Bab 33: Masa Suram

Ara membayangkan kehidupan nya jika dia tidak pergi dari ibu Rania dan tidak memblokir komunikasi dengan ibu Rania. Ara bisa melihat dari kejauhan bahwa ternyata ibu Rania semakin bersinar dalam karirnya sementara Ara semakin suram karirnya. Masa-masa suram yang ia sedang hadapi ini mengingat kan dia ketika belum bertemu dengan ibu Rania. Pada saat Ara memutuskan untuk bekerja ke Jakarta maka Ara juga menghadapi masa-masa yang suram dan jauh dari jalan kebenaran. Kemudian dia bisa bekerja di tempat ibu Rania maka saat itu adalah hari -hari indah dalam hidupnya karena dia merasa bertemu dengan seorang bos yang begitu baik hati dan selalu memanjakan dirinya. Pada saat berbicara dengan ibu Rania , Ara selalu berusaha tegas dan menyembunyikan hasrat hatinya walaupun ibu Rania selalu saja membuat Ara tertawa. Ara menjadi pribadi yang unggul ketika bekerja bersama ibu Rania walaupun pada akhirnya Ara menjadi lupa diri dan akhirnya beberapa proyek ibu Rania menjadi kandas karena ulahnya Ara. Ara sebetulnya bersedih hati karena ibu Rania mengalami kerugian dalam proyek proyek nya dan Ara merasa seperti dituduh berkhianat oleh manajemen di tempat Ibu Rania. Terutama suami ibu Rania yang mulai mengendus adanya rasa cinta antara Rania dan Ara maka suami ibu Rania sering marah terhadap Ara dan Ara dihadapkan pada suatu kondisi bahwa dia adalah lelaki "selingkuhan" ibu Rania, maka untuk membuat kasus ini tidak berkembang dan gosip tidak berkembang maka Ara mengundurkan diri dan kabur dari kehidupan ibu Rania. Ibu Rania pun mengizinkan Ara untuk pergi karena dia juga cemburu karena terlalu banyak karyawan nya ibu Rania yang juga jatuh hati kepada Ara sehingga semua karyawan perempuan merasa punya peluang untuk berpacaran dengan Ara. Ibu Rania menjadi sering konflik dengan karyawan perempuan karena karyawan perempuan tersebut merasa berhak untuk mendapatkan Ara. Akhirnya Ara menjadi berada di persimpangan jalan dan harus kabur dari semua jenis hubungan baik hubungaan profesional sebagai mitra kerja maupun hubungan personal sebagai sahabat. Sejak saat itu, Ara membangun optimisme bahwa dia adalah lelaki yang cerdas dan bisa mencari uang dan juga bisa mencari wanita yang masih belia sehingga tidak ada yang mengatakan bahwa dia adalah lelaki brondong simpanan Tante -Tante kaya. Ara ingin membuktikan bahwa dia berada pada jalan yang benar dan dia bukanlah lelaki murahan. Akhirnya dalam perjalanan kehidupan Ara, beliau mencari pacar yang merupakan anak orang kaya. Bahkan kedua orang tuanya pun sudah tahu bahwa Ara memiliki pacar tersebut dan merasa bahwa kekayaan yang akan didapatkan Ara akan banyak sekali karena pacar nya selalu menggunakan mobil yang mewah ketika ke kampus. Ara menikmati setiap hari yang dia lalui tapi ternyata itu hanyalah jalan hidup penuh "syahwat" yang justru membuat Ara tenggelam mabuk asmara hanya beberapa saat yaitu 8 bulan. Ara berhasil memutuskan hubungan dengan siapapun dan siap untuk menjadi ayah bagi anak yang akan dikandung oleh pacarnya. Ara tidak memungkiri bahwa hubungan dengan pacarnya ini akan menyebabkan dia akan menjadi ayah namun belum menikahi sang Pacar. Ara hidup dengan dosa. Itu selalu saja terjadi ketika Ara jauh dari ibu Rania. Ara suka berpacaran dan memberikan kesempatan kepada hasrat hatinya untuk menyentuh wanita yang ada di depan matanya. Cinta buta telah membuat Ara seperti mendapatkan kenikmatan yang banyak dan jika ini adalah jalan yang salah maka dia pun tidak perduli selama tidak ada ibu Rania yang melihatnya. Hati kecil Ara sebetulnya menolak untuk mencintai wanita lain selain ibu Rania namun dirinya harus berfikir dengan logika maka logikanya menyatakan bahwa ibu Rania bukan takdir untuk nya dan sulit sekali untuk mendapatkan ibu Rania maka Ara memilih wanita yang usianya masih belia dan berasal dari kalangan keluarga yang kaya raya. Semua komitmen yang dahulu pernah Ara nyatakan kepada ibu Rania maka saat ini Ara sampaikan kepada wanita lain dan Ara yakin wanita muda ini sudah siap untuk menerima lamarannya. Ara memasang target bahwa setelah 2 tahun maka dia akan segera menikah dan menjadi lelaki yang beruntung dan bahagia. Ara yakin dengan jalan hidup nya ini dan mulai memblokir nomer Hp ibu Rania dan mengatakan kalimat kalimat kasar kepada ibu Rania agar bisa melupakan Ara dan tidak lagi berkomunikasi dengan nya dan email ibu Rania pun tidak pernah dibaca lagi oleh Ara. Hidup Ara sudah selesai bersama ibu Rania dan tidak mau memberikan ruang lagi untuk wanita bernama Rania dan tidak ingin peduli sekalipun ibu Rania sering bertengkar dengan suaminya dan juga tidak peduli kalaupun ibu Rania akan menjadi seorang janda maka Ara tetap tidak akan membuka hatinya untuk wanita bernama Rania yang pernah dia cintai. Ara sudah melupakan komitmen nya kepada ibu Rania dan membuka lembaran baru bersama wanita muda yang seusia dengan nya dengan wajah yang ayu dan badan yang tipis dan tinggi semampai. Adapun ibu Rania bagi Ara bukan wanita yang cantik karena berat badannya terlalu berlebihan dan bajunya terlalu besar dan jilbab nya pun terlalu lebar. Dalam masa masa indah Ara tersebut, tiba-tiba saja dia melihat bahwa pacarnya memiliki lelaki lain dan akhirnya terjadi pertengkaran hebat antara dia dan pacarnya dan setelah itu Ara menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri semuanya dan mundur dari kehidupan bersama sang pacar. Ara paling benci jika berada pada situasi dia duakan oleh pasangan hidup nya. Ara pulang ke kampung halaman dan merubah kembali jalan hidupnya. Ara ingin bertemu dengan ibu Rania namun Ara sudah berpindah kota dan Ara malu jika datang lagi kepada ibu Rania namun dalam keadaan penuh dengan dosa. Maka Ara hanya bisa berusaha mencari pekerjaan di kampung halaman dan satu profesi yang bisa dimasuki nya yaitu menjadi seorang dosen.