Unduh Aplikasi
50% Pahlawan Gelandangan / Chapter 20: Panggilan Darurat

Bab 20: Panggilan Darurat

PIP!

[Agility = Speed x Perception : 10]

[600 = 60 x 100 : 10]

'Hmm ... ternyata aku mendapat rumus matematika sejak skill peeping naik level.' Kimansu tertegun. Dia baru menyadari beberapa hal dari kemampuannya sendiri.

Dia baru sadar bahwa speed ternyata hitungannya kilometer perjam. Dia merasakan kecepatan berlarinya hampir sama seperti kecepatannya mengendarai motor dulu. Sedangkan perception adalah hitungan yang biasa Linx sebut sebagai naluri. Perception menentukan seberapa peka panca inderanya merespon keadaan di sekitaran.

Setelah dirumuskan, gabungan keduanya adalah kelincahan.

"Sudah selesai!?" Linx menyahut dari kejauhan. Di hutan itu dia mendampingi Kimansu untuk uji kemampuan sebelum memasuki dungeon.

"Aktifkan sekarang!"

"Baiklah!" Linx menjentikkan jarinya.

[Gear activated!]

Kimansu langsung merasakan tubuhnya lebih ringan. Penampilannya berubah drastis begitu gear itu dia kenakan. Dia berlari secepat mungkin untuk menghalau laju Canix Luprax yang berjenis sama seperti yang sebelumnya.

Tapi sayangnya, dia masih kalah cepat.

PIP!

[Agility Comparison : Kimansu VS Canix Luprax[

[864 = 72 x 120 : 10] VS [1640 = 82 x 200 : 10]

"Sial! Masih kalah jauh!"

Kecepatan Kimansu jelas kalah melawan serigala yang menggunakan empat kakinya. Persepsinya juga kalah tajam dibanding lawannya yang berbentuk mutant binatang.

Tapi dia tidak kecewa. Ada angka lain yang lebih OP dibanding omegra serigala.

PIP!

[Attack and defense Comparison : Kimansu VS Canix Luprax]

[6336 = 880 x 72 : 10] [4752 =  880 x 5400 : 1000] VS [2788 = 340 x 82 : 10] [238 = 340 x 700 : 1000]

"Hahahaaha! Defense-ku jauh lebih besar dari serangan Canix Luprax. Pantas saja serangannya tidak ada rasanya!"

Omegra itu panik. Dia langsung tahu bahwa Kimansu sangat berbahaya dan berusaha kabur. Karena perbedaan kecepatan, Kimansu mengambil batu dan membidikkannya ke arah omegra itu.

"Kamu mau tahu attack power 6336 itu rasanya seperti apa? Makan ini!!!"

Batu itu pun terlempar sekuat tenaga.

FEW!

BLAR!

BLARR!

BLARRR!!!

Batu itu menghancurkan dua batang pohon yang dilewatinya. Serigala itu terlempar ketika batu itu mengenai pohon terakhir yang dekat dengan arah larinya. Meski hanya terkena gelombang kejutnya saja, omegra itu tergeletak dengan HP tinggal seperempat.

KAING! KAING! KAING!

Kimansu mendekatinya. Dia melihat mata hitam omegra itu memelas meminta pengampunan.

"Habisi saja. Mereka bukan binatang betulan," teriak Linx dari kejauhan.

"Apa aku harus membunuhnya?"

"Memangnya kamu mau dapat poin darimana?"

Kimansu meragu. Entah kenapa dia teringat anjing peliharaannya dulu ketika melihat mata omegra itu. Tangannya gemetaran saat hendak meluncurkan serangan terakhir.

"Kuunggg ... Kuunggg ..."

Omegra itu menangis gemetaran. Kimansu semakin tidak tega dan membatalkan serangannya. Dia merasakan seseorang menendang kakinya dari belakang.

"Aku tidak mau punya suami tidak tegas!" Linx nampak kesal. Dia menggantikan Kimansu sebagai malaikat pencabut nyawa.

Omegra adalah mahluk yang lahir dari rahim induk hewan biasa, tapi memiliki fitur-fitur tambahan yang membedakannya dengan spesiel asal. Katakanlah omegra spesies Canix Luprax yang terlahir dari induk serigala. Omegra jenis predator itu menjadi lebih kuat, lebih cepat dan lebih besar. Tapi karena memiliki fitur-fitur berbeda itu lah kelompok serigala biasa akan mengusirnya karena dianggap cacat.

Orang bilang, satu dari tiga bayi binatang yang lahir, atau satu dari tiga telur yang menetas adalah omegra. Terdapat beragam spesies omegra di setiap daerah mengikuti habitat binatang asal. Meski waktu bayi mereka mirip hewan biasa, tapi ada perbedaan jelas ketika mereka sudah dewasa.

Ciri-cirinya?

Mereka selalu memiliki retina berwarna hitam serta bagian tubuh keperakan. Ukuran mereka pun berkali lipat lebih besar dari binatang biasa. Mereka juga memiliki fitur-fitur tambahan seperti pembuluh darah di kulit sekitar mata, penambahan proporsi ukuran tanduk, taring, cakar dan cangkang.

Tapi anehnya, perbedaan fitur itu tidak mempengaruhi naluri asli mereka mengikuti induknya. Omegra akan selalu merasa tidak punya perbedaan dari spesies asli mereka, juga akan selalu mengikuti hukum alam dan rantai makanan.

Unik bukan? Tapi tidak unik lagi jika mereka bertemu manusia.

Sebagian besar binatang biasa akan lari jika bertemu manusia. Tapi untuk omegra, mereka selalu ingin membunuh manusia dan memakannya. Karena itulah Omegra harus dibasmi karena dianggap musuh alami.

Kimansu sudah membacanya dari parchment yang Linx berikan. Walaupun membasmi omegra adalah profesi petualang, Kimansu tetap tidak mampu mengakhiri nyawa omegra itu. Dia mengalihkan wajah ketika Linx hendak menghabisinya.

Namun, bukannya mendengar suara kematian, yang Kimansu dapatkan justru jilatan bersahabat. Dia terperanjat ketika serigala besar itu lah yang menjilati wajahnya.

"Kamu menyembuhkannya?"

Linx tersenyum. Dia ikut mengelus bulu serigala besar itu.

"Kamu pria lembut. Kamu satu-satunya manusia yang menghargai kehidupan, sekalipun itu hidup omegra. Jangan bertanya lagi kenapa aku jatuh cinta padamu, Suki."

Kimansu tersipu malu. Dia mulai berani mencium duluan bibir istrinya. Tapi saat ciuman itu hampir jadi tepuk-tepuk pramuka, dia mendapatkan notifikasi yang mengejutkan.

PIP!

[Sambungan darurat, dewa wibu memanggilmu! Mohon diterima. Penting!]


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C20
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk