Unduh Aplikasi
58.33% Chain Of The Past / Chapter 7: Bag 12

Bab 7: Bag 12

Semoga gangguannya tidak menghinggapi kolom komentarku ya😂..

Yang kangen A'a angkat tangan dong😊

##########

Hani mengubur kepalanya di atas meja kantin kampusnya dengan bertopangkan tangannya sendiri.

"Lo emang gak tidur ya?" tanya Kina yang duduk di depan wanita itu karena melihat sahabatnya seperti tak bersemangat untuk kuliah.

Hani mengangkat kepalanya mendengar pertanyaan sang sahabat dengan wajah terlihat lelah.

"gw kelar syuting jam 5 dan ada kelas jam 8 jadi ya gitu deh tanggung banget kan kalau harus tidur? Hufft..." balas Hani dan kembali mengubur kepalanya sendiri karena matanya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

"Ya udah lo pulang sih. Kan jam kuliah lo udah kelar" ucap Kina sambil melirik jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 11 siang.

"gw masih harus ikuti satu mata kuliah lagi Ny. Adjikusuma..dan itu jam 1.. Dan gw gak mau repot-repot pulang pergi.. " lirih Hani sambil memanggil Kina dengan nama belakang suaminya namun kali ini tak menampakkan wajahnya.

" oh gitu ya to be Ny. Danudirja.." sindir Kina balik yang Sontak membuat kantuk Hani hilang lalu mengangkat kepalanya sambil menatap Kina kesal.

" Gw kan udah bilang kalau gw gak ada hubungan apa-apa sama A'a mu!" hardik Hani kesal

" siapa yang percaya? Kalian mesranya ngalahin gw yang masih pengantin baru kok"

"Ck!! Itu sih gara-gara A'a mu yang nempelin gw terus macem cicak nempel di dinding" sungut Hani lalu kembali menatap Kina murka "Bilangin sama A'a mu berhenti nempel-nempel di gw!"

"bilang sendiri sana. Tuh orangnya dibelakang lo" Kina menunjuk arah belakang dengan dagunya cuek yang seketika membuat Hani menegang di tempat.

"Mampus gw.." bisik Hani lalu perlahan menolehkan kepalanya kebelakang.

Namun, ternyata Hani tak menemukan sosok Bara.

Malah yang ada Hani mendengar tawa terpingkal Kina.

Dengan wajah penuh emosi, Hani kembali membalikkan pandangan kearah Kina yang mukanya sudah memerah karena tawa.

Kina merasa senang karena berhasil mengerjai sahabatnya ini yang mungkin saja sebentar lagi akan menjadi iparnya karena melihat kedekatan kakaknya dan Hani.

"SIALAN LO!!" teriak Hani sambil menunjuk Kina kesal.

Sementara pengunjung kantin lain hanya melihat sebentar kearah dua sahabat itu, lalu kembali fokus pada kesibukan masing-masing karena sudah biasa dengan candaan mereka.

"Hahahha.. Giliran gw bilang orangnya dibelakang, lo malah jiper. Dasar chicken.."

"chicken lo bilang??!!! A'a mu itu suka resek dan semena-mena! Gw baru tahu kalau dia itu keras kepala dan egois! "

"jodohmu adalah cerminan dirimu wahai Farhani Wijaya.."

"maksud lo??!"

"Lo kan juga keras kepala dan egois. Sama banget sama A'a gw."

Hani mencerna ucapan Kina beberapa saat, lalu selanjutnya menatap Kina sinis.

"maksud lo gw jodoh gitu sama A'a mu?!"

"mungkin.."

"Ck! Dibilangin gw gak ada hubungan apa-apa sama dia, masih ngeyel juga lo!"

"eh gw kasih tahu ya Farhani Wijaya.. A'a gw itu biasanya selalu dingin sama cewek yang bukan keluarganya. Tapi ke elo, dia bisa anget banget kayak tahu bulat di goreng dadakan"

"ha..ha..ha.. Lucu sekali ya Ny. Adjikusuma.. Sudah ketularan konyolnya ya sama misua anda?!" sarkas Hani yang dibalas Kina dengusan kasar.

"gw serius, Maemunah!"

"gw gak percaya, Maesaroh!"

"atas dasar apa lo gak percaya? Secara gw kenal A'Bara banget!"

"atas dasar wanita yang bernama Zee Zee!"

"Zee.. What???!! Kak Zee Zee maksud lo?" tanya Kina setengah terkejut karena setahunya sahabat wanita kakaknya itu sedang berada di Australia.

"Yes.. Kak Zee Zee nya elo!"

"eh bukan kak Zee Zee nya gw ya!" balas Kina tak terima yang membuat Hani mengernyitkan dahinya bingung.

"kenapa muka lo kayak gitu?" tanya Kina kembali.

"Mami sama A'a mu aja sumringah pas dua hari yang lalu si kak Zee Zee itu kerumah lo. Kok lo nggak?"

"gw gak terlalu deket sama cewek itu" ucap Kina tanpa minat "eh.. Tunggu deh.. Lo tadi bilang gak percaya atas dasar Zee Zee maksudnya apa?"

"Lo kan meyakinkan gw nih kalau A'a mu selalu bersikap dingin sama cewek kecuali keluarga dia dan gw, " potong Hani sambil melihat ekspresi sahabatnya itu.

"terus.."

" Tapi yang gw lihat A'Bara gak kayak gitu tau. Dia bisa juga tuh anget kayak teh tawar warteg sama si Zee Zee" ucap Hani tanpa sadar wajahnya seperti tidak rela mengatakan hal itu.

"Kak Zee Zee itu sahabatnya A'Bara"

"iya gw tau"

"A'Bara tuh gak ada rasa sama sekali ke kak Zee Zee kecuali rasa sahabat"

"yakin sekali anda? "

"Yakin lah! Kan gw pernah tanya sama A'Bara pas kak Zee Zee nempelin A'a gw terus"

"kapan?"

"sepuluh tahun yang lalu" jawab Kina enteng yang membuat Hani mengerjapkan matanya tak percaya.

"Lo ketularan sobat kita Kanaya ya, yang polosnya kebangetan?" tanya Hani gemas.

"maksud lo?"

"lo tanya perasaan A'Bara ke Kak Zee Zee tuh udah sepuluh tahun yang lalu Kina.. Perasaan orang bisa berubah, dan mungkin aja A'Bara sekarang suka sama cewek itu!" geram Hani kesal karena sahabatnya ini malah memasang muka polos tanpa dosa.

"Ck! Gw yakin 100% sampai sekarang A'Bara gak pernah ada rasa sama dia. Lo tenang aja, Malaikat jadi-jadian.."

"apaan sih lo! Gw tenang-tenang aja kok, kan gw bilang kalau gw sama A'Bara gak ada hubungan apa-apa. Jadi suka-suka dia sih mau ada rasa sama siapa kek.EGP!"sungut Hani sebal sambil meminum jus jeruk pesanannya.

Kina menatap Hani dengan tatapan menggoda seolah-olah Hani hanya mengatakan kebohongan.

" kenapa? Gak percaya?! " tanya Hani karena Kina masih menatapnya dengan senyum menggoda dan Kina membalas dengan gelengan.

" cemburu bilang aja sih! "

" eh jangan sembarangan koe! Gw gak cemburu ya Ny. Adjikusuma! Catet tuh!"

"Tuh A', katanya neng Bule gak cemburu" Kina menatap arah belakang Hani sambil berbicara seakan dibelakang Hani ada seseorang.

Hani kembali panik dan membalikkan pandangannya karena takut Bara mendengar ucapannya.

Namun, lagi-lagi Hani dibohongi Kina karena Kina kini terbahak bahkan lebih heboh dari sebelumnya.

"DASAR LO BININYA GERIAN!! SAMA-SAMA JAIL YA!!" kesal Hani sambil bersedekap dan menatap Kina tajam.

"Seperti yang gw bilang tadi, jodohmu adalah cerminanmu. Jadi wajarlah gw sama kayak laki gw. Kan kami jodoh.." balas Kina sambil mengedip-kedipkan matanya genit.

"ish.. Gak malu ya lo, dulu aja bersikeras gak mau sama si Ay-Ay.. Sekarang.. Hhmm.. Ketularan lebay nya.. Sama persis kayak si Gerian Putra Adjikusuma! " sarkas Hani mengejek sahabatnya.

"biarin.."balas Kina cuek sambil memeletkan lidahnya kearah Hani balik meledek sahabatnya itu.

" Btw, inti dari semua ini, gw yakin banget A'Bara gak ada rasa sedikitpun sama Kak Zee Zee. Lo tenang aja ya, karena gw liat di mata A'a cuma ada lo" ucap Kina sambil tersenyum menenangkan dan menepuk punggung tangan Hani yang sudah berada di atas meja.

Hani menepis tangan Kina dengan wajah tertekuk sempurna.

" gw gak peduli! "

" cie.. Yang cemburu.. "

" dasar sinting! "

" cemburu tanda cinta nih!"

"sebahagia lo aja lah, Na!"

Hani kembali mengubur kepalanya tanpa mempedulikan lagi ocehan sahabatnya itu yang masih saja terus mengganggunya.

"ada yang cemburu buta.. Ahay.." ucap Kina kembali namun Hani berusaha menulikan pendengarannya.

Biar saja sahabatnya lelah sendiri yang penting sekarang Hani hanya ingin memejamkan mata sebentar saja karena rasa kantuk yang kembali menyerang.

"Han, A'Bara" Kina memberi tahu Hani sambil menusuk lengan wanita separo bule itu yang sedang mode merajuk padanya.

"gw gak akan tertipu lagi ya Kinkin!"

"seriusan ih!" ucap Kina kembali sambil kembali menusuk lengan Hani.

"bodo ah! Gw ngantuk jangan ganggu!" balas Hani tanpa menengadahkan kepalanya dan memilih mendorong tangan Kina yang menusuk lengannya.

"Dia gak percaya tuh kalau A'a dateng"

Tak ada jawaban dari Hani karena sepertinya wanita itu benar-benar tidak ingin tertipu lagi dengan Kina untuk kesekian kalinya.

"A'Bara kok jam segini udah keluar kantor?" suara Kina kembali terdengar kali ini diiringi usapan lembut di rambut Hani.

Langsung saja Hani menahan tangan yang mengusap rambutnya sambil menegakkan kepalanya.

"gw bilang kan gw ngan.. A'BARA??" tanya Hani terkejut karena ternyata tangan yang mengusap rambutnya ini adalah pria yang sedaritadi jadi bahan pembicaraan Hani dan Kina.

Dan Pria itu kini sudah duduk manis di sampingnya.

Hani memang tak melihat pria itu sejak dua hari yang lalu setelah Bara mengantar Hani pulang dari rumah Danudirja karena pria itu juga ternyata sedang di sibukkan dengan pekerjaannya.

Karena perusahaan Danudirja akan mengeluarkan desain terbaru untuk furniture mereka dan hal itu membuat Bara harus mempersiapkan semuanya.

Bukan hanya itu saja, Bara juga sedang merancang desain terbaru yang akan di keluarkan selanjutnya sampai-sampai pria itu juga lembur dalam dua hari ini.

Hari ini saja, pria itu baru tidur pukul dua pagi dan pukul lima harus bangun kembali karena ada rapat penting di perusahaannya.

Hani menatap Kina dengan tatapan menyalahkan.

"gw udah kasih tahu elo ya..salah sendiri gak percaya.. " balas Kina datar seolah-olah tahu arti tatapan Hani.

Hani kembali mengarahkan tatapannya kearah pria yang saat ini duduk di sampingnya yang sedang menampakkan senyum manis pria itu.

"kamu cemburu buta sama siapa?" tanya Bara tiba-tiba yang membuat wajah Hani memerah karena malu.

Hani bertanya-tanya sudah berapa lama pria ini datang? Dan apakah Pria ini mendengar semua pembicaraannya dan Kina?

"gak cemburu sama siapa-siapa!" sungut Hani sambil melepas tangannya yang memegang pergelangan tangan Bara untuk menutupi kegugupannya.

"bohong" seru Kina dan sontak Hani memelototi temannya itu.

"jangan bikin gosip ala-ala lambe-lambean ya!" desis Hani murka pada Kina yang dibalas sobatnya senyum mengejek.

"Jadi Princess, Honey cemburu buta sama siapa?" tanya Bara kembali namun kali ini bertanya pada sang adik.

Kina beranjak dari duduknya dan menghampiri sang kakak lalu membungkuk untuk mengecup singkat pipi kiri Bara.

"A'a tanya sendiri sama ayangnya ya. Kina takut dia ngamuk sama Kina" bisik Kina di telinga kakaknya lalu kembali menegakkan badannya dan tersenyum menggoda kearah Hani yang menatapnya dengan tatapan permusuhan.

"Gw masuk kelas dulu, Han"

"gw juga!" Hani ikut bangkit karena ingin menghindari Bara.

"lo tadi bilang sama gw kelas lo mulainya kan jam 1. Betewe, Ini masih jam setengah 12. " cengir Kina "Ajak istirahat di dalem mobil tuh A', dia belum tidur dari malem.. Bye,calon kakak ipar.."

Kina berjalan tergesa-gesa agar tak mendengar lagi amarah Hani.

Sementara Hani yang sudah posisi berdiri, memperhatikan punggung sahabatnya itu dengan wajah dongkol.

" kamu belum istirahat? "tanya Bara khawatir.

Pria itu sudah berdiri didepan Hani sambil mengusap sebelah pipi Hani sayang.

" u-udah biasa A'  " balas Hani gugup sambil menarik tangan Bara agar terlepas dari pipinya.

Kesempatan itu dimanfaatkan Bara menggenggam jemari Hani lalu menariknya untuk pergi dari kantin.

"kamu tidur dulu di mobilku ya. Satu setengah jam cukup kan?" tanya Bara sambil menyeret Hani dan melihat arlojinya sendiri dengan wajah penuh rasa bersalah.

Bara sudah berjanji pada Harry Wijaya untuk menjaga putri satu-satunya pria itu.

Namun karena kesibukannya sendiri, Bara merasa gagal menjaga Hani karena tidak tahu jika wanita separo bule itu ternyata tidak ber istirahat dengan baik.

Bodohnya Bara karena tadi hanya menanyakan di mana Hani berada pada Asisten wanita ini tanpa bertanya Hani selesai syuting pukul berapa.

Hani hanya dapat pasrah mengikuti langkah Bara karena sebenarnya matanya sudah benar-benar terasa berat.

Hani sudah tidak memikirkan gengsinya lagi, yang dia inginkan saat ini adalah tempat nyaman untuk ber istirahat.

Dan sepertinya mobil Bara boleh juga..

Dua insan itu berjalan bergandengan lebih tepatnya Bara yang menggandeng Hani menyusuri taman kampus menuju parkiran mobil.

Banyak pasang mata menatap mereka kagum karena terpesona oleh kedua manusia berbeda jenis kelamin itu yang terlihat serasi jika berdampingan.

***********

#############

Catatan Penulis 👇:

Mau dong A' ikut bobo di mobil😝😂

Maaf si A'a di part ini muncul cuma dikit, soalnya jadwalnya padat🤣🤣🤣

Btw, Vote commentnya jangan lupa ya😘

Salam sayang selalu bebeb2 akyu😘😘😍😍

############


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C7
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk