"Ada apa? Kenapa kau datang kesini Frans? Ohya, apa kamu sudah mendapatkan jadwal Dirga seperti yang Aku minta?" tanya Lusi santai sambil menonton film.
"Itu tidak penting Nona, ada yang ..."
"Jangan kurang ajar Kau!" kata Lusi memotong ucapan Frans karena merasa tersinggung oleh ucapannya.
"Maksud saya tidak begitu"
"Alaah ... sama saja, itu sama saja dengan Kau menganggap remeh perintahku. Kau harus ingat, semua permintaanku itu penting" Lusi tidak suka di bantah.
//Tok ... tok ... tok//
Suara ketukan pintu dari arah luar, Lusi menata emosinya, ia tidak ingin terlihat sehat di depan orang lain.
'Siapa yang datang? Ini belum waktunya perawat melakukan pengecekan atau pemberian obat.' Lusi menduga-duga.
"Selamat siang, nona Lusiana" sapa seorang pria berseragam polisi.
"Ehm selamat siang, ada perlu apa ya?" tanya Lusi lalu pandangannya di alihkan ke Frans, coba mencari jawaban dari raut wajah yang ditunjukkan oleh Asisten pribadinya itu.
Maaf harus membuat kalian penasaran lagi, hehe...
kalian pasti sudah tidak sabar melihat ekspresi Dika yang kebongkar sandiwaranya ya?
Haha sama, author jg sdh g sabar ngebongkarnya.
selamat membaca tapi jangan lupa power stonenya dan bintang 5 di tiap bab-nya...
biar Author tambah semangat nulisnya.
Terima kasih.