Putri berhasil menerobos diantara kerumunan orang-orang, tidak hanya dia yang dibuat penasaran dengan apa yang terjadi. Brama Wijaya – ayah mertuanya berdiri di tengah-tengah kerumunan, wajahnya tampak tidak ramah
PLLaaaakkkkk... Suara tamparan itu terdengar nyaring, bahkan bisa membuat semua orang yang melihatnya menjadi diam. Putri pun sama terkejutnya dengan yang lain, Brama melemparkan tamparannya yang keras ke wajah Steve.
Tapi anehnya Steve sama sekali tidak takut dengan amarah Brama, bahkan kali ini ia memberikan senyumannya yang lebar. "Steve??" Ucap Putri pelan dan bingung.
"Mas, cukup. Kendalikan emosimu." Santi tampak memegang tangan Brama yang sepertinya masih ingin memberikan tamparan lainnya ke arah wajah Steve.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh