Unduh Aplikasi
18.42% SANG DEWI AZURA / Chapter 7: Suara yang indah

Bab 7: Suara yang indah

Setelah pelajaran ketiga selesai Afnan bergegas memasukkan alat tulisnya ke dalan tas, lima menit sebelum pelajaran ketiga berakhir Afnan mendapatkan pesan singkat dari sahabatnya Jhon bahwa mereka akan segera berkumpul di ruang latihan. Jhon telah menemukan vokalis cewe yang menurutnya cocok untuk band mereka yang bergenre Pop-Rock itu.

Afnan lima menit lebih cepat sampai di tempat latihan di banding dengan sahabatnya yang lain, ia terhenti seketika saat melihat seorang siswi berambut pendek memasuki ruang latihannya.

Dan Afnan dengan perlahan berjalan menuju ruangan itu, Afnan kini memperhatikan siswi itu tengah mendekati drum nya. "Apa yang dilakukannya, mengapa dia mencoba menyentuh drum miliknya?" pikir Afnan dalam hati. Tapi ternyata siswi itu hanya tertarik dengan gitar yang berada di dekat drum nya itu. siswi itu mulai menyentuh dan mengangkat gitar tersebut.

saat siswi itu berbalik dengan gitar di tangannya sebuah hentakan besar terasa di jantung Afnan. "Dia gadis yang tadi!" pikir Afnan dalam hati.

Sensasi yang ia rasa telah sedikit memudar dari kejadian pertemuannya tadi pagi, kini kembali memuncak.

Afnan hanya menyandarkan dirinya di pintu dengan sebelah tangannya di dalam saku, ia hanya memperhatikan sosok bidadari yang ada di depannya saat ini.

Ketika gadis itu tengah sibuk mengamati setiap bagian dari gitar yang ia pegang, tiba-tiba mata gadis itu berbinar. Ekspresi yang di keluarkannya memaksa bibirnya yang tipis mungil itu sedikit melengkung ke atas.

tanpa sang gadis tau, Efek dari senyum tipisnya itu membuat seseorang yang berada di pintu seakan melayang. Belum perna ia melihat seorang gadis yang begitu cantik dalam hidupnya. Gadis ini begitu menarik pikirnya dalam hati.

"Halo bro, kamu datang lebih awal lagi?" Marchel tiba-tiba datang dan menepuk pundak Afnan.

Afnan akhirnya tersadar dan berbalik melihat Marchel. ia melihat jam tangannya dan berucap "Baru lima menit."

Azra yang mendengar suara dari depan segera meletakkan kembali gitar yang ia pegang sedari tadi, meskipun ia masih ingin menyentuhnya namun ia harus mengembalikannya ke tempat semula.

Saat Afnan dan Marchel sedang berbicara di depan pintu, secara mendadak Rhyan menerobos masuk ke dalam ruang latihan, dan berjalan menuju ke arah Azra.

"Hey, ngapain kamu disini?" Tanya Rhyan pada Azra.

Azra : "...."

Azra hanya memandang Rhyan dengan ekspresi datar.

"Kita satu kelas bukan?" sekali lagi Rhyan bertanya dengan nada yang bersemangat.

Azra mengerutkan alisnya dan mulai bersuara.

"Benarkah?" Satu jawaban dari Azra membuat wajah Rhyan menjadi murung.

bagaimana mungkin seorang Rhyan yang begitu di puja-puja oleh banyak wanita dan ganteng ini tak dikenali gadis yang ada di hadapannya ini. Dia pasti sedang bermimpi.

"Kamu dari X4 kan? tadi aku liat kamu di kelas." Ucap Rhyan sambil mengingat gadis di depannya yang keluar dari kelas tanpa perduli padanya. dan mengapa gadis ini sekarang berada di tempat latihan Band nya? sampai akhirnya sebuah jawaban yang masuk akal melintas di kepalanya.

"Oh.. atau jangan-jangan kamu sengaja memilih datang kesini biar kamu bisa lebih leluasa bertemu denganku ka? tanpa harus berdesak-desakan dengan siswi-siswi yang lain, ternyata kamu agresif juga." Ucap Rhyan dengan percaya diri, dan mengeluarkan senyuman mautnya.

Azra : "...."

Ada apa dengan laki-laki yang ada di hadapannya ini apakah otaknya tidak beres pikir Azra dalam hati.

Rhyan yang kini begitu percaya diri dengan senyuman mautnya itu, berfikir dapat membuat Azra klepek-klepek padanya. Namun menjelang sekian menit Azra hanya memandangnya tanpa ekspresi.

Biasanya setiap wanita yang melihat senyumnya itu akan jatuh dalam pesonanya dan mereka akan dengan sukarela menyerahkan diri mereka tanpa meminta imbalan apapun. tapi sekarang di hadapannya seorang gadis yang secara khusus diberikan sebuah kehormatan untuk bertatapan langsung dan melihat senyumnya secara pribadi tidak membuat gadis itu menjadi merona malu namun yang dia dapatkan hanya ekspresi yang tidak berarti dari si gadis.

Senyumnya yang semula mengembang memperlihatkan jejeran giginya yang rapih dan putih itu perlahan menurun dan membentuk senyuman yang begitu canggung.

Azra yang melihat senyum canggung milik Rhyan memilih untuk beranjak pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Afnan dan Marchel yang melihat kejadian itu saling berpandangan seolah saling bertanya apa yang terjadi di sini.

Saat Azra melewati Afnan dan Marchel yang sedang berdiri di depan pintu, aroma tubuhnya yang begitu harum kini dapat tertangkap oleh indra penciuman Afnan kembali. Mata Afnan terus tertuju pada Azra yang kini melangkah jauh dari mereka.

beberapa detik kemudian Jhon muncul bersama dengan seorang gadis cantik di sampingnya. ia adalah Audi dari kelas Xll Ipa 2 yang merupakan primadona di sekolah ini.

*

dua puluh menit kemudian BIEASTI KING telah selesai menilai suara Audi. Jhon awalnya yakin dengan kemampuan Audi namun setelah ia mencermati penampilan Audi ia merasa seolah suara Audi memiliki suatu kekurangan. Afnan dan yang lain juga berfikiran sama dengan Jhon, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak memasukkan suara Audi ke dalam rekaman.

"Kita harus bagaimana sekarang, Audi ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan dan waktu kita semakin mendesak." keluh Jhon pada semua sahabatnya.

Jhon benar-benar merasa putus asa saat ini, namun tiba-tiba sebuah suara yang lembut dan indah terdengar di telinganya, Rhyan dan Marchel juga mendengar suara itu.

suaranya begitu jerni dan penuh dengan emosi, mereka bertiga begitu menikmati nyanyian yang sedang di putar itu, namun beberapa detik kemudian nyanyiannya terhenti dan secara spontan ketiga orang itu memandang ke arah asal suara itu.

Afnan yang kini berdiri di samping salon bersuara. "Bagaimana menurut kalian?"


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C7
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk