Unduh Aplikasi
63.79% Artika family / Chapter 111: bukber

Bab 111: bukber

hari Senin seperti biasa kami harus datang lebih awal ke rumah sakit karena akan ada peninjauan.

apalagi banyak dokter yang sedang bertugas keluar kota jadi dokter lainnya harus siap siaga semisal ada kejadian yang tidak diduga.

"pagi pak"

siapa salah seorang suster

"iya pagi"

"loh tumben pak pakai kacamata"

tanyanya

"ooh ini sopan saya entah ditaruh di mana lupa"

bohong

"oooh, kalau begitu saya permisi"

pergi

kalian juga tahu sendiri kenapa aku memakai kacamata karena bekas memar pukulan tarika waktu itu belum hilang.

biasanya saat aku di rumah sakit Aku pasti mengenakan softlens karena memang itu sangat membantu waktu sedang operasi dan tidak merepotkan.

baru saja tiba di dalam ruangan aku lihat jadwal yang ternyata sebentar lagi aku akan melakukan operasi.

walaupun dalam keadaan puasa aku harus tetap semangat menjalankannya karena selain puasa adalah kewajiban pekerjaan ku sebagai dokter juga lah kewajiban untuk membantu orang lain.

"dok sebentar lagi operasi dimulai"

kata seseorang yang selalu mengingatkan jadwalku

"baiklah saya akan kesana"

Aku berjalan menuju ke ruang sterilisasi pada saat itu aku mau lihat agas dan juga teman-temannya sedang duduk membicarakan sesuatu.

saat itu aku tiba-tiba ingat kalau akan ada bukber yang ternyata dilakukan pada hari ini tapi ya sudahlah nanti saja difikirkan karena sekarang masih berada di rumah sakit untuk melakukan pekerjaan lebih penting.

"aiih operasi kali ini hhm"

kataku baru keluar dari ruang operasi setelah 2 jam

"iya dok agak susah"

sambung dokter pendamping operasi ku tadi

"iya, sepertinya pasien kita ini sudah lama mengidam penyakit ini"

"menurut data medis memang iya dong sebelumnya emang pernah mengalami penyakit yang sama tapi sudah dinyatakan sembuh namun penyakit itu datang kembali"

"hhhhmmm memang ada kalanya penyakit yang sembuh bisa datang kembali, dan penyakit itu biasanya dari penyakit tidak menular"

"betul dok, tapi syukur operasi kali ini berjalan dengan lancar walaupun dalam waktu lebih lama dari biasanya"

"iya"

aku tersenyum lega

begitu selesai dan aku kembali mengenakan pakaian biasa aku langsung menuju ke ruanganku untuk melihat jadwal selanjutnya tapi pada saat itu aku dipanggil oleh agas dan teman-temannya.

"Ar woy sini sini"

panggil agas

"hhmm apa"

cuekku

"jangan lupa ya nanti sore kita bukber"

"hhmmm"

"jangan hmm hmm aja, sempet kamu nggak datang awas aja ya"

ancamannya

"awas apa awas!! main lensa mengancam nanti kamu ku ancam nangis hahahahaha"

aku tertawa

"bangke lah lu Ar"

"lumayan gua bangki udah laku lah lu ahahahah masih hidup tetap aja jones ingat umur"

aku kembali tertawa mengejek nya

"kalau nggak lagi puasa ya har aku tuh pengen nabok kamu tahu enggak"

katanya geram

"hahahahahaha"

aku tertawa lagi

"hah capek ah ketawa mulu, ya udah aku ke ruangan yaa bye"

kataku pamit

"tunggu bentar deh arah"

menahan

"apa lagi agas si jones"

"iihh kamu ini, kok keren banget kacamata kamu"

mengambil

"eh eh eh jangan"

menahan

"ya ampun Ar pelit banget sih cuman dilihat doang aja kok"

katanya tetap mengambil

"anuu anuu"

terlambat

kacamataku berhasil di ambilnya dan orang-orang yang sedari tadi hanya diam melihat kami mulai berbisik melihat ada lebam di dekat mataku.

"ini Ar"

tanyanya

"haha bukan apa-apa kok"

jawabku

"kamu lagi ada masalah sama seseorang ya"

tanyanya lagi

"gak kok, ini kemarin ada kecelakaan kecil jadi gini deh"

bohong

"ooohh, tapi bener kan kamu nggak bohong kita lagi puasa lo"

lanjutnya

"alah bohong demi kebaikan nggak papa, Tuhan juga tahu itu"

dalam hati

"woy Arta"

"ah iya beneran kok gak bohong, ya udah siniin lah, aku capek tau siap operasi"

kataku menyambar kacamata itu dan pergi

kadangkala ada orang-orang yang menanggapi sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda yang terkadang menyebabkan kesalahpahaman dan membuat keributan daripada hal itu terjadi lebih baik tidak usah memperpanjang pembahasan.

setibanya aku di ruangan kembali melihat ke jadwal operasi yang ternyata masih ada 3 jam lagi aku main game dulu.

game yang sedang populer saat ini yaitu pubg mobile game perang secara online yang bisa dimainkan sendiri maupun berkelompok dan bisa mengajak teman-teman agar lebih seru.

"aih!!! kok mati mati terus yaa"

mulai kesal

"bener nih berita-berita nya puasa-puasa gini cheater lagi pada banyak"

ngomong sendiri

30 menit kemudian

aku yang kebetulan punya rekan 1 tim sangat jago main membuat aku semakin seru dengan ponselku itu.

percakapan

"ada orang ada orang di arah 120, aku tandai"

Arta

"iya iya, eh eh peluru ijo ada gak"

kawan 1 tim

"ada ada,nih"

"ok sip lanjut"

"ada orang ada orang, aduh aduh aku kenal aiis sakit parah tolong tolong"

"sabar sabar otw nihh"

"help me"

di detik detik terakhir penentuan siapa yang akan jadi chicken diner karna hanya ada 5 memain lagi.

"di balik batu"

kataku semangat

tapi tiba-tiba

tililiit tit tiit tilili

"aduuuhh siapa lagi nih ganggu aja orang lagi main juga aaaaaah!!!!"

dengan kesalnya aku melihat panggilan itu yang ternyata dari tarika istriku.

telepon

Arta:" halooo kenapa sayang"

Tarika:" aku dan anak anak buka di rumah ayu ya kak"

Arta:"oh iya iya"

Tarika:"kakak jadi bukber nanti"

Arta:"jadi"

Tarika:"kalau pulang bawa makanan ya"

Arta:"iya iya"

Tarika:"kamu tu kenapa sih kak"

Arta:"gak kenapa kok"

Tarika:" kok cuek gitu, lagi sibuk"

Arta:"sedikit hehehe"

Tarika:"oh ya udah deh aku tutup yaa"

Arta:"dah sayang emuah"

Tarika:"bye"

menutup telepon

begitu kembali ke game ternyata aku sudah mati rasanya ini kepala sudah bertanduk ingin marah tapi ditahan.

ya mau bagaimana lagi walaupun suka game aku harus lebih suka sama istri bener gak sih aku letakkan ponselku lalu mencoba merilekskan mata yang sedari tadi sudah fokus melihat ke ponsel.

tok tok tok

"dokter waktunya operasi"

"ok"

langsung

aku bangkit dari tempat dudukku berusaha meregangkan tubuh yang sedari tadi lama duduk, setelah tubuh terasa lebih nyaman aku pun bersiap untuk melakukan operasi.

setelah berjam-jam berlalu akhirnya aku pulang, sesampainya di rumah yang kosong aku langsung mandi dan duduk sebentar menanyai di mana tempat kami buka bersama nanti dan diapun mengirimkan alamatnya padaku.

setelah sudah cukup merasa santai aku pun berangkat ke alamat yang di maksud.

setibanya di sana Aku memarkirkan mobil dan langsung masuk mencari dimana mereka berkumpul.

"Arta!!"

panggil seseorang dari

aku tersenyum melihatnya dan datang menghampirinya.

"ah loo mah gak ada berubah berubahnya hahahaha tetep ganteng aja"

katanya menepuk pundakku

"hahahaha apa pula yang gak berubah aku sekarang udah berubah berubah jadi bapak-bapak hahahaha"

jawabku tertawa

"hahahaha iya lah yang udah menikah"

"hahahaha kamu gimana kapan mau nikah"

tanyaku

"hahahaha kapan kapan Ar, doakan aja lah supaya aku murah rezeki biar cepat ngelamar anak orang"

katanya dengan tertawa

"aiiih cie cie tapi amin amin lah biar ngerasain gimana enaknya hahaha"

"Anjai Anjai luu Ar"

"hahahahaha"

semakin lama semakin ramai orang yang berdatangan dan sebentar lagi menjelang waktunya berbuka puasa, rasanya seperti kembali di masa-masa saat kuliah dulu, walaupun semua orang kedengeran sedang ribut tapi sebenarnya keributan ini hal yang sangat dirindukan saat kita semua telah berpisah.

========================

semoga suka


Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C111
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk