Ella berusaha agar bisa memusatkan semua pikiran dan perhatiannya, pada pekerjaan barunya. Seharusnya ini bisa menjadi hal yang mudah dan tidak sulit, tapi mengapa pikirannya terus saja terpecah.
Sepasang mata itu terus saja menyorot tajam pada Ella, memperhatikan setiap pergerakan yang ia lakukan. Seakan-akan sudah siap untuk menemukan setiap kesalahan, yang dibuat secara sengaja atau tidak sengaja.
William bahkan sadar dengan sikapnya, yang sengaja membuat Ella tidak nyaman. Bahkan dia mengangkat kedua kakinya diatas meja, menunjukkan bahwa saat ini dialah yang paling berkuasa dalam ruangan itu.
"Bisa kau berhenti melakukan itu!" Ella mengucapkan dengan lantang. Dan ia menghentakkan kedua tangannya diatas meja, menolehkan wajah kesal kearah William.