24. Aku kecanduan heroin itu
Jnas meraih tangan Elif ia menggenggamnya sangat erat seakan tak ingin gadis di depannya terlepas dari genggamannya.
"Elif tataplah mata ku " ucap Jnas lembut
Elif mendongak untuk melihat tatapan mata Jnas yang tajam, ia melihat ada ketulusan dan kesungguhan dalam matanya, dari awal Elif mengenal Jnas ia sangat menyukai mata dan hidung pria itu, sungguh dada Elif berdebar kencang saat memandang pria di hadapannya.
" Elif aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu" ucap Jnas serius sambil menatap Elif, Elif salah tingkah dan ia menatap Jnas kembali. Mau tanya apa dia? batin Elif heran dan sedikit gugup.
"katakan lah" ucap Elif gugup.
" Elif I LOVE YOU " tiga kata yang jnas ucapkan cukup membuat Elif terkejut dan hilang keseimbangan, ia hanya terpaku.
" Elif aku tak bisa menahannya lagi, aku sungguh mencintai mu melebihi dari seorang sahabat, maafkan aku, entah mulai kapan aku merasakan ini , kamu gadis yang sangat baik kamu sangat berbeda dari gadis lain hanya kamu yang bisa mengerti aku hanya kamu yang bisa buat aku tersenyum hanya kamu yang selalu menyemangati ku saat aku rapuh dan putus asa saat itu dan berpikir bahwa hidup hanya sekali aku benar benar sangat mencintai mu dan tak ingin jauh darimu Elif aku benar benar merasa sangat nyaman dan tenang berada di samping mu farosyah kamu telah membuat aku mabuk dan gila saat jauh dari mu, kamu heroin ku dan saat ini aku sedang kecanduan heroin itu " ucap Jnas berkaca kaca di matanya.
" Elif apakah kamu juga mencintai ku ??" Tanyanya
Elif menelan ludah. Dia enggak bisa bohong. Sudah dua tahun dia menyukai Jnas dan mencintainya, tapi ia tak berani untuk mengungkapkannya karena pada saat itu Jnas masih berstatus tunangan, ia benar benar ingin Jnas juga mencintainya seperti dirinya mencintai pria itu dan Jnas menyatakan cinta kepada dirinya, dia benar benar menunggu moment seperti ini, tapi sekarang, saat Jnas menyatakan cinta kepada dirinya dan pertanyaan
itu benar-benar diajukan, rasanya lidah Elif mendadak kelu…
" Elif katakan sesuatu aku sungguh sungguh mencintai mu, aku tak ingin tersiksa lagi dengan memendam perasaan ini !" ucapnya bersungguh
Elif hanya memandang mata Jnas, lalu ia tak bisa lagi menahan air matanya Elif menangis.
Jnas bingung kenapa tiba tiba Elif menangis apakah ada yang salah dengan ucapannya kemudian ia memeluk Elif .
" Elif sungguh aku minta maaf kepada mu, baiklah aku janji aku tak kan mengucapkan kata Cinta lagi kepada mu" ucapnya menyesal.
Elif menggeleng
" Jnas aku juga mencinta mu mulai saat pertama berkenalan dengan mu" ucap Elif dalam tangisannya .
Jnas sangat terkejut dan bahagia dengan ucapan Elif, dia semakin mempererat pelukannya dan perlahan melepaskannya.
" Jadi sekarang maukah kau menjadi kekasih ku farosyah ??" bisik Jnas di telinga Elif.
Elif hanya mengangguk karena ia tak bisa mengucapkan sepatah kata pun, karena ia sangat terkujut sekaligus bahagia, Dalam pikirannya, Elif berusaha mem-flash back semua momen yang pernah dilaluinya bersama Jnas. Saat pertama mereka kenal, saat mereka bercanda, saat Jnas mengkhawatirkan dirinya, saat Jnas sedih waktu di khianati tunangannya, saat mereka saling curhat di telepon, saat pertemuan pertamanya dengan Jnas lima belas hari yang lalu, lalu saat Jnas memeluk Elif untuk pertama kalinya dan memperkenalkan Elif kepada seluruh keluarganya dan Elif sangat terharu dengan kebaikan Jnas selama ini.
Jnas langsung mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, sebuah kalung mas putih berliontin J&E yang sangat indah dan berkilau , lalu Jnas melangkah mendekatinya dan ia melihat kalung yang sangat indah di tangan Jnas, dan Jnas memakaikannya di leher Elif Dan tiba-tiba saja confetti berjatuhan ke ketanah, juga balon yang minta ampun banyaknya, seolah sedang ada pesta ultah Sweet seventeen! Elif menengadah
dan bengong begitu melihat semua benda itu ternyata berasal dari jaring yang tadinya
dipasang di ranting ranting pohon yang ada di bukit ini, Rupanya Jnas memang sudah mempersiapkan semuanya ini! Khusus untuk Elif ! Jnas langsung memeluk Elif erat-erat. Kepala Elif menempel ke dada pria itu, sampai-sampai Elif
bisa mendengar degup jantung Jnas, Seperti biasanya, pelukan Jnas yang terasa hangat dan nyaman
" I Love You Elif, aku benar benar sangat mencintai mu" bisiknya di telinga Elif
" I Love You to Jnas" ucap Elif sambil membalas pelukan pria itu dengan bahagia, Elif benar-benar bersyukur saat ini karena pria dingin ini sekarang menjadi miliknya.
Officially