Unduh Aplikasi
76.47% Andika Kisana / Chapter 13: Rama part 2

Bab 13: Rama part 2

Rama menata poninya karena menghalangi matanya melihat, Rama melihat ke Andika. "Kau berbicara denganku?"

"Tentu saja, kau kira di kelas ini ada orang lain selain kau." Kata Andika.

Rama tidak merespon apapun. Dia hanya diam dan menggaruk rambut panjang berwarna hitamnya.

Andika menghela nafas. "Dari pada kau diam tidak ada kerjaan di sini. Lebih baik kau ikut denganku."

"Ke mana?" Tanya Rama.

"Ke rumah kakekku. Ayo sudah ikut saja."

Maya datang kembali ke kelas mengambil bukunya yang tertinggal. Maya melihat mereka berdua. "Kalian sedang apa? Sepertinya serius sekali." Maya mengambil bukunya menaruhnya di tas lalu datang menghampiri mereka berdua. "Kalian sedang membicarakan apa?"

"Aku mengajaknya ke rumah kekekku." Kata Andika.

"Memang kenapa?" Tanya Maya.

"Aku mengajaknya karena melihatnya hanya diam di kelas sendirian. Kau juga mau ikut Maya." Andika melihat ke arah Rama yang sedang tertidur di atas mejanya.

"Ya boleh, lagi pula hari ini aku tidak ada kegiatan di rumah. Bagaimana kalau kita ajak yang lain juga." Kata Maya.

Andika mengangguk."Boleh."

"Rama kau ikut tidak?" Tanya Maya.

Rama bangun dari tidurnya lalu menguap. "Entahlah. Tapi jika kau memaksa aku akan ikut." Rama menggendong tas lalu berdiri dari mejanya.

"Tidak ada yang memaksamu Rama." Kata Andika.

"Kalau begitu Andika Aku memanggil yang lain dulu." Kata Maya.

"Ya aku akan mengajak Yatna dan Yatno. Hati-hati ya dijalan." Kata Andika.

Maya berlari keluar kelas. "Ya." Kata Maya sambil berlari.

"Ayo kau bilang akan ke rumah Yatna dan Yatno?" tanya Rama.

"Baiklah ayo."

Mereka berjalan ke rumah kedua teman kembarnya itu, jarak rumah dengan sekolah mereka tidaklah jauh kalau kalian biasa bilang ke peleset juga nyampe. Rumah mereka berdua memang sangat dekat dengan sekolah, karena tepat bersebelahan dengan sekolah.

Di rumah Yatna dan Yatno, tepatnya di depan pintu rumahnya.

Andika mengetuk pintu rumah Yatna dan Yatno. "Permisi ada orang di rumah." Kata Andika. Tetapi tidak ada yang menjawab.

"Andika, mungkin kau harus berteriak lebih keras." Rama memberikan saran ke Andika.

"Lebih keras ya." Kata Andika.

Rama mengangguk.

"Baiklah akan ku coba."

"Coba apa?" Yatna datang dari belakang mengejutkan Andika dan Rama.

"Kau dari mana saja. Rumahmu dibiarkan kosong seperti ini." Kata Andika.

"Dari mana aku bukan urusan kalian. Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kalian teriak-teriak di depan rumahku?"

"Kami ingin mengajakmu ke rumah kakeknya Andika." Kata Rama.

"Kakek Andika. Untuk apa? Lagi pula, dia bukan kakekku."

"Sudahlah kau mau ikut atau tidak."

"Bagaimana ya, sebenarnya aku sedang menjaga rumah kalau ku tinggal ayahku tidak bisa masuk ke dalam." Yatna bingung.

"Memangnya ke mana Yatno?"

"Entahlah, tadi aku bersamanya saat pulang dari toko. Tapi tiba-tiba saja dia menghilang."

Di jalan, di beda tempat.

"Jangan tarik-tarik bajuku nanti sobek." Kata Yatno bajunya ditarik oleh Salsa.

"Sudahlah jangan banyak bicara. Hari ini aku memerintahkanmu untuk menemaniku." Kata Salsa.

"Bisa tidak jangan menarik bajuku nanti rusak."

"Sudah diam."

Kembali ke rumah .

"Mungkin dia tersesat di jalan." Kata Rama.

"Aku kurang yakin kalau orang seperti dia tersesat di jalan." Andika menatap Yatna. "Baiklah kau tidak perlu ikut."

"Walaupun kau memaksaku aku tidak akan ikut Andika. Tapi memangnya kenapa kau mengajak kami untuk ke rumah kakekmu?"

"Tadi ibuku memberiku sebuah surat lalu dia langsung pergi. Aku membaca isi suratnya, di kertasnya tertulis, ada yang ingin bertemu denganmu."

"Lalu kenapa kau mengajakku kalau begitu?" Tanya Rama.

"Aku bosan kalau hanya sendiri, lagi pula kalau kata kakekku jika ingin berkunjung bawalah teman-temanmu. Dia bilang seperti itu. Bagaimana kalian mau ikut atau tidak?"

"Tentu aku tidak bisa, aku kan sedang menjaga rumah."

"Bagaimana Rama kau mau ikut denganku?" tanya Andika kepada Rama.

"Tentu saja aku ikut aku tidak ingin ketinggalan cerita di novel ini. Aku bukan tipe karakter yang cuman numpang lewat nama." Kata Rama.

"Kalau itu aku juga tahu. Minta sama Madie sanah!" Kata Andika.

Dari kejauhan Maya berteriak memanggil Andika. Andika menoleh, dia melihat Maya berjalan bersama Yatno dan Salsa. Andika dan Rama berjalan menghampiri mereka bertiga meninggalkan Yatna.

"Kalian dari mana saja?" Tanya Andika.

Maya mendekat ke Andika lalu berbisik kepadanya, "Tadi aku~

"Tolong deh jangan jadi pembawa kayu bakar penyebar fitnah." Kata Yatno kepada Maya.

"Memangnya kenapa lagi sih kalian berdua? Masalah hutang lagi?" Tanya Andika.

"Bukan. Kau lupa aku sudah melunasinya kemarin." Kata Yatno.

"Lalu masalah apa lagi Salsa?" Tanya Andika kepada Salsa.

Salsa menjawab pendek. "Bukan urusanmu."

"Ini urusan ku, karakter sampingan!" Andika jengkel.

"Memangnya kenapa karakter utama!" Salsa juga ikut kesal.

Mereka berdua akhirnya ribut sendiri.

"Hey berhenti kalian berdua sebelum terjadi keributan." Yatna berusaha melerai pertengkaran mereka.

"Sudah kau diam Akna." kata Andika dan Salsa.

"Apa kalian bilang!" Yatna marah dan ikut ke dalam pertengkaran mereka.

Yatno, Maya, dan Rama hanya melihat pertengkaran mereka bertiga.

"Jadi bagaimana?" Tanya Maya ke Rama.

"Jangan bertanya kepadaku, tanya saja ke yang mengajak." Kata Rama.

"Tentu saja jadi," kata Andika.

"Kalian sudah selesai bertengkarnya?" tanya Maya.

"Iya, tidak baik menunggu terlalu lama. Nanti pembaca cepat bosan," kata Yatna.

"Iya, bosan membaca pertengkaran kalian bertiga." kata Yatno.

Suasana hening sejenak.

"Berisik ketua kelas ambisius," kata Andika dan Yatna.

"Apa kalian bilang!" Yatno marah.

Mereka kembali bertengkar kecuali Salsa dan Maya.

"Hey kalian sudahlah, episode kali ini bakalan berubah judul menjadi pertengkaran tiga orang teman. Kalian mau si Djumadie memotong adegan kalian di novel ini," kata Maya.

Mereka bertiga berhenti bertengkar, kata-kata Maya cukup membuat mereka terdiam.

"Ya cukup mengerikan jika si Djumadie melakukannya, bisa-bisa judul novel juga akan diganti," kata Salsa.

"Jangan!" Andika panik, "kalau begitu debut pertamaku jadi pemeran utama di Andika Kisana bakalan hancur."

"Kami tidak peduli tentang debutmu itu," kata Yatna.

"Jangan begitu. Bagaimana kalau Na Automata menyusul duluan? Rating Andika Kisana bisa turun karena Na Automata berisi spoiler Andika kisana 2 yang keluar di Wattpad dan Webnovel," kata Andika.

"Kau benar Andika," Yatno juga kaget. "bagaimana ini kalau begitu spoiler tentangku juga ikut keluar. Gimana nih Andika?"

"Kalau begitu ayo kita segera berangkat agar tidak buang benyak kata-kata." kata Andika.

Mereka berjalan menuju rumah kakek Andika, karena banyak yang tidak setuju hanya Maya dan Rama yang ikut mengantar ke rumah kakek Andika.

"Oh iya Andika, seperti apa rumah kakekmu?" Tanya Maya penasaran.

"Sepertinya sama seperti rumahku, sudah sangat lama juga aku tidak mengunjunginya. Mungkin sudah agak berbeda dari yang dulu," kata Andika.

"Kakekmu itu Raja Megazila sebelum ayahmukan?" Tanya Rama.

"Iya," Andika menjawab pendek.

"Kalau begitu dia tahu tentang penggalian Kristal Nagapasa?" Tanya Rama.

"Kemungkinannya dia tahu, karena dia mewarisi tahta setelah bencana besar lima ratus tahun lalu terjadi," kata Andika.

"Kalau begitu nenekmu pasti juga tahu," kata Maya.

"Entahlah aku tidak pernah melihat nenekku saat aku masih kecil," kata Andika.

Maya dan Rama bingung, mereka berhenti melangkah sejenak lalu saling bertatapan. Andika yang sadar berjalan di depan sendiri menoleh ke belakang dan bertanya. Maya dan Rama hanya mengangguk.

Mereka berjalan cukup lama dan akhirnya sampai di tempat tujuan. Saat ini mereka berada di depan pintu rumah.

"Kau benar Andika memang tidak beda jauh dengan rumahmu," kata Maya.

"Memangnya kau pernah ke rumah Andika?" Tanya Rama ke Maya.

"Pe-pernah," Maya menjawab malu.

Andika mengetuk pintu lalu membukanya, mereka melihat seorang pemuda dan pemudi bermesraan, rambut mereka sama-sama putih.

"Ayo aaa, buka mulutnya," kata perempuan itu, dia memegang mangkuk dan sendok.

"Sudahlah aku sudah bukan ~

Maya menutup pintu, "Andika apa kita salah rumah?"


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C13
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk