Unduh Aplikasi
13.89% I Love You Prince / Chapter 46: Meloloskan diri

Bab 46: Meloloskan diri

Pemandangan sepanjang jalan terlihat sangat memanjakan mata Alesha, garis pantai yang membentang indah seakan membuai angannya sehingga melupakan sejenak kesedihan hatinya.

Kakinya terasa sangat sejuk ketika menyentuh air laut, semilir angin laut yang sejuk membuat perasaan Alesha tentram. Dia memejamkan matanya, meresapi setiap sentuhan indah alam pantai Moli'i sahatu wakatobi. Pantai ini merupakan surga indah yang sengaja di kunjungi Jimmy karena di samping keindahan pantainya yang berwarna hijau kebiru-biruan serta hamparan pasir putihnya yang lembut, pantai ini juga memiliki keunikan tersendiri yakni memiliki seratus mata air tawar yang muncul dari dasar laut.

Jimmy sudah melanglang buana keberbagai tempat indah di beberapa negara tapi entah kenapa surga inilah yang sangat dikaguminya. Dia bahkan telah membuat istana masa depannya dengan Alesha disini dengan harapan suatu saat nanti dia dan Alesha bisa bersama dan membangun keluarga bahagia ditempat indah ini.

Tapi harapannya hancur ketika mengetahui kalau Alesha sudah bersama orang lain, sehingga merasa kehormatannya sebagai penguasa dunia bawah tercoreng. Dia yang di kenal bisa mendapatkan apa yang diinginkan, yang bisa membuat para wanita bahkan bersujud di kakinya hanya untuk bisa tidur dengannya ternyata tidak mampu meluluhkan hati seorang gadis. Dia sangat menyayangi Alesha sehingga akan menyingkirkan siapapun yang menghalanginya untuk memiliki gadis itu.

Jimmy yang berdiri tidak jauh dari Alesha diam-diam memandangi gadis itu. Sikap dingin Alesha terhadapnya membuatnya merasa bersalah, gadis itu sekarang berdiri di hamparan pasir yang membentang luas dan indah menjadikannya seperti lukisan hidup yang sangat indah. Rambutnya yang panjang tergerai menari-nari tertiup angin semakin membuat kecantikannya terpancar dan melunturkan keindahan alam disekitarnya. Semakin Jimmy memandangnya, semakin jelas kecantikannya dan semakin menggebu pulalah perasaannya terhadap Alesha.

Jimmy melangkah perlahan menghampiri Alesha yang sejak tadi terdiam sambil memandangi laut yang membentang luas. Dia kemudian berdiri sedikit agak menjauh, Jimmy menatap wajah cantik Alesha yang muram. Tidak ada lagi senyum indah yang mampu meluluhkan setiap keangkuhan jiwa Jimmy. Yang terlihat hanyalah wajah dingin yang suram. Tapi tiba-tiba...

" Aoouch...!!" Alesha terpekik kaget ketika dirasakannya sesuatu yang lembut mengenai wajahnya. Dia lalu meraba pipi sebelah kirinya dan itu ternyata pasir. Dia lalu menoleh kekiri dan mendapati Jimmy yang sudah tersenyum lebar sambil menggenggam pasir yang siap dilemparkan kearah Alesha lagi.

"Apa-apaan kamu..!" bentak Alesha. Tapi seakan tidak peduli Jimmy langsung melemparinya lagi dengan pasir yang ada ditangannya secara bertubi-tubi. Awalnya Alesha tidak merespon, sikap Jimmy yang menurutnya sangat kenak-kanakan itu semakin membuatnya kesal, tapi lama-kelamaan dia jengah juga. Alesha kemudian mengambil gumpalan pasir dan berusaha membalas pria itu yang sudah tertawa puas sambil berlari.

"Hei jangan lari ..!!" Alesha semakin kesal karena tidak pernah sekali pun lemparannya mengenai Jimmy, dia pun berlari mengejar pria itu. Dan terjadilah kejar-kejaran diantara mereka. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang sangat bahagia, Alesha yang awalnya muram kini berangsur ceria, senyumnya pun mulai mengembang, dan akhirnya pada saat lemparan pasirnya mengenai wajah Jimmy, gadis itu pun tertawa puas.

Suara tawa Alesha bagai simfoni yang yang menggetarkan jiwa Jimmy, dia memandangi wajah cantik yang sedang tertawa di hadapannya itu dengan begitu terkesima. Dia terpana melihat tawa polos itu lagi, sungguh indah.

"Kau sungguh cantik kalau tertawa Alesha". ucapnya sambil terus memandangi Alesha yang masih tersenyum menahan tawa.

Mendengar itu Alesha tersadar, tawanya jadi terhenti seketika dan buru-buru berbalik meninggalkan Jimmy.

"Alesha..tunggu!!" seru Jimmy sambil berusaha mengejar Alesha yang berlari menjauh. Jimmy terus mengejar Alesha sampai akhirnya dia menangkap pergelangan tangan Alesha.

"Alesha tunggu dulu, kenapa kau lari? bukannya tadi kau begitu bahagia? Ayolah, kita bersenang-senang sebentar lagi oke?." Bujuk Jimmy sambil menarik Alesha. "Lepaskan tanganku Jimmy, aku tidak ingin kemana-mana" ucapnya sambil menghentikan langkahnya.

Jimmy pun menurutinya, akhirnya mereka berdua hanya duduk di hamparan pasir putih yang indah itu tanpa suara.

Lama mereka duduk tanpa sepatah kata keluar dari mulut mereka, Jimmy pun hanya sesekali melirik kearah Alesha yang hanya memandangi laut diluar sana. "Aku mau ke toilet" ucap Alesha tiba-tiba. Jimmy pun menoleh kearahnya.

"Baiklah, ayo". ucapnya sambil bangkit. "Kamu mau menemaniku ke toilet?" tanya Alesha kesal, uh... kapan aku punya waktu sendiri sih? gerutunya dalam hati. "Iya,memangnya kenapa?"

"Buat apa, kamu takut aku akan kabur? meskipun ingin, lagian memangnya aku bisa kemana, pengawalmu saja berjaga di setiap sudut. Jadi jangan khawatir." ucap Alesha lalu bangkit dan berjalan menuju toilet umum. Jimmy pun tidak bisa menahan Alesha lagi. Memang benar, gadis itu bisa lari kemana? bahkan jika ia mencoba untuk kabur pun ia tidak akan berhasil. Setelah ini dia akan datang ke orang tua Alesha untuk melamarnya. Dia akan melakukan apapun demi bisa memiliki Alesha. Jimmy tersenyum senang membayangkan Alesha yang sebentar lagi akan menjadi miliknya seutuhnya.

Sementara itu, George terlihat sangat serius mendengarkan suara di ponselnya. Sesekali keningnya berkerut dan mengangguk. " Oke, pastikan semua lancar. Kau bersiap sekarang". ucapnya sebelum memutuskan sambungan telponnya. Dia lalu bergegas menuju lemari pakaian dan mengganti outfitnya dengan gaya kasual. Kaca mata dan masker pun terlihat melengkapi penampilannya agar tidak dikenali sebelum akhirnya keluar dari kamar.

Pandangan Alesha kesana- kemari mencari sesuatu, sambil berjalan menuju toilet. Ujung matanya tidak sengaja melihat pengawal Jimmy yang diam-diam mengikutinya.

"Sialan, aku benar-benar tidak ada kesempatan untuk kabur. Bagaimana ini..?" ucap Alesha frustrasi. Dia pun lalu masuk ke toilet. Didalam selain beberapa orang yang memakai toilet, ada juga seorang cleaning service yang terlihat sedang melakukan tugasnya.

Alesha hanya memandangi wajahnya dicermin dengan tatapan kosong. Lalu tanpa sengaja dia melirik cleaning service itu dari cermin. Tiba-tiba senyum Alesha mengembang, dia berbalik dan menghampiri cleaning service itu.

"Permisi mbak". sapa Alesha sambil tersenyum. "Ya..?" ucap cleaning cervice itu sambil menghentikan pekerjaannya. Alesha terlihat berbicara serius dengan cleaning servis itu, sesekali terlihat seperti berdebat tapi pada akhirnya si cleaning service itu mengangguk.

Jimmy masih menunggu Alesha yang sudah lebih dari setengah jam meninggalkannya untuk ke toilet, dia mulai gelisah tapi karena orang yang ditugaskan menjaga Alesha belum memberikan tanda apapun, dia pun hanya bisa terus menunggu. Tapi karena sudah hampir satu jam gadis itu ternyata tidak muncul, dia pun menelpon orang-orangnya. Namum tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Nona Alesha tidak ada di toilet bos"

Seketika wajahnya merah padam

"Apa katamu..!? cari dia sekarang juga, atau kau akan mati bersama keluargamu". ucapanya murka. Dia mengusap wajahnya dengan kasar lalu berlari menuju toilet yang dimasuki Alesha.

Semua penghuni toilet wanita yang ada didalam berteriak histeris saat Jimmy dan orang-orangnya memasuki toilet itu dan mengecek setiap ruangan didalamnya. Dia bahkan mengamati plafon di bagian atas tetapi tidak ada jejak yang Alesha tinggalkan di sana.

Jimmy dan orang-orangnya kemudian keluar dari sana setelah tidak menemukan siapa-siapa. Jimmy terlihat sangat gusar. "Alesha.. dimana kau" gumannya kesal. Penglihatannya lalu menyapu seluruh tempat itu sambil berjalan tergesa, tapi tiba-tiba dia menabrak seorang cleaning service wanita. Semua yang dibawa wanita itu pun terjatuh kelantai tapi dia buru-buru memungutnya dan pergi. Sekilas Jimmy merasa familiar dengan sorot mata cleaning service wanita itu tapi karena dia memakai masker yang menutupi sebagian wajahnya sehingga Jimmy tidak memperdulikannya lagi dan terus menyapu seluruh area tempat itu. Ada banyak orang sehingga Jimmy dan orang-orang ya sedikit kesulitan mendeteksi keberadaan Alesha. Dia merasa begitu bodoh karena sudah kali kedua Alesha memperdayainya.

Tiba-tiba dia melihat punggung Alesha, Jimmy pun langsung mengejarnya dan akhirnya berhasil menangkap pergelangan tangannya.

"Alesha.."

Tapi betapa terkejutnya Jimmy ketika wanita itu ternyata bukan Alesha, padahal Jimmy sangat yakin karena pakaian yang dia kenakan sama.

Atau jangan-jangan...

Jimmy menatap wanita yang ada didepannya itu dengan tatapan tajam menakutkan, Wanita itu pun terlihat gugup lalu buru-buru ingin meninggalkan Jimmy. Tapi Jimmy menahannya dengan mencekal pergelangan tangan wanita itu dengan sedikit tekanan sehingga wanita itu pun kesakitan.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C46
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk