Mendengar panggilan neneknya, Syenina melirik Ibunya. Setelah mendapat anggukan dari Ibunya Syenina pun langsung melangkah menuju neneknya dan memeluknya.
"Kamu cantik seperti Ibumu ketika muda, nenek senang bisa bertemu denganmu" Ny. Mahendra terus memeluk cucunya, meski Syenina kurang paham apa yang dikatakan neneknya tapi dia tetap mengangguk seolah mengerti dan membalas pelukan nenek nya. Maklum saja bahasa Indonesianya tidak terlalu lancar.
"Ecsa juga mau di peluk, tapi tenapa tidak ada yang peluk Ecsa? "Faeza yang sedari tadi memperhatikan dari samping David juga merasa cemburu dan cemberut .