Hallo semuanya.
Happy reading!
________________
New York City.
Lova berjalan tergesa-gesa memasuki sebuah rumah sakit terbesar yang ada di kota New York. Kedua matanya terlihat berkaca-kaca dan bibirnya sedikit bergetar. Dia tidak peduli pada tatapan orang-orang yang melihatnya dengan tatapan penuh tanya. Dia juga tidak peduli pada kedua kaki telanjangnya yang terus melangkah tanpa peduli pada rasa dingin lantai rumah sakit yang mulai menusuk permukaan kulit kakinya.
Dia tidak peduli pada semua itu karena yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah kekasih tercintanya. Belahan jiwanya. Pemilik hatinya. Satu-satunya pria yang dia cintai. Suami terkasihnya. Ayah dari anaknya. Benar. Yang hanya ada dia pikirkan sekarang hanyalah Aiden. Hanya pria itu seorang.
nyesek banget baca dua bab ini :(