"Putri disini kamu rupanya." Suara yang amat berat langsung terdengar, dan memecahkan pikiran Putri yang sedang melamun. Pria tersebut mengenakan setelan jas yang rapi, rambutnya yang ditata sangat rapi makin memperlihatkan setiap sudut wajahnya.
"Irfan??" Seru Putri terkejut.
"Halo Irfan, sudah lama kita tidak bertemu." Steve menyapa ramah.
Irfan tidak membalas sapaan Steve, hanya menatap tajam dan kembali menatap Putri yang masih terkejut. "Kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Putri kembali, Irfan tidak langsung menjawab pertanyaan Putri. Ia justru lebih tertarik melihat Putri dengan sweater abu-abu yang ia kenakan.
"Lepas sweater itu!" Perintah Irfan, "Maksud kamu?" Putri mulai kesal. "Aku tidak pernah mengulang perkataan ku, dan kau bisa dengar ucapanku tadi. Lakukan sekarang!" Irfan kembali memerintah. Putri tidak bergeming, dan masih menatap kesal.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh