Ana tidak bisa membantu diri nya untuk tidak terpesona dengan rayuan maut Alvin. Dia merasa terserang panah asmara di tengah malam. Sayang nya dia tidak bisa banyak bergerak karena perutnya yang semakin membesar.
Sebelum Ana menjawab Alvin, tiba-tiba Ana melihat raut wajah Alvin berbeda. Ana menatap lekat wajah yang tampak begitu tegang itu.
"Aku akan tidur, asalkan kamu mau menjawab pertanyaanku?" Kata Ana. "Apa itu?"sahut Alvin.
"Apa kamu ada masalah? Atau ada hal yang mengganggu fikiranmu?"tanya Ana lagi.
Mendengar pertanyaan Ana, Alvin terdiam seraya menatap Ana dengan sendu. Alvin lupa kalau istri nya sangat peka dengan suasana hati nya bahkan raut wajah nya.
"Hubby, kenapa kamu malah diam? Apakah masalah itu berat banget ya? Sehingga kamu tidak bisa menceritakanya padaku? Apa menurutmu aku tidak perlu tau?" Lanjut Ana.