Putri menarik selimutnya hingga kupingnya, tapi suara ketukan pintu kamarnya semakin kencang dan terdengar jelas.
"Mmmmmmm," Gumam Putri masih dalam selimutnya. Ketukan pintu kamarnya kembali terdengar.
"Siapaa?" Tanya Putri yang masih bergelut dalam selimutnya. "Nonn ini bibi," Terdengar suara Bi Lastri yang perlahan membuka pintu kamar Putri.
"Non, maaf sebelumnya. Pak Irfan sedang menunggu." Ucap Bi Lastri yang berdiri di samping tempat tidur. "Mmmm? Irfan? Putri lagi mimpi ya?" Ucap Putri dengan lemas dan mulai menarik selimutnya sedikit, matanya melirik ke aram jam yang masih menunjukkan pukul 7 pagi.
"Bi, jangan ngerjain Putri deh. Putri tau ini hari minggu, gak-papa dong bangun siang." Putri kembali menarik selimutnya lebih dalam.
"Non, Pak Irfan sudah menunggu di bawah dari jam 6 pagi." Jelas Bi Lastri. Putri langsung menegakkan tubuhnya, mencoba membuka matanya dengan lebar, seketika ia langsung merasakan pusing di kepalanya.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh