Bayu terus merasa heran apa yang membuat ibunya mengirim paket ini untuknya. Bahkan membubuhkan nama asli secara lengkap dalam paket ini.
Setelah di buka, isi dari paket itu adalah Gaun berwarna pastel yang menjuntai panjang hingga tergusur ke lantai setelah ia bentangkan, dan sepasang tuxedo lengkap dengan dasi kupu-kupunya. Ada juga dua pasang sepatu lelaki dan perempuan di dalamnya sebagai pelengkap dari kostum yang terdapat disana.
"Apa semua ini? apa maksud semua ini. Aaah ibu benar-benar sedang membuat masalah denganku".
Bayu segera melakukan panggilan kepada ibunya. Namun tidak juga diangkat.
Kemudian dia menelepon asisten rumah tangga yang menjaga ibunya di rumah.
"Bi, dimana ibu, apa yang sedang dia lakukan, aku menghubunginya tapi tidak mendapatkan jawaban. Coba kamu periksa".
Setelah menunggu beberapa saat ART di rumahnya mengatakan bahwa nyonya besar sedang berada di luar dan dia meninggalkan ponselnya di rumah.
Dengan putus asa adam mematikan sambungan telpon itu.
"Ada apa ini? ibu tidak biasanya misterius seperti ini".
Saat bayu berkecamuk dengan pikirannya.
Adam yang sedari pagi hanya mengurung diri di kamarnya mencari-cari cara bagaimana ia bisa bertemu dengan kinan dan meminta maaf padanya membuat ibunya khawatir.
"Nak ayo keluar dari kamarmu, ayo makan dulu sedikit. kamu belum makan apa-apa dari kemarin malam, nanti kamu sakit".
Adam tidak memperdulikan kata-kata ibunya, kekhawatiran ibunya dirasa tidak perlu karena adam bukan anak kecil lagi.
Suara ibu akhirnya menghilang, dia sudah menyerah membujuk putranya. Kemudian adam melanjutkan strateginya untuk bisa bertemu kinan.
Tak berselang lama, ponsel adam berbunyi. Ada telpon masuk ke ponselnya.
Adam yamg kaget langsung meraihnya dan melihat siapa uang sedang meneleponnya.
"Lisa???? ah yaaaa aku lupa, dia memintaku untuk datang ke jakarta".
Adam akhirnya baru ingat dengan janji pada sahabatnya itu. Saat itu adam hanya menyetujui permintaan temannya agar adam datang ke jakarta hari ini. Namun adam melupakan semuanya karena memang tidak ada niatan adam untuk ke jakarta menemui lisa.
Terlebih situasinya saat ini dengan kinan yang belum jelas dan perdebatan dengan ayahnya yang selalu adam hindari dari sejak kedatangannya ke bandung.
"Dimana kamu, apa kamu melupakan janji kamu kemarin?".
Lisa langsung membentak adam di telpon, adam hanya diam menerima amarah sahabatnya itu karena memang merasa bersalah padanya.
"Urusanku belum selesai, aku baru tiba bebetapa hari disini, teman-temanku disini belum banyak yang aku temui jadi masih banyak janjiku disini yang harus aku selesaikan".
adam menjelaskan kenapa ia tidak bisa datang ke jakarta, namun lisa tidak menerima begitu saja. dia berbalik marah pada adam dan mematikan sambungan telponnya.
Adam yang merasa tidak enak segera mengirim emoticon permintaan maaf via chatting yang biasanya itu bekerja saat lisa sedang kesal padanya.
Adam langsung meletakkan ponselnya kembali dan bangun dari tempat tidurnya.
Dia memutuskan untuk mandi dan kemudian bersiap mengenakan baju yang rapih. Dia berpikir akan mencoba menemui kinan kembali sore itu.
"Kamu mau pergi kemana, dari pagi kamu tidak keluar kamarmu bahkan saat ibu terus memintamu untuk makan, sekarang kamu keluar dari kamar dan langsung akan pergi? apa kamu betul-betul tidak memikirkan bagaimana perasaan ibu saat ini?".
Ibunya adam benar-benar sudah dibuat kesal oleh sikap adam yang seenaknya. Akhirnya sang ibu meneteskan air matanya karena melihat putra dia satu-satunya sekarang sudah tidak lagi mendengarkannya.
"Bu, ayolah, jangan membuatku bertambah tidak karuan, aku sedang pusing dengan permintaan ayah, surat perjanjian itu, dan juga beban terhadap perusahaan yang akan ayah serahkan padaku. Aku baru beberapa hari tiba di bandung. Aku butuh bertemu dengan teman-temanku juga sebelum akhirnya aku sibuk dengan semua urusan ayah".
Adam mencoba menenangkan ibunya dan menjelaskan apa yang ia rasakan saat ini dan meminta pengertian pada ibunya.
Sambil memeluk ibunya, adam mencoba terus membuat ibunya mengerti.
"Kamu bukan menemui teman-teman lama mu, tapi kamu menemui gadis di acara wisuda itu kan? siapa namanya? ibu lupa".
Saat adam dengan perasaan tenang memeluk ibunya yang sangat ia cintai, pertanyaan sang ibu memancingnya kembali bersikap dingin.
"Sudahlah, ibu tidak perlu ingin tahu masalahku. Aku pergi dulu".
Segera adam melepaskan pelukannya dan pergi begitu saja meninggalkan ibunya.
Ibu menghapus air matanya dan senyum kecil terlihat di ujung bibirnya.
"Anakku sudah benar-benar besar sekarang, semoga dia bisa mendapatkan kebahagiaannya".
Kinan yang telah selesai makan siang langsung meluncur pulang ke rumahnya. Keysa dan tio pulang setelah menurunkan kinan di depan rumah.
"Besok datang pagi kalau kakak benar akan mengantarku dan bayu, jangan membuat aku menunggu".
Kata-kata kinan terdengar sedikit tidak sopan bagi orang yang tidak mengenalnya. Tapi keysa dan tio sudah paham dengan tabiat adiknya yang berbicara sekenanya dan semaunya.
"Iya Nyonya besar"....
keysa menggoda kinan dengan menyebutnya nyonya.
Setelah kinan menutup rapat gerbang rumahnya, terdengar suara mobil berhenti tepat di depan rumahnya.
Sore itu jam 3 sore tanggal 25 Desember 2018........
Kinan mengintip dari celah gerbangnya untuk memastikan siapa yang datang, kinan pikir kakaknya memutar balik, mungkin ada yang tertinggal di rumah.
Setelah dia memperhatikan ternyata itu bukan keysa melainkan lelaki berparas tampan, berkulit putih, berbadan atletis dengan rambutnya yang sengaja tidak mengenakan pomed, di biarkan berantakan seadanya dan tinggi menjulang (lebay).
"Adam??????????"""""
"Apa yang harus aku lakukan??????"
Kinan benar-benar dibuat terkejut sore itu, situasi yang tidak pernah terbayangkan olehnya, bertemu kembali dengan adam dalam keadaan seperti saat itu. Di rumahnya, dengan celana jeans dan kaos putih biasa dan rambut yang dia gulung menggunakan ikat rambut.
Kinan pikir ini hari biasa jadi dia hanya mengenakan apa yang nyaman buatnya.
Banyak khayalan kinan, bayangan kinan jika suatu hari bisa bertemu kembali dengan adam, dia ingin saat itu situasinya sangat patut dibanggakan, dalam gaun yang indah, cantik, mempesona dan akan membuat adam tidak bisa melupakannya untuk kesekian kali.
Tapi apa yang terjadi sekarang sudah tidak bisa dihindarkan lagi.
Adam menutup pintu mobilnya dan berjalan dengan gagah mendekati pagar rumah kinan.
Kinan yang panik mundur ke belakang untuk menjauh dari pagar. Alih-alih membukakan gerbang untuk adam, dia malah berbalik dan bersembunyi di belakang garasi rumahnya.
Saat kinan berusaha bersembunyi terdengar suara lelaki yang memanggil adam dari kejauhan.
"Hei adam..."
"itu seperti suara bayu, aaaah baguslah dia datang di saat yang tepat, aku belum tahu harus bicara apa jika bertemu adam saat ini".
Kinan bersyukur ada bayu yang datang dan menghentikan langkah adam yang akan menekan bel rumahnya.
"Tunggu dulu, tidak ada orang disana. Kinan dan kakaknya pergi makan siang dan belum pulang hingga sekarang. Ibunya masih di toko kue. Apa ada yang bisa saya sampaikan?".
Bayu dengan jelas mengatakan situasi yang ada di dalam rumah kinan, memperlihatkan betapa dia tahu semua tentang kinan dan keluarganya.
"Kamu siapanya kinan????, aku tidak membutuhkan jasa kurir untuk menyampaikan pesanku pada kinan, pergilah dari sini aku akan masuk, aku melihat kinan tadi turun dari mobil kakaknya dan masuk ke dalam. Jika kamu tidak mengetahui apa-apa sebaiknya jangan ikut campur".
Kinan yang mendengar percakapan kedua lelaki itu menjadi sangat cemas.
"Apa???? dia tahu aku baru masuk ke dalam??? apa dia menguntitku dari restoran??? aaaaah harus apa aki sekarang".
kinan berbicara dengan dirinya sendiri di dalam persembunyiannya.
Bayu yang mendengar itu dari adam segera mengeluarkan ponselnya sambil terus menbetulkan posisi kacamatanya karena selalu turun.