya.

Indah yang saat ini berendam di dalam bethup, merasa sedikit relaks. Bagaimana tidak dia akhirnya berhasil membuat kesepakatan dengan Rafael, agar dia bisa dengan leluasa berkeliaran di dalam rumah.

Tapi siapa sangka, Rafael yang tiba-tiba jatuh sakit, membuat sosok seperti Monica muncul di rumah ini. Dia yang awalnya merasa sedikit takut, berubah menjadi sedikit jengkel.

Meskipun hampir beberapa kali Monica mendapati dirinya, dan Nadin selalu datang tepat pada waktunya untuk menolong Indah. Namun dia masih merasa tidak senang dengan kondisi ini.

"Ayolah Indah, kamu sudah bertahan selama ini, bertahan beberapa hari lagi tentu tidak masalah untukmu" Indah berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Kesepakatan antara dirinya dan Rafael, hanyalah langkah awal untuknya agar bisa terbebas dari sangkar terkutuk ini. Dia masih harus mendapatkan kepercayaan Rafael sepenuhnya, dengan begitu dia akan bisa menemui ibunya.

Wangi semerbak dari air rendaman Indah, memenuhi seluruh ruang kamar. Harum buah apel yang sangat menenangkan.

Akhir-akhir ini, Indah sudah jarang melumuri tubuhnya dengan noda hitam pekat, sebagai gantinya Nadin telah menyiapkan sebuah pakaian yang tertutup untuk dia pakai.

Jadi Indah hanya perlu memberi Noda hitam pada wajahnya saja. Kamar Indah memiliki penyejuk ruangan, jadi meskipun pakaian menutupi seluruh tubuhnya, hal itu tidak membuatnya gerah sama sekali.

Sudah hampir waktunya untuk makan malam, Nadin pasti akan segera datang untuk membawakannya makan malam.

Indah melangkah keluar dari bethup, tetesan air mengalir dari tubuhnya yang sangat indah. Dari depan cermin terlihat jelas lekukan yang sangat mempesona dari tubuh Indah.

Tubuhnya semakin bersih dan berisi, namun itu tidak membuatnya terlihat gemuk tapi sebaliknya, terlihat sangat menggoda. Dengan ukuran kelinci kembarnya yang di atas rata-rata, membuat sepasang kelincinya terlihat sangat menawan.

Indah memiliki beberapa tai lalat di bagian tubuhnya. Salah satunya berapa di payudaranya yang sebelah kiri, ada juga di bagian telinga sebelah kanan, membuatnya terlihat memiliki dua tindikan anting di telinganya.

Dan yang tetakhir berada pada pangkal hidungnya, yang membuat wajahnya semakin menawan, letak tai lalat itu sangat strategis. Memberikan pancaran ketegasan sendiri pada wajah Indah namun bersamaan terlihat misterius.

Indah dari setahun sebelumnya, berubah menjadi sosok yang lebih memikat dan berpikiran terbuka.

__Monica melangkah dengan anggun di atas tangga menuju kamar pribadi Rafael, ditangannya terlihat sebuah baki yang berisikan beberapa jenis makanan.

Tok..tok..tok..

"Kakak sekarang sudah waktunya untuk makan malam!" Monica mengetuk pintu lalu membukanya. Berbicara dengan nada yang sangat manis.

Malam ini Monica mengenakan pakaian yang lebih terbuka dari biasanya, bahkan pakaiannya terlihat transparan. Dengan langkah yang sangat gemulai, dia berjalan ke arah Rafael.

Rafael yang saat ini terduduk di atas kasur, hanya sibuk dengan buku yang ada di tangannya. Dia mengenakan kaca mata baca saat ini, membuatnya terlihat sangat tampan.

Rafael tak melirik atau pun mengalihkan pandangannya dari buku, kehadiran Monica seakan tak berarti di matanya.

"Kakak aku membuatkan semua makanan kesukaanmu malam ini, kata Ibu aku harus memasakanmu makanan yang bergizi, jadi cobalah makanan ini dulu!"

Rafael tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang, dia sudah menolak kebaikan Monica selama tiga hari ini, namun perempuan ini masih saja mendatanginya.

Jika saja Mamanya tidak ikut campur dan membuat Monica mengurus dirinya, sekarang dia sudah pasti mengusir Monica dari kamarnya lagi.

Monica yang dasarnya licik tidak akan habis akal, dia sengaja memberitahu Mama Rafael, bahwa kondisi rafael sedang tidak sehat.

Membuat Mama Rafael menjadi panik seketika, namun dengan mulut manis Monica, dia membujuk mamanya agar membiarkan Rafael dalam pengurusannya. Hingga dia dapat menjadi lebih dekat dengan Rafael.

Setelah berfikir beberapa saat, mama Rafael akhirnya menyetujui, maka setelah selesai berbicara dengan Monica, mama Rafael segera menghubungi Rafael. Memaksanya untuk menuruti perkataan Monica yang ingin merawat dirinya.

"Kakak, ayo cobalah sedikit saja." Ucap Monica dengan nada yang sangat lembut, mencoba untuk menyuapi Rafael.

Nada suara Monica terdengar dan suaranya yang terdengar sedikit menggoda, membiat bulu kuduk Rafael merinding.

Rafael hanya mampu menggenggam erat buku di tangannya, dia sangat benci dengan perempuan. Dimatanya perempuan hanyalah sosok yang tak menarik dan kadang sedikit mengganggu.

Dan Monica adalah jenis perempuan yang sangat-sangat menggangu. Bahkan Indah lebih baik darinya. Tunggu dulu, mengapa aku memikirkan perempuan itu? aku pasti sudah gila, batin Rafael.

Melihat tak ada tanggapan dari Rafael, Monica sedikit kesal.

'Dia harus memakan makanan ini, aku tidak boleh gagal lagi malam ini' batin Monica dan membujuk sekali lagi.

"Kakak ayolah, makan sedikit saja. Setelah itu kamu bisa meminum obatmu." Monica masih terdengar manis.

Rafael sudah tidak tahan, satu-satunya cara agar dia terbebas dari perempuan ini, dia harus memakan makanan itu dan menyuruhnya pergi.

Rafael lalu mengambil mangkuk sup di tangan Monica, dia tak ingin Monica menyuapinya. Apa lagi dengan tampilan Monica yang terlihat sangat sexi, bahkan pakaian dalamnya pun dapat terlihat jelas dari pakaian luarnya yang transparan.

Di mata Rafael, penampilan Monica terlihat sangat menjijikan. Dia terlihat seperti seorang pelacur yang akan menjajahkan tubuhnya.

Monica yang melihat Rafael makan, membuat bibirnya sedikit melengkung licik. Akhirnya, malam ini kamu tidak akan lolos lagi dari rencanaku.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C31
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk