Zian meras Sedikit aneh karena terbiasa melihat rumah mewah, namun Zian merasa lega karena ia bisa keluar dari cangkangnya. Rumah Ayu juga sangat nyaman walaupun tidak sebesar rumah keluarganya.
"Zian, apa kamu benar-benar tidak mau aku antar ke rumah sakit?" Tanya Ayu sembari membawa kotak P3K. Zian menunduk sambil menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak suka merepotkan orang, juga dia takut ketemu dengan para pengawal kakeknya.
"Baiklah, aku akan mengobatimu sekarang juga. Kamu tahan ya!" Ucap Ayu sembari membuka kotak P3K setelah ia duduk di samping Zian.
"Ahhh ... " Zian meringis saat Ayu membersihkan lukanya dengan alkohol.
"Tahan ya! Emang sedikit perih, tapi luka harus di bersihkan dulu biar tidak ada kuman yang menempel. " Kata Ayu mencoba meyakinkan Zian.