Unduh Aplikasi
13.63% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 33: Menyendiri

Bab 33: Menyendiri

Fajar mulai menyongsong pagi, ia menyapa siapa saja yang terbangun dari tidurnya, setelah malam yang menyelimuti.

Berbeda dengan kinan, ia memilih untuk tetap menutup matanya pagi itu hingga fajar benar-benar berada di atas kepala, Pagi berganti siang, Genta menerima telpon dari ibu "bagaimana kinan, apa dia sudah keluar dari kamarnya?" ibu bertanya soal kinan yang tadi pagi ibu bangunkan tidak juga kunjung keluar dari kamar bahkan untuk sarapan, sampai ibu berangkat ke toko kinan masih berada di kamarnya, genta ibu beri tugas untuk menjaga adiknya di rumah, bibi diminta untuk mengantarkan makanan ke kamar kinan jika kinan terlihat sudah bangun, mungkin kinan hanya malas untuk keluar dari kamarnya. Tapi hingga jam menunjukan tengah hari, kinan tidak juga keluar dari kamarnya bahkan kinan belum makan apa-apa dari kemarin siang sepulangnya dari kampus. "dia masih tetap belum bangun bu, sebenarnya ada apa dengan kinan bu, ibu juga tidak mau memberitahuku? minta ka keysa untuk datang ke rumah, aku tidak bisa membujuk kinan untuk keluar kamarnya. anak itu kadang membuatku pusing dengan tabiatnya" genta marah kepada ibunya karena tidak menceritakan apa yang terjadi dengan adiknya dan sebal dengan ulah adiknya yang murung dan membuat orang rumah semua khawatir. "iya kak keysa sedang di rumah mertuanya, disana ada acara keluarga suaminya jadi dia belum bisa datang. kamu sabar dulu dan jangan sampai membuat kinan tambah marah, jadi kamu cukup perhatikan jika kinan keluar kamar langsung minta dia untuk makan ya, ibu akan pulang cepat hari ini", kemudian ibu menutup sambungan telepon dan genta kembali ke kamarnya. Saat itu kinan masih terbaring di kasurnya. Matanya seakan sangat enggan untuk dibuka, terlalu berat untuk memulai hari itu, kinan ingin segera hari itu berganti menjadi malam kembali dan begitu seterusnya. Semua terasa membosankan.

"dam, bangun nak, ini sudah pagi, kamu harus sarapan", ibu memanggil adam untuk segera bangun dan menyantap sarapannya, hari itu jam 9 pagi waktu Australia, adam tiba di sana dini hari tadi dan langsung menuju apartemen ayahnya yang akan ia tempati selama menjalankan kuliah disana. "ayah, apa rencanamu hari ini, bukankah kamu tidak akan tinggal lama disini? bukan hanya adam yang harus melakukan penyesuain karena keberangkatan yang mendadak ini, tapi juga aku, aku bahkan tidak tahu adam akan masuk universitas apa, kamu tidak pernah membicarakan ini denganku", ibu menanyai ayah perihal kuliah adam disana, ternyata bukan hanya adam yang diberi kabar secara mendadak, ibu adam juga tidak mengetahui perihal rencana ayahnya ini, selama di indonesia ibu sudah membujuk ayah untuk membatalkan keberangkatan mereka ke australia, namun hasilnya tetap nihil. ibu tidak berhasil lagi membujuk ayah seperti dulu, karena sudah terlalu sering ayah mengikuti saran ibu soal adam, itu selalu berakhir buruk, ayah memutuskan untuk tegas kepada putranya dan tidak mendengarkan saran-saran istrinya lagi. "kamu hanya perlu mengawasi putramu, soal dimana dia akan melanjutkan kuliahnya rekanku sudah mengurus semuanya disini, jadi kita tidak perlu repot lagi, adam tinggal masuk ke universitas itu nanti setelah ajaran baru di mulai, hingga saat itu adam akan les bahasa inggris, bahasa inggris dia sangat buruk". ayah menjelaskan pada ibu. Tiba-tiba adam keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan dan meminum satu gelas penuh air putih kemudian dia membawa satu buah pisang di meja makan dan dia berlalu melewati ayah dan ibunya yang sedang sarapan lalu duduk di ruang TV. "Aku hanya akan berdiam diri di rumah hingga saatnya ajaran baru di mulai, kalian pergi saja tidak perlu khawatir, aku tidak akan bertingkah bodoh" adam menjelaskan niatnya untuk tetap di rumah dan meminta ayah dan ibunya untuk kembali ke indonesia. "kalau ayah mau memberiku guru les bahasa inggris, tidak perlu repot-repot, aku hanya akan membaca bukunya saja, nanti aku pasti bisa dengan sendirinya, aku tidak ingin ada yang menggangguku disini" adam menolak keinginan ayahnya yang akan memberikan adam guru les, karena itu dirasa akan mengganggu dirinya. "aku sudah mengikuti kemauan besar ayah untuk datang kesini, jangan mengacaukannya lagi dengan mendatangnya guru les ke tempat ini. aku ingin menenangkan diriku sendiri, sebaiknya kaliam cepat pulang, bukankah urusan kuliahku juga sudah selesai, aku hanya tinggal duduk manis disana selama 4tahun kedepan dan kemudian pulang ke indonesia, baiklah, aku akan lakukan itu sesuai perintahmu, tapi kalian tidak perlu datang mengunjungiku kesini atau aku juga akan ikut kembali ke indonesia bersama kalian nanti", adam telah memikirkan semua yang ia katakan pagi itu di depan orang tuanya, ia memutuskan untuk hidup sendiri di australia dan ingin fokus pada kuliahnya agar bisa cepat selesai, tidak perlu memakan waktu lama hingga 4-5tahun. dan meminta ibu dan ayahnya tidak berkunjung kesana karena mereka berdua hanya akan membuat adam pusing dan lelah karena terus di omeli dan di ceramahi juga dirasa bisa seperti hukuman untuk ayah dan ibu karena telah mengirim adam jauh hingga sampai ke australia, jadi akan lebih baik jika tidak bertemu saja sekalian hingga adam menyelesaikan kuliahnya. "adam, apa yang kamu katakan nak, ibu tidak bisa mengikuti keinginanmu yang seperti itu, ibu tidak bisa hidup tanpa kamu sayang, ibu akan sering berkunjung kesini, kalau kamu sakit nanti ibu yang akan menjaga kamu", ibu memohon pada adam, "baiklah, jika itu keinginan dari kamu, ayah setuju, dengan syarat kamu tidak membuat onar dan kuliah dengan tekun, ayah dan ibumu tidak akan datang kesini, jika sekali saka ayah mendengar laporan mengenai keributan yang kamu buat, kamu harus bersiap dengan hukuman yang akan kamu terima setelahnya", ayah tanpa berkompromi dengan ibu menyetujui persyaratan dari adam, dia hanya ingin putranya hidup mandiri dan menjadi lelaki dewasa, dan keinginan adam dirasa bisa membantu dia untuk bisa seperti keinginan ayahnya. "ayah, apa kamu sudah gila, kamu membiarkan adam sendirian disini? di tempat yang sama sekali dia tidak tahu apa-apa? jika dia sakit bagaimana, siapa yang akan mengurusnya, apa dia boneka yang tidak akan pernah sakit? cuaca disini juga sangat ekstrim itu tidak baik untuk kesehatannya", ibu marah kepada ayah karena menyetujui keinginan adam dan sangat mengkhawatirkan putranya. "nak, jika ayah tidak boleh datang kesini, baiklah tidak apa-apa, tapi biarkan ibu mengunjungimu sayang, ibu bisa mati karena khawatir dengan keadaanmu disini nanti", adam terdiam mendengat ibu berbicara padanya "sudahlah, kamu janhan berlebihan, anak kita akan tumbuh menjadi lelaki dewasa dan bertanggungjawab pada dirinya sendiri, kamu jangan mengacaukannya" ayah menyela pembicaraan ibu dan anak itu "baiklah bu, kau boleh datang 1tahun sekali setiap masa semester ke duakku habis. saat itu saja dan hanya beberapa hari saja, bagaimana, ibu senang sekarang?", mendengar itu ibu sangat senang dan lompat memeluk putranya "baiklah sayang, itu jauh lebih baik dibandingkan dengan tidak bertemu sama sekali", ayah yang melihat itu tersenyum kecil dengan di tutupi tangannya karena khawatir adam melihatnya. Keesokan harinya ibu dan ayah adam kembali ke indonesia.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C33
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk