Putri sudah lebih rapi dan turun untuk menuju ruang makan, ia melihat para pekerja rumah tangga yang sudah menyediakan semua makanan untuk para anggota keluarga.
"Bi, apa Irfan sudah turun?" Tanya Putri penasaran, karena ia belum melihat sosok Irfan.
"Belum bu, bapak belum kelihatan dari tadi, Bu Ratih juga belum." Jawab pekerja rumah tangga tersebut, melanjutkan kegiatan lainnya. "Kenapa lama sekali ya?" Gumam Putri heran sambil berpikir.
Pada akhirnya Putri memutuskan untuk menyusul Irfan, mencari tahu apa yang membuat suaminya menjadi sangat lama. Tapi baru saja ia ingin menaiki anak tangga, sosok Irfan ternyata sudah berada disana, menatap Putri dengan tatapan datar dan penampilannya yang sudah rapi mengenakan pakaian kerja.
"Aku baru saja ingin menyusul kamu, tumben sekali kamu lama." Ucap Putri, tapi tatapannya justru mengarah pada belakang Irfan. "Aku pikir kamu akan keluar bersama Ratih." Cibir Putri sengaja, tapi Irfan enggan untuk meladeni perkataan Putri.
Terimakasih untuk yg sdh menyempatkan bc novel ini. Maafkan ya jika ada kekurangan dalam penulisan, apalagi kalau ada typo. ;)
Dukung Auhtor ya, mudah kok
1. Berikan Power Stone
2. Berikan Review setiap kali selesai baca, jadi Auhtor tahu kira2 reader suka gak dengan jalan ceritanya
3. Rate bab yang sudah dibc, yang gambar bintang itu :)
4. Gift, Kalau Reader's ada lebih koin banyak, bagi2 tips ya ke auhtor. Hehehe..
Happy Reading.
Terimakasih untuk semua saran dan kritikan yang membangun.