Di padang rumput berbalut langit malam, Sang Yi berlari menyelamatkan diri.
Angin yang menggigil menerkamnya, namun ia berkeringat hebat.
"Cepat! Lebih cepat!" jeritnya dalam hati sembari bergegas menyalurkan cairan primevalnya ke dalam Gu pergerakannya.
Auuu!
Di belakangnya, sekelompok serigala malam melaju ke arahnya. Alasannya adalah karena jasad seekor anak serigala malam berada di tangan Sang Yi. Akibatnya, perburuan terus berlangsung selama beberapa menit.
Sebelumnya, menit-menit tersebut akan hilang dalam sekejap mata bagi Sang Yi. Namun, dengan gerombolan serigala tak terhingga yang semakin mendekat, Sang Yi merasa setiap detik berlalu dengan sangat lambat dan tak tertahankan.
"Akhirnya, aku sampai!" melihat sebuah jurang kecil di depannya, tubuh Sang Yi dipenuhi kekuatan yang baru dan melaju ke arah jurang.
Rrrr….
Sekitar dua puluh ribu ekor serigala malam mengikutinya menuju jurang layaknya banjir berwarna gelap.