"Aku juga rindu pada cucu perempuan kita itu. Malam ini, kita akan menginap di rumah Alvin. Bagaimana menurut kamu?" Ucap Tuan Zapran seraya tersenyum lalu membantu istrinya menyeka air mata yang masih tersisa.
"Dengan senang hati. Aku juga ingin memeluk Alana sambil tertidur di sampingnya." Jawab Ibu Aira dengan tidak sabar. Merekapun langsung tersenyum disaat mengingat Alana. Cucu perempuan tercinta mereka yang menggemaskan serta selalu tersenyum.
Merekapun menjadi tidak sabar untuk berangkat. Karena Elisya belum juga siuman. Sementara itu, di kediaman Alvin. Mobil Maheza parkir di depan rumah Alvin tepat setelah selesai Adzan Magrib.
"Sepertinya itu suara mobil Alvin. Dia pulang cukup telat." Kata nenek seraya menatap kearah pintu keluar.
Mendengar perkataan nenek. Ana yang sedang menyusui Alana di ruang keluarga itu pun langsung menoleh kearah pintu.