Unduh Aplikasi
41.74% Tate no Yuusha no Nariagari / Chapter 43: Chapter 17 Penyerbuan Tanaman

Bab 43: Chapter 17 Penyerbuan Tanaman

"Raphtalia, Filo, hati-hati."

Jadi hari ini kami akan melawan para tanaman.

Aku sudah terbiasa menangani herbal dan rumput, tapi tanaman disekitar kami saat ini betul-betul berbeda.

Tanaman-tanaman ini ditumbuhi buah-buah yang berbeda, dan akarnya keluar ubi. Bukan cuma itu saja. Mereka parasit (dan bisa menginfeksi tubuhmu) dan bisa menyemburkan racun dan cairan asam.

Aku berpikir bahwa pembasmi gulma mungkin akan jadi cara terbaik kami. Yah meskipun secara fisik aku nggak tau apakah memotong mereka atau menghajar mereka dalam pertempuran akan banyak berpengaruh.

Kami berjalan selama beberapa saat sebelum tanaman merambat itu memutuskan untuk menyerang kami.

"Hah!"

"Hiyah!"

Raphtalia dan Filo segera mengurus mereka dengan cepat.

Tapi itu nggak menyebabkan tanaman itu berhenti. Yang ada malah menyebabkan lebih banyak masalah, karena sekarang tanaman yang lain tertarik pada kami.

Kami mencoba menggunakan sihir....

"Aku adalah sumber dari segala kekuatan. Dengarkan kata-kataku dan pahamilah. Lindungi mereka! Fast Guard!"

Aku memberi sihir pelindung pada Raphtalia dan Filo.

Sihir itu akan meningkatkan tingkat pertahanan targetnya. Kalau aku menggunakan sihir itu pada diriku sendiri, itu akan lebih efektif lagi karena defenseku sudah sangat tinggi.

"Makasih, Tuan Naofumi."

"Makasih!"

Mereka berdua berterimakasih padaku, tapi kami diserang oleh tanaman lain lagi.

Kami bisa terus menekan, tapi apa yang harus kami lakukan untuk menyingkirkan tanaman ini?

Tanpa pembasmi gulma atau sihir, kami nggak punya pilihan lain selain mundur. Tapi dengan keadaan sekarang ini, mungkin kami bisa membunuh mereka satu per satu dan terus bergerak.

Kalau kami bertemu monster di pusat desa, mereka mungkin punya satu atau dua petunjuk yang bisa kami gunakan.

Kami gak tau gimana caranya mereka menghancurkan segelnya, jadi aku gak punya ide yang bagus. Jadi yang bisa kami lakukan adalah mencoba apa yang kami bisa sampai kami menemukan sesuatu yang berhasil.

Dalam skenario terburuk, kami mungkin harus kembali ke reruntuhan itu—dan itu sangat menjengkelkan.

Tanaman itu nggak cukup kuat untuk bisa menembus defenseku, jadi mereka nggak bisa berbuat banyak untuk menghentikan kami.

"Terus maju! Kita akan tau saat kita sampai disana."

"Baik!"

Kami terus maju dan sampai ke tempat apa yang tampaknya asal muasal dari akar tanaman itu, berada di tengah-tengah area.

Seluruh area ini penuh dengan monster berbasis tanaman. Mereka gak cukup kuat yang mana gak membuat Raphtalia dan Filo kerepotan menghadapi mereka. Meski begitu, aku ingin memastikan mereka tetap terlindungi.

"Um...."

Nama-nama monster itu adalah BioPlant, PlantRiwe, Mandragora.

BioPlant mengacu pada jenis monster tanaman yang mana menghasilkan semua monster tanaman lain. PlantRiwe secara spesifik mengacu pada monster berbentuk manusia yang dihasilkan oleh penggabungan dari berbagai tanaman. Mandragora seperti sebuah tanaman besar yang seperti kendi dan gak bergerak.

Monster penyembur racun yang Filo sebutkan adalah Mandragora. PlantRiwe memiliki sebuah bunga besar yang tumbuh di kepalanya, dan bunga itu mengeluarkan serbuk beracun. Mandragora mengeluarkan cairan asam dari bagian tubuhnya yang merambat, yang mana akan cairan itu akan disemburkan pada mahluk-mahluk lemah, dan kemudian, setelah lumpuh, Mandragora akan menarik mereka kedalam mulutnya.

BioPlant adalah monster sejati, adapun untuk dua monster yang lainnya dihasilkan oleh BioPlant. Tanaman itu akan membentuk sebuah pertumbuhan yang seperti umbi yang akan semakin membesar sampai pecah, menghasilkan monster-monster lain.

Aku mencoba menyiramnya dengan pembasmi gulma, dan monster itu langsung bereaksi, layu dan sekarat seolah aku menikam jantungnya.

Itu gak kelihatan melanggar peraturan non-agresi milikku (peraturan yang diterapkan oleh perisai). Kurasa karena mahluk-mahluk itu betul-betul lebih seperti tanaman daripada monster.

Aku penasaran gimana perisai ini membuat penilaiannya.

Kurasa itu kayak... seperti ketika kau menggunakan air suci pada monster undead untuk mengalahkannya. Itu pasti didasarkan pada penggunaan asli oleh objeknya. Bisa juga itu karena obat tersebut didesain untuk mengembalikan tanaman pada wujud parasit mereka?

Apapun itu, aku gak tau.

"Apa yang terjadi?"

PlantRiwe dan Mandragora terus menyerangku meski sia-sia saja.

Serangan mereka nggak berpengaruh, tapi serbuk beracunnya mulai mempengaruhi nafasku. Dan cairan asamnya juga mulai menjengkelkan. Keduanya memiliki efek menurunkan tingkat defense targetnya, dan ketika aku memeriksa layar statusku aku bisa bilang bahwa itu berpengaruh padaku.

Tetap saja, mereka nggak bisa melukai aku, jadu itu bagus. Sayangnya Snake Poison Fang (medium) nggak berpengaruh pada mereka.

Sepertinya memang sudah wajar. Monster-monster itu menggunakan racun juga, dan mereka adalah tanaman.

"Raphtalia!"

"Uhuk! Ada apa?"

Udaranya sangat pekat, dan kelihatannya Raphtalia mengalami masalah pernafasan.

Meskipun aku bisa menyembuhkan dia dimasa lalu, sistem pernafasannya mungkin masih belum sembuh total dan lebih lemah daripada sistem pernafasan orang lain.

"Ini! Kamu bawalah pembasmi gulma juga."

"Oh, oke!"

Aku memberi dia sebotol pembasmi gulma. Aku ingin dia menggunakannya jika terjadi keadaan darurat atau semacamnya.

Tanaman-tanaman itu merayap kearah dia dan berusaha menyerang dia, tapi Raphtalia dengan tenang melangkah mundur dan memotong mereka.

Mereka nggak setahan yang kuduga.

"Tuan Naofumi? Aku akan menyerang!"

"Oh... um."

Kami terus maju sampai kami tiba di alun-alun kota. Ada sebuah pohon besar yang tumbuh disana.

Sebenarnya... Itu bukanlah sebuah pohon. Itu adalah sekumpulan tanaman merambat yang saling bertautan.

"Kuharap itu adalah pusatnya...."

Kami mendekati batang "pohon" itu, dan tiba-tiba sebuah mata raksasa muncul darinya dan menatap kami.

"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Itu menakutkan. Tapi kayaknya itu memang pusatnya.

"Master! Aku akan nyerang duluan!"

Filo berlari kearah pohon itu, tapi tanaman merambat terulur darinya untuk menghadang dia.

"Yaaaaah!"

Dia menarik kebelakang kakinya yang kuat dan menendang tanaman itu, membuat mereka terlempar ke udara sebelum dia melompat dan menghadap ke pohon itu. Kesadaran melintas di wajahnya: dia masih terlalu jauh.

"Master!"

"Aku tau! Air Strike Shield!"

Filo jatuh, tapi Air Strike Shield aku munculkan dibawah dia, dan dia mendarat diatasnya.

Dia mendarat diatas perisai yang melayang sebelum melompat lagi dan mendarat didepan mata raksasa itu.

"Hiyah!"

Ada suara menjijikkan dari cairan yang terciprat, dan mata raksasa itu meledak karena tendangan Filo yang kuat.

Ugh... Itu sungguh menjijikkan.

"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Tanaman pohon itu mulai meronta dengan kasar. Sepertinya menyerang matanya nggak cukup untuk membunuhnya.

Apa yang harus kami lakukan?"

"Pohon itu nggak tumbang!"

"Aku tau."

Dengan suatu geliatan dan semburan yang menjijikkan, matanya muncul lagi.

Sesaat ketika mat itu muncul kembali, aku bisa melihat sesuatu yang seperti sebuah benih didalam matanya.

"Raphtalia, Filo, aku baru saja melihat sesuatu didalam matanya. Coba siramkan pembasmi gulma pada mata itu."

Cooldown skill ku sudah habis. Aku mengeluarkan Air Strike Shield lagi. Harus kukatakan kalau sepanjang waktu ini aku diserang terus-menerus oleh para PlantRiwe dan Mandragora. Mereka terus menyerangku dari atas dari bala bantuan yang gak ada habisnya.

"Baik!"

"Dimengerti!"

Raphtalia naik ke punggung Filo dan mereka berlari kearah bola mata yang beregenerasi dengan sangat cepat.

Mata itu, mungkin menyadari adanya ancaman, mengirim tanaman merambat meluncur ke arah mereka. Bahkan yang dari atas lebih banyak lagi.

"Shield Prison!"

Sebuah kerangkeng segera muncul dan mengurung Raphtalia dan Filo. Mereka tertahan di dalam kerangkeng itu di udara, taoi mereka harusnya bisa menyerang dari tempat itu.

Skill itu cuma berlangsung selama 15 detik.

Selama waktu itu, semua tanaman yang meluncur dari atas terpantul dari kerangkeng itu.

Tapi tidak... Sekarang mereka melilit disekitar jerujinya.

15 detik berlalu, dan kerangkeng itu menghilang. Disaat yang sama, untuk menopang mereka, aku melepaskan sebuah Air Strike Shield untuk menangkap Filo ditempat dia jatuh.

"Hiyah!"

Filo mendarat di perisai itu dan Raphtalia menebaskan pedangnya pada tanaman merambat yang berkumpul.

Sepertinya dia berhasil karena semua tanaman merambat itu terhempas. Filo berhasil mendarat lagi, dan dia berlari mendekat lagi.

Dia berhasil mendaratkan tendangan pada mata itu lagi.

"!???????????"

Mata yang beregenerasi itu sepenuhnya berhenti bergerak setelah menerima tendangan kedua dari Filo.

Mendapatkan celah, Raphtalia mendekat dan menuangkan pembasmi gulma pada benda kecil yang seperti benih.

"!!!!!!!!!!?????????"

Ada jeritan yang sangat keras diikuti oleh geliatan yang ganas. Lalu semua BioPlant berhenti bergerak.

"Berhasilkah?"

Kayaknya berhasil, dan aku nggak menerima luka sama sekali dalam prosesnya.

Namun kemudian para BioPlant mulai bergerak lagi.

"Maaf, kurasa aku nggak melakukannya dengan benar!"

"Kamu melakukannya dengan baik. Kurasa itu cuma kurang kuat saja..."

Namun sekarang apa yang harus kami lakukan?

Tunggu sebentar.... aku punya ide.

Aku punya sebuah skill yang meningkatkan efesiensi obat. Bukankah dengan itu aku bisa menyembuhkan semua orang itu?

Bukankah itu artinya.... aku lah yang harus menggunakan pembasmi gulma tersebut?

"Biar kucoba. Kurasa aku bisa melakukannya."

Aku memegang sebuah botol, dan mendekati mata itu.

Aku baru mulai menyadarinya baru-baru ini, tapi tingkat defense milikku sepenuhnya meniadakan serangan dari musuh-musuhku. Meskipun aku dikelilingi musuh, aku masih bisa berjalan santai. Tapi saat aku mencoba menyerang, keseimbangan kekuatan jadi agak kacau.

Ada seekor BioPlant didepanku, akarnya keluar dari tanah.

"Kurasa aku memang harus menunggangi Filo untuk mendekati benih itu...."

Tapi aku menuangkan pembasmi gulma pada akar BioPlant itu.

"!!!!!!!!!!!!!!!!!!??????????????????"

Tanaman-tanaman itu menggeliat dengan ganas. Mereka menjerit seperti monster.

Matanya menjadi coklat, dan pembusukannya menyebar dari matanya ke seluruh tubuh mahluk itu.

Tiba-tiba seluruh tanaman mulai mengering.

Ada suara retakan saat pohon itu mengering dan layu kemudian tumbang. Kami harus berlari untuk lolos dari potongan-potongan yang berjatuhan.

"Woah...."

Kami memperhatikan sekeliling untuk menyaksikan semua monster tanaman berubah warna menjadi coklat dan layu. Segalanya selain buahnya telah berubah menjadi coklat, dan kami lah satu-satunya yang bisa bergerak.

Dan kemudian... dari tempat pohon BioPlant berdiri, benih-benih yang berkilauan dalam jumlah yang besar berjatuhan dari atas.

Membiarkannya begitu saja kayaknya adalah ide yang buruk.

"Nah sekarang saatnya bersih-bersih. Aku mungkin bisa menyerap beberapa benih kedalam perisaiku. Ayo mulai kumpulkan benih-benihnya."

"Baik."

"Waktunya makan siang!"

Filo memperhatikan Raphtalia dan aku mengumpulkan benih-benihnya, sedangkan dia sendiri memakan sisa-sisa buah-buahan dan ubi.

***


Bab 44: Chapter 18 Peningkatan varietas produk

"Sudah selesai?"

"Ya, sisanya kami serahkan pada warga desa."

Kami mengumpulkan benih yang menghasilkan BioPlant yang dibangkitkan oleh Motoyasu.

Kamu punya segenggam benih, dan aku membiarkan perisaiku menyerap tanaman yang layu saat kami bekerja.

BioPlant Shield: persyaratan terpenuhi

PlantRiwe Shield: persyaratan terpenuhi

Mandragora Shield: persyaratan terpenuhi

BioPlant Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus equip: pembaruan tanaman

Efek Khusus: Hook

PlantRiwe Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus equip: resep peracikan tingkat menengah +2

Mandragora Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus equip: analisis tanaman

Perisai tipe tanaman membuka sebuah cabang yang terhubung pada tipe perisai yang lain. Kayaknya ada hal lain yang bisa ku akses juga, tapi pohon perisainya belum cukup maju.

"pembaruan tanamanPlant Reform?"

Aku mendapatkan kemampuan yang kelihatan menarik dari BioPlant, tapi aku harus sedikit bereksperimen untuk melihat gimana cara kerjanya.

Sebuah ikon muncul yang mengindikasikan aku harus memilih benih untuk diimbuhi dengan sihir.

Aku memutuskan untuk mencobanya pada benih BioPlant yang baru saja kuambil.

Benih itu perlahan-lahan naik dan melayang di udara.

Kemampuan Khusus:

perambatan 9produksi 9vitalitas 9imunitas 4kecerdasan 1pertumbuhan 9mutasi 9

Apa-apaan semua itu? Aku memutuskan untuk menaruh benih itu.

Ada serangkaian kedipan cepat, dan angka-angkanya menurun dengan cepat. Hmm... Aku gak paham.

Aku memutuskan untuk mencoba menurunkan statistiknya dan cuma meningkatkan 1 poin saja.

Kemampuan Khusus:

perambatan 1produksi 1vitalitas 1imunitas 1kecerdasan 1pertumbuhan 43mutasi 1

Oh, oke, jadi aku cuma harus berfokus pada meningkatkan statistik pertumbuhannya.

Oh, woi—saat aku menggunakan skill itu, MPku menurun drastis.

"Tuan Naofumi?"

Aku menaruh benih BioPlant yang sudah dimodifikasi di tanah kering.

"Woah!"

Hampir bersamaan, tanahnya terbelah dan dipenuhi tanaman hijau.

Tapi....

"Huh?"

Tanaman itu tumbuh sekitar tiga meter sebelum tiba-tiba mengering.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Aku mendapatkan kemampuan baru ini, Plant Reform, dan aku ingin mencobanya pada benih ini disini."

"Kamu jangan melakukan sesuatu yang berbahaya!"

Raphtalia marah padaku. Terserahlah. Kalau aku melihat seseorang melakukan apa yang kulakukan, aku mungkin akan marah juga.

Tapi kemampuan apa sih ini! Kalau kupikirkan baik-baik, aku mungkin bisa membuat sebuah benih ajaib yang sebenarnya.

"Tuan Naofumi... Wajahmu menampilkan senyum aneh."

Waduh... dia menyadarinya.

"Ya sudahlah, ayo kembali ke desa."

"Baik."

Kami menuju ke tanah kering berwarna coklat yang sepi dan berjalan ke kamp.

* * * * *

"Terimakasih banyak, Pahlawan!"

Orang-orang berterimakasih padaku. Setelah aku menyelamatkan desa mereka, seperti inilah mereka, melambaikan tangan padaku.

Tetap saja, desanya masih butuh banyak pembersihan sebelum bisa ditinggali lagi. Itu akan jadi pekerjaan yang banyak. Kami menghabiskan sepanjang hari untuk membersihkan tanaman yang mati.

Tubuh utama dari tanaman itu sudah mengering, tapi buah dan ubinya masih bagus. Itu akan jadi makanan sementara.

Tapi aku sedikit kuatir dengan tanahnya. Apa tanaman itu sudah menyerap semua nutrisi yang ada di tanah itu?

"Yah, ini kebalikan dari bencana kelaparan, kan?"

"Kurasa begitu."

Dalam waktu dekat, desa ini mungkin harus berkemas dan pindah.

Aku kepikiran tentang hal itu, dan itu menginspirasiku untuk melihat lebih dalam pada kemampuan Plant Reform. Aku masih nggak tau apa artinya "kemampuan khusus".

Aku mencoba melihatnya, dan sebuah ikon muncul mengatakan bahwa aku membutuhkan kemampuan analisis tanaman.

Itu adalah bagian dari Mandragora Shield, jadi aku harus menunggu kemampuan itu terbuka.

Sebenarnya aku berpikir bahwa kemampuan Mandragora Shield akan terbuka lebih cepat, jadi aku mengubah perisaiku menjadi Mandragora Shield sebelum aku tidur. Saat aku bangun esok harinya, kemampuannya sudah terbuka, jadi aku mengubahnya kembali menjadi BioPlant Shield dan mencoba menggunakan Plant Reform lagi.

Kemampuan Khusus:

perambatan 9produksi 9vitalitas 9imunitas 4kecerdasan 1pertumbuhan 9mutasi 9

Dried Seed Growth: perluasan jangkauan mutasi

Aku mulai memahaminya... Ini pasti kemampuan dari BioPlant.

Itu pasti berarti bahwa benih itu dikembangkan untuk menghasilkan banyak makanan, tapi tingkat mutasinya sangat tinggi hingga benih itu lepas kendali.

Gak disangka, alkemis tua itu sampai-sampai meninggalkan pesan peringatan juga... dia nggak mungkin sejahat itu.

Dan tingkat imunitasnya rendah, yang mana kenapa pembasmi gulma sangatlah efektif.

Aku menatap ikon kemampuan khusus, dan saat aku memilihnya, sejumlah pilihan yang berbeda muncul disertai dengan beberapa pesan khusus. Itu mungkin untuk mengorbankan atau menambahkan atribut yang berbeda.

Akan sangat buruk kalau desa ini kembali mengalami kelaparan.

Jadi aku memutuskan untuk sedikit bereksperimen.

Perambatan ... 4. Ini sederhana. Itu hanya seberapa cepat tanaman ini memyebar. Kayaknya terlalu tinggi, jadi aku menurunkannya.

Produksi ... 15. Yang ini gak diragukan lagi mengendalikan seberapa banyak makanan yanh dihasilkan. Ini harus cukup tinggi untuk memecahkan masalah kelaparan.

Vitalitas ... 6. Ini akan membantu tanaman tumbuh di jenis tanah apapun. Aku menurunkannya sedikit.

Imunitas ... 4. Inilah yang melawan penyakit tanaman. Pada level ini, pembasmi gulma masih bisa bekerja dengan efektif. Jadi aku membiarkannya apa adanya.

Kecerdasan ... 1. Untuk apa ini? Kecerdasan seekor monster? Kenapa juga aku harus meningkatkannya?

Pertumbuhan ... 15. Inilah yang menentukan seberapa cepat tanaman akan tumbuh setelah ditanam. Aku meningkatkannya.

Mutasi ... 1. Pasti ini yang merubah tanaman menjadi monster.

Kemampuan Khusus: aku menghilangkan tanda centang pada kotak yang akan memperluas jangkauan mutasinya dan memutuskan untuk menambahkan kemampuan peningkatan kualitas.

Dried Seed Growth: peningkatan kualitas

"Selesai."

"Apa yang kamu lalukan?"

Raphtalia menguap saat dia menanyai aku.

"Oh, aku cuma mengerjakan perubahan sedikit pada hal yang kemarin."

"Kamu masih main-main dengan itu?"

"Yah, kita nggak bisa meninggalkan semuanya begitu saja."

Kalau kami melakukannya, kelaparan pasti akan terjadi lagi. Jadi kami harus melakukan sesuatu untuk menghentikannya. Aku berpikir tentang pergi ke desa lain dan membeli makanan untuk tempat ini, tapi terlalu banyak orang yang tinggal disini yang mana pilihan itu nggak bisa dilakukan. Akan sulit untuk menyuruh mereka berkemas dan pergi... mengingat seberapa tenang mereka disini.

"Baiklah kalau begitu...."

Aku turun dari kereta dan menaruh benihnya di tanah kering.

Itu terjadi begitu cepat. Sebuah tanaman besar muncul dari benih itu dan menutupi sebagian tanaman yang sudah kering.

"Apa yang terjadi?!"

Para warga yang beristirahat mendekat pada kami sambil terkejut.

"Oh ya—maaf. Aku cuma sedikit bereksperimen."

"Apa yang kau lakukan?"

Mereka pasti takut pada tanaman itu, karena suara mereka bergetar saat mereka bertanya.

"Aku mencoba mengubah ini menjadi sebuah versi yang aman."

Aku mengatur rendah tingkat perambatannya, jadi setelah tanaman itu tumbuh, tanaman itu nggak akan tumbuh lagi setelah mencapai ukuran tertentu.

Dan kemudian....

Buah-buahan berwarna merah yang kaya akan air seperti tomat bermunculan di sepanjang dahannya. Mayoritas buahnya seperti tomat.

"Kayaknya aku berhasil."

"Woah....."

"Masalah utamanya adalah bahwa tanaman ini cuma menghasilkan buah satu macam saja. Terserah kalian apakah kalian mau menggunakannya atau enggak. Tapi kalau kalian nggak menggunakannya, maka pastikan kalian memperhatikannya dengan baik biar nggak lepas kendali."

Jadi mutasi dan peluasan jangkauan mutasinya adalah masalah yang sebenarnya... mereka bisa menghasilkan berbagai macam buah, tapi ada resiko tanaman itu berubah menjadi monster.

Aku menyiramkan pembasmi gulma pada tanaman itu dan tanaman itu kembali menjadi benih. Aku mengambilnya dan memberikan benih itu pada seorang pria yang kayaknya pemimpin desa.

"Baiklah, pekerjaan kami disini sudah selesai. Sampai jumpa lagi."

Filo bangun dan menjejali mulutnya dengan tomat yang tersisa sebelum berdiri didepan kereta.

"Tunggu sebentar!"

"Huh? Apa?"

"Kami belum menunjukkan rasa terimakasih kami, jadi silahkan ambil ini...."

* * * * *

"Para idiot itu.... Mereka cuma berusaha menyerahkan kelebihan makanan mereka padaku, kan?"

"A-Aku nggak tau."

Kereta kami sekarang sepanjang tiga mobil.

Filo menarik kereta depan, tapi sekarang kami punya dua kereta tambahan yang bermuatan buah dan sayuran dari BioPlant digandeng dibelakang.

Mereka memberi kami kereta dan makanan, mungkin karena makanan itu akan busuk kalau mereka nggak menyingkirkannya. Mereka memberikannya padaku dan bahkan memintaku untuk kembali kapanpun.

Wajah mereka berseri-seri saat mereka memberikan semua itu padaku, jadi aku nggak akan menolaknya.

Meski begitu, aku tetap merasa bahwa mereka cuma membebankan masalah mereka padaku.

Oh ngomong-ngomong, meskipun kami punya tiga kereta penuh sekarang, Filo sama sekali nggak kerepotan menarik kami.

"Begitu berat, aku suka ini!"

Para Filolial memang monster yang aneh.

Kereta kami berderak mengikuti jalan, dan perjalanan kami berlanjut.

Tapi semua ini membuatku berpikir. Aku bisa menggunakan pembasmi gulma ini sebagai senjata, kan? Jika demikian, aku berniat mencobanya pada monster yang kami temui.

Tapi saat aku punya kesempatan, ternyata nggak berhasil.

Sepertinya pembasmi gulma cuma bekerja pada tanaman yang memiliki kecenderungan bersifat parasit.

Peraturan ini lebih seperti acak sembarangan.

Mungkin BioPlant sendiri bukanlah monster melainkan cuma sebuah tanaman.

Apapun itu, itu bukanlah masalah. Dengan seberapa kuatnya Filo dan Raphtalia, aku nggak perlu kuatir soal penyerangan.

Hal pertama yang harus kami lakukan adalah mencari cara menyingkirkan semua makanan ini. Jangan sampai semua makanan ini membusuk. Tapi—Filo memakannya dengan cepat.... mungkin ini bukanlah masalah.

"Kita akan pergi kemana selanjutnya?"

Kami membicarakannya dan mencoba mencari tau kemana kami harus pergi selanjutnya saat kami mulai mendengar rumor tentang daratan di timur yang mengalami masalah karena suatu jenis wabah menular.

Jadi kami memutuskan untuk membuat banyak obat dan menuju ke arah itu.

"Baiklah, kita akan pergi ke timur!"

"Oke!"

***


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C43
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank 200+ Peringkat Power
Stone 0 Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk

tip Komentar Paragraf

Fitur komentar paragraf sekarang ada di Web! Arahkan kursor ke atas paragraf apa pun dan klik ikon untuk menambahkan komentar Anda.

Selain itu, Anda selalu dapat menonaktifkannya atau mengaktifkannya di Pengaturan.

MENGERTI