Unduh Aplikasi
16.49% Mantan suami atau mantan pacar / Chapter 80: Tidak berjodoh

Bab 80: Tidak berjodoh

Mr Song yang melihat Ivanka hampir terjatuh langsung mendekati nya.

"Ada apa ini ? Kamu kenapa Ivanka? "

"Mr Song, barusan Ivanka menerima kabar dari rumah sakit XXX yang di jakarta. Mereka mengabarkan saat ini Riqky dalam keadaan koma. Mobil yang mengantar dia ke bandara seperti nya mengalami kecelakaan." Ryan menjelaskan ke atasan Ivanka.

"Ivanka, kamu tenang dulu. Mungkin tidak separah yang kamu bayangkan. Kamu pulang saja dulu ke mess. Biar aku yang mengatur orang untuk ke jakarta." ucap Mr Song menenangkan Ivanka.

"Tidak, Mr Song tolong ijinkan saya yang pergi langsung. Bantu saya siapkan mobil sekarang." Pinta Ivanka dengan suara yang terisak.

"Tapi Yank, aku sedang tidak bisa ijin untuk menemanimu."

"Tidak masalah. Aku akan pergi sendiri."

"Mr Song, tolong ijinkan saya yang pergi."

"Baiklah, kapan kamu akan siap berangkat?"

"Secepatnya. Sekarang pun tidak masalah. Saya hanya perlu pulang ke mess untuk mengambil dompet saya."

"Tunggu. Saya telepon bos besar dulu."

Tidak lama Mr Song kembali ke mendekati Ivanka.

"Laopan sudah memberi ijin. Dalam waktu sepuluh menit Laopan akan mengirimkan mobil dan sopir pribadi yang akan mengantar mu."

"Baik, terima kasih Mr Song."

"Kamu hati-hati di jalan. Dan kasih kabar padaku begitu kamu sampai."

"Baik Mr Song."

"Ivanka, kamu yakin tidak masalah pergi sendiri?. Kenapa tidak menyuruh anak buahmu saja?"

"Ryan, tolong ijinkan aku pergi. Aku tidak ingin menyesal. Aku ingin menemui nya."

"Tapi..."

Belum selesai Ryan berkata, mobil dan sopir datang.

Ivanka langsung berdiri dan dengan terburu-buru masuk ke dalam mobil.

Ryan hanya bisa memandangi tunangannya itu pergi.

Setelah mengambil dompet dan beberapa potong baju, Ivanka langsung pergi ke Jakarta.

Dalam waktu empat jam Ivanka tiba di RS XXX.

Dia langsung menuju meja informasi bertanya tentang Riqky.

Sang perawat : nama anda , Iguana?

Ivanka : nama saya Ivanka, tapi Riqky memanggilku Iguana. Dimana dia sekarang dan bagaimana keadaan nya?"

Sang perawat : "saat dia tidak sadar kan diri, dia memanggil iguana...iguana.. dan dia menggengam sebuah pena di tangan nya. Sekarang dia ada di ICU dan dalam keadaan kritis. Maaf harus berkata ini, mungkin waktu nya tidak banyak lagi. Kami sudah berusaha semaksimal kami, tapi benturan keras di bagian kepala sangat parah. Orang tua nya sedang menuju kemari juga. Mari saya antar."

Ivanka lalu bergegas mengikuti perawat itu.

Di ruang ICU, Ivanka bisa melihat keadaan Riqky yang penuh perban. Dari kepala, tangan hingga kaki ada terbalut perban.

Mendapatkan pemandangan seperti itu hatinya hancur, wajah Ivanka bertambah pucat dan badannya gemetar. Tanpa di sadari air matanya bercucuran. "Qq ..Qq..."

Setelah tubuh nya di seterilkan dan menggunakan pakaian khusus, Ivanka memasuki ruang ICU itu.

Dia mencoba untuk tetap tenang. Dia tidak ingin Riqky melihatnya menangis.

Ivanka langsung mendekati Riqky. Lalu dia memegang tangan nya.

"Iguana ku datang. Ku kira sedang bermimpi tapi ini sangat indah karena bukan sekedar mimpi. Aku bisa merasakan sentuhanmu." ucap Riqky dengan rintihan yang terlihat jelas mencoba menahan sakit.

"Kamu bilang akan ke Cina kenapa malah mampir ke sini?" Ucap Ivanka mencoba bercanda dengan berusaha kuat agar air matanya tidak jatuh."

"Cepat sembuh, lalu tidak usah ke Cina lagi. Bekerja lah di Bandung bersama ku."

"..."

"Qq, kenapa tangan mu menggengam pena terus. Ku simpan dulu pena nya, jika sudah pulih baru ku kembali kan lagi pada mu."

"Aku hanya takut, tidak punya waktu lagi untuk melihat mu. Jadi aku menggengam pena dari mu."

"Dasar bodoh..."

Ivanka tidak kuasa menahan tangisnya lagi.

"Jangan menangis...

Aku tidak suka melihat mu bersedih.

Iguana..

Aku punya permintaan, tolong kuburkan pena pemberian mu ini bersama jasadku nanti. Jadi aku tidak akan merasa kesepian saat disana nantinya."

"Tidak...

Aku tidak perlu melakukan itu. Kamu harus berjuang dan sembuh."

"Iguana... maaf kali ini aku tidak bisa mengabulkan permintaan mu. Aku bersyukur kamu menolak ku dan tidak ikut berangkat ke Cina bersama ku. Aku harus pergi. Jaga lah dirimu, dan hidup lah dengan kebahagiaan. Jika di kehidupan yang sekarang kita tidak berjodoh, aku berharap dikehidupan berikut aku bisa mempunyai jodoh dengan waktu yang lebih banyak dan panjang untuk dilewati bersama dengan mu..."

Lalu Ivanka mendengar suara dari mesin di samping Riqky.

"Tidak !!! Qq kamu tidak boleh pergi !!! Suster... !!!"


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C80
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk