Menghampiri Xieng Chian " ibu, berhenti pura-pura bersedih, untuk apa ibu menangis. Bukankah ini keputusanmu ". Ini pertama kali Yu Naumi berteriak kepada Xieng Chian.
" Kenapa kakak marah kepada ibu ? ibu sama seperti kita. Tolong jangan membuat ibu lebih sedih " Yu Xiang Me mencoba menenangkan ibu dan kakaknya. Dia masih kecil tapi sesekali seperti anak dewasa saat ibunya marah kepadanya atau marah kepada ke dua kakaknya.
Dia seperti angin sejuk yang mampu memadamkan api yang besar
Xieng Chiang tidak berkata apa-apa, ini kali pertama berpisah dengan salah satu anaknya. Dia membelai lembut Yu Xiang Me dan masuk kekamarnya. Yu Naumi dan Yu Xiang Me tidak pernah melihat ibunya seperti ini. Kepergian Yu Nana membuat mereka terpukul.
Ayah Yu Nana Yu Cheng Tang tinggal di Kota B jarak antara kota A dan Kota B tidak terlalu jauh, hanya butuh 3 jam perjalanan dengan berkendara. Pukul 23 malam Yu Nana tiba dirumah Yu Cheng Tang.
Terlihat jelas Yu Cheng Tang sangat peduli padanya. Dia bahkan menunggu Yu Nana dipintu masuk bersama para pelayan. Setelah mobil berhenti, pelayan membuka pintu mobil. Yu Cheng Tang yang sudah menunggu tersenyum bahagia.
Menghampiri Yu Nana dan memeluknya " bagaiman perjalananmu ?". Yu Nana yang masih dipenuhi rasa sedih menjawab dengan ketus " biasakah saya mendapat istirahat sekarang ?" berjalan masuk. Kali ini dia menunjukkan sisi terburuknya
" Baiklah "
Yu Cheng Tang dan pelayan mengikuti Yu Nana, dia seperti seorang putri yang memiliki beberapa dayang. Sesekali Yu Cheng Tang tersenyum melihat tingkah Yu Nana, dia tau bahwa Yu Nana memiliki keras kepala dan tidak peduli kepada orang lain selain ibu dan saudaranya.
Berbeda dengan Yu Nana, dia tidak mengenal Yu Cheng Tang dengan baik. Dia masih sangat kecil ketika ibunya membawanya keluar dari keluarga Yu. Ingatannya sudah tidak ada lagi dan kali ini sangat jelas terlihat kalau dia sedang marah.
" bisakah saya mendapatkan kamar sekarang ? "
Pelayan tua melirik Yu Cheng Tang. Setelah melihat Yu Cheng Tang mengangguk pelayan tua menghampiri Yu Nana " Nona, silahkan "
Melihat tingkah buruk Yu Nana, Yu Cheng Tang tersenyum menggelengkan kepalanya "Anak ini " Yu cheng Tang tau kalau Yu Nana sedang kondisi buruk, dia dengan tenang menurut.
Yu Nana mengikuti pelayan tua dari belakang, matanya membelalak melihat kanan kiri memperhatikan betapa besar rumah ayahnya. Ini pertama kalinya Yu Nana datang dirumah Keluarga Yu.
Rumah Keluarga Yu sangat besar dan megah dengan desain klasik modern memiliki 2 lantai.
Setelah sampai didepan pintu pelayan tua membuka pintu kamar, sontak Yu Nana berdecak kagum melihat kamarnya, hatinya dipenuhi dengan pertanyaan dan kekaguman
" Nona disini… " Kata pelayan tua itu dan berjalan masuk dan pel\an lain meletakkan tas Yu Nana.
" Bi tolong tinggalkan aku sendiri ". Pelayan tua itu meletakkan tas dan bergeges keluar.
" nona saya bibi Mo yang bertanggung jawab sepenuhnya dirumah ini, jika nona membutuhkan sesuatu segera hubungi saya " bibi Mo memperkenalkan diri sebelum meninggalkan kamar Yu Nana
" Ok " Yu Nana menjawab tanpa ekspresi
Setelah pintu kamar tertutup Yu Nana melihat seluruh ruang dengan seksama. Kamar yang sengaja di siapkan oleh Yu cheng Tang dengan warna favorit Yu Nana Hijau, * yaa kamar bertema hijau dan seluruh aksesoris berwarna hijau *.Yu cheng Tang bahkan tau warna favoritnya tapi dia tidak peduli akan hal itu.
Meskipun ruangan itu sangat indah dan menakjubkan, tapi hatinya masih terasa sakit. Ini bahkan 1000 kali jauh lebih baik dari rumah tua ibunya. Tapi dia sangat menyukai tinggal disana. Perlahan dia merindukan ibu, kakak dan adiknya, air matanya seolah tiada habisnya, dia sudah menagis begitu banyak malam ini.