Setelah sampai di kamar, Alvin membaringkan Ana dengan pelan. Lalu Alvin duduk di samping Ana seraya mengelus-elus perut buncit Ana dengan tujuan meringankan rasa sakit Ana begitu fikiran Alvin sebab Ana terus-terusan mengeluhkan perutnya yang sakit dan terasa nyeri di semua bagian.
"Sayang, kamu harus kuat ya! Dokter lagi di jalan! Aku mencintaimu sayang, jadi kamu harus kuat demi anak kita!" Ucap Alvin dengan lembut seraya mengelus-elus perut Ana. Ana hanya mengangguk sambil menahan sakit dan nyeri di perutnya, dia merasa tidak nyaman di posisi apapun sehingga dia mulai merasa kelelahan.
Melihat Ana seperti itu Alvin tidak tega. Bagi Ana ini adalah nikmat yang diberi Allah yang sungguh luar biasa untuk kedua kalinya sebagai seorang wanita. Sebuah peristiwa yang begitu mendebarkan, mengharukan, sekaligus penuh hikmah dalam mengantarkan seorang manusia lahir ke dunia.