" Kalian terlihat serasi saat bersama. Kau beruntung memiliki istri seperti dia " Mrs Yi tidak henti – henti memuji Yu Nana yang berdiri disamping Yi Ze
" Bu hentikan itu, kau membuat Nana malu " menegur
" Apa yang salah ? Dia putriku " balas Mrs Yi mengambil tangan Yu Nana
" Baiklah. Kau menang "
Setelah mengobrol banyak dengan keluarganya, Yu Nana dan Yi Ze memutuskan untuk pulang melihat matahari hampir terbenam. Meskipun berada dikeluarga Yi, mengingat kondisi Yi Ze yang baru saja sembuh, tidak baik baginya menghabiskan waktu mengobrol lebih lama.
" Kami harus pulang " kata Yi Ze kepada orang tuanya.
" Tidak bisakah kalian bermalam ? " Mrs Yi terlihat sedikit kekecewaan dan menekuk wajahnya kelantai saat mendengar mereka akan pulang
" Bu. Jangan memulai, kita tinggal dikota yang sama, jika Aku dan Nana sibuk kau bisa mengunjungi kami ditempat kerja atau datang kevilla " tegur Yi Ze pada ibunya sebelum melompat kemobil bersama Yu Nana
" Bibi, Kami akan berkunjung sesering mungkin " menyakinkan sebelum meninggalkannya, menurutnya itu wajar dilakukan seorang ibu pada anaknya.
Yu Nana dan Yi Ze menghabiskan waktu dan mengobrol di kediaman Yi, lalu kembali kevilla dengan membawa hadiah dari Mr Yi dan Kakek Yi
Entah harus tertawa atau menangis, sekarang dia menjadi salah satu wanita dengan kekayaan berlimpah. Memiliki 100 juta dollar di rekening Bank Swiss, perkebunan dan peternakan.
Tidak memiliki alasan untuk menolak, keluarga Yi memberikan semua itu dan menganggap dirinya sebagai putri mereka.
" Apakah ada kabar tentang Nana ? " Li Xequin bertanya pada Wang Jingmi.
Sejak menikah dengan Yi Ze, Yu Nana tidak sekalipun memberi kabar atau mengunjungi Li Xequin.
Tidak ingin membebani keluarga Wang, Dia memutuskan tidak menghubungi untuk menjauhkan diri dari Wang Gio. Bagaimanapun dia telah menyakiti banyak hati mereka karna pernikahannya dengan Yi Ze.
" Dia baik dan bekerja dirumah sakit kecil dipinggir kota " Kata Wang Jingmi acuh tak acuh.
" Dipinggir kota, Bagaimana itu... " Li Xequin terkejut mendengar Yu Nana bekerja dirumah sakit kecil.
Sebagai lulusan dari universitas Harvard mudah baginya mendapat pekerjaan dirumah sakit ternama,
Di tengah perbincangannya, tiba - tiba Wang Gio masuk menghampiri " Kakek, Nenek selamat malam " terlihat buruk, lalu menjatuhkan dirinya disamping Li Xequin yang tengah menikmati cemilan dan teh bersama Wang Jingmi
" Kau kembali ? " Li Xequin terlihat bahagia melihat Wang Gio disana " Apa yang terjadi ? " lalu bertanya sambil membolak balik wajahnya setelah melihat ada yang aneh.
Sejak Yu Nana menikah dengan Yi Ze, Wang Gio jarang pulang kekediaman Wang. Malam ini dia datang dan terlihat berbeda, janggut dan kumisnya mulai bermunculan. Dia berbeda dari sebelumnya yang selalu terlihat bersih dan rapih.
" Kau meninggalkan kantor selama 2 hari dan lihat wajahmu. Apakah kau menghabiskan waktumu untuk minum - minum ? " Wang Jingmi tidak bisa tidak bertanya, Wang Gio menghilang selama dua hari dan kembali dalam keadaan mabuk.
" Nenek aku merasa bosan " menyandarkan kepalanya dipundak Li Xequin
" Anak ini... ? " menaikkan tangannya dengan nada suara sedikit naik, terlihat marah mengetahui Wang Gio kembali dalam keadaan mabuk.
" Jangan memarahi, dia melewati masa sulit dan menderita seorang diri. Wajar baginya melampiaskan semuanya dengan alkohol " kata Li Xequin sambil menepuk pundak Wang Gio, melanjutkan " Apakah kau menemui Nana ? " mencoba menebak.
Meskipun Wang Gio tidak mengatakan apapun, Li Xequin tahu bagaimana perasaan cucunya yang telah lama mencintai Yu Nana dengan diam.
" Nenek, aku merindukannya " Perlahan air matanya tumpah
Dia sangat mencintai Yu Nana dan yang terakhir meninggalkannnya bersama orang lain, tentu hatinya hancur dengan itu.
Selama ini Wang Gio selalu tenang dan menutup rapat - rapat semua penderitannya. Malam ini, ketenangan yang dia miliki tidak pecah dengan air matanya uang dia miliki.
" Bukankah kau mengatakan mencintainya " Yang terakhir menjawab dengan menganggguk, meskipun mabuk dia masih bisa merespon Li Xequin dengan baik " Jika benar, maka cintai dia dengan tulus. Biarkan dia bahagia bersama dengan orang yang dia cintai "
" Aku ingin melakukan itu demi kebahagiannya, tapi hatiku sakit melihatnya bersama orang lain. Nenek, apa aku salah jika menginginkannya ? " tanyanya seperti anak kecil.
" Nana telah menikah. Jika kau memaksa dan menemuinya, publik akan menganggapmu sebagai perusak rumah tangga dan itu tidak baik untuk statusmu sebagai President. lupakan dia "
" Nenek aku benar - benar merindukannya... " balasnya lalu meringkuk dan memelukan Li Xequin erat. Tidak berselang lama dia kemudian tertidur.
" Bagaiaman kau bisa bersikap seperti itu diusiamu ? " marah, Wang Jingmi tidak percaya dengan apa yang dilihat
" Hustt... Dia seperti ini karna terluka. Itu baik baginya melampiaskannya " tegur Li Xequin pada Wang Jingmi. Hatinya sakit melihat Wang Gio seperti itu, tapi juga bahagia. Menurutnya, luka itu harusnya dikeluarkan bukan dipendam sendiri. Kini dia mengerti penderitaan yang selama ini disembunyikan Wang Gio.
Tidak tahu harus berkata apa, Wang Jingmi diam seribu bahasa mendengar pernyataan istrinya. Dia seolah merasakan kesedihan Wang Gio, ini pertama kali mereka melihatnya meneteskan air mata dan meringkuk seperti anak kecil.
Selama ini dia terlihat tenang, siapa sangka dia menyimpan kesedihan mendalam didalam dirinya.
Rumah lama. Xieng Chiang terlihat mondar - mandir tidak tenang dihalaman rumahnya dan sesekali mengambil duduk dibangku tatapannya melihat kearah pintu.
" Bu, apa yang kau lakukan diluar ? " bertanya sambil melihat jam tangannya. Yu Xiang Me keluar setelah memeriksa ibunya yang tidak ada dikamar.
Tidak menjawab Xieng Chiang menjatuhkan wajahnya kelantai, melanjutkan " kau terlihat tidak tenang, Apakah karna Kak Nana ? " mencoba menebak.
" Sudah 2 hari dia tidak memberi kabar dan kembali. Apakah dia baik ? "
" Kau mencemaskan dia tanpa alasan. Setelah menikah dengan Pewaris Yi, tentu hidupnya akan baik - baik saja. Selama ini dia hanya berpura - pura baik untuk mengejar pria kaya "
Mendengar Yu Xiang Me, tanpa sadar Xieng Chiang berdiri mengangkat tangannya dan menampar Yu Xiang Me keras.
" Berhenti menghina Kakakmu seperti itu " teriaknya
" Bu... " terkejut, ini pertama kali Xieng Chiang menampar dan berteriak padanya
" Semua orang menyalahkan dan mengatai dia buruk, bahkan adik yang dia sayangi membencinya. Mengorbankan diri untuk orang yang dia cintai. Sampai kapan takdir akan mempermainkah hidupnya " setelah mengatakan, Xieng Chiang menjatuhkan dirinya dibangku dengan rasa bersalah perlahan air matanya jatuh.