Unduh Aplikasi
6.67% Tuan Xue Ying / Chapter 78: Ayah, Ibu

Bab 78: Ayah, Ibu

Editor: Wave Literature

Berita mengenai Xue Ying dan Xiang Pang Yun yang bertarung sejauh ratusan mil dan jatuh ke dalam Jurang Black Wind mulai menyebar. Berita ini menyebar dengan sangat cepat. Tapi, rahasia mengenai identitas asli Xiang Pang Yun tetap terjaga.

"Setelah bertahun-tahun, akhirnya ada orang kuat yang muncul di Kota Water Rites ini. Usianya baru 22 tahun, tapi ia bisa bertarung melawan Xiang Pang Yun yang legendaris. Mereka bertarung sejauh ratusan mil, dan akhirnya lenyap bersama," kata pria tua di dalam kedai itu. "Di masa depan nanti, pahlawan seperti ini pasti bisa menjadi Transenden. Sayangnya, dia harus jatuh ke jurang itu. Ini benar-benar membuat hatiku sakit."

"Song tua, siapa Xiang Pang Yun itu?" Seseorang tiba-tiba berteriak.

"Dasar bodoh!" Pria tua itu mendengus, lalu ia menjelaskannya dengan malas, "Xiang Pang Yun adalah orang terkuat di Wilayah Azure River. Ia lebih kuat daripada tetua Klan Si. Selangkah lagi, ia bisa menjadi Transenden. Bahkan jika Dong Bo Xue Ying mulai melakukan kultivasi saat dia masih di dalam kandungan ibunya, tetap saja masih terhitung selama 22 tahun. Namun, ia sudah bisa bertarung melawan Xiang Pang Yun itu dan mati bersama-sama. Katakan, Dong Bo Xue Ying itu orang yang tangguh atau tidak?"

"Aah, selama sepuluh ribu tahun, orang seperti ini akhirnya muncul di kota kecil kita."

Berita mengenai pertarungan itu menjadi perbincangan hangat di seluruh Wilayah Azure River. Bahkan di beberapa bagian wilayah Provinsi Tranquil Sun dan provinsi lain, banyak orang yang juga ikut membicarakan pertarungan antara Xue Ying dan Xiang Pang Yun. Meskipun berita itu tidak menyebutkan bahwa Xue Ying sudah memasuki tahap Myriad Existences, namun semua orang menganggap Xue Ying seperti monster.

Provinsi Eastfields, Pantai Thunder Tide.

Gulungan ombak terus menghempas batu-batu karang di bibir pantai. Ada beberapa gua di Pantai Thunder Tide, dan setiap gua memiliki penghuninya masing-masing. Tahanan Klan Mo Yang dipenjara di sini. Biasanya, orang-orang yang memiliki status khusus akan ditahan dalam waktu yang cukup lama.

Pintu tebal dan besar itu terbuka. Seorang pelayan masuk ke dalam ruangan itu untuk mengantarkan makanan dan minuman. Pantai ini adalah wilayah terlarang, dan bahkan terdapat jebakan mantra di sekelilingnya; sehingga para tahanan itu tak akan bisa kabur.

Di dalam gua yang gelap itu, seorang wanita berjubah ungu berdiri di atas batu yang berkilau sambil memegang pisau ukir di tangannya. Susunan mantra terpatri di dinding batu itu. Wanita itu mengerutkan dahinya seolah sedang berpikir. Karena ia sedang dipenjara, jadi dia tidak bisa melakukan eksperimen. Ia juga tidak memiliki alat tulis. Namun, berkat bantuan kakaknya, ia diperbolehkan memiliki pisau ukir.

Mantra sihir yang diukir di dinding batu itu hanyalah referensi, sedangkan sebagian besar perhitungan mengenai cara kerja mantra itu disimpan di dalam benaknya. Meskipun Mo Yang Yu dipenjara, ia masih berusaha mempelajari ilmu sihir.

"Nyonya." Pelayan itu meletakkan makanannya.

"Hm?" Mo Yang Yu menatap pelayan itu. "Mengapa kau masih di sini, apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan?" Biasanya, setelah meletakkan makanannya, pelayan itu langsung pergi.

"Ada seorang tuan yang memintaku untuk menyampaikan sebuah pesan," kata pelayan itu.

"Tuan?" Mo Yang Yu mengerutkan dahinya. "Siapa?"

"Tuan Mo Yang Chen Bai," jawab pelayan itu.

"Hmm, apa yang dia katakan?" Mo Yang Yu tersenyum dingin.

Pelayan itu menghirup nafas panjang dan berkata, "Tuan Mo Yang Cheng Bai berkata … Mo Yang Yu, kau melahirkan putra yang sangat luar biasa. Di usianya yang ke-22 tahun, dia berhasil bertarung melawan Xiang Pang Yun, orang terkuat di Wilayah Azure River. Mereka berdua saling menyerang sejauh ratusan mil, dan menghilang di dalam Jurang Black Wind. Selamat atas kehebatan putramu. Selamat!"

Pelayan itu berkata dengan gugup, "Nyonya, saya pamit undur diri." Ia hanyalah seorang pelayan biasa, jadi ia tidak berani menolak perintah Mo Yang Cheng Bai.

Mo Yang Yu masih berdiri tanpa bergerak sedikit pun. Air mata sudah membasahi pipinya.

"Tunggu sebentar!" teriak Mo Yang Yu tiba-tiba. Pelayan yang sudah berjalan keluar itu berhenti.

"Katakan padaku, apakah yang dia katakan itu benar?" Mo Yang Yu tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.

Pelayan itu menjawab, "Nyonya, itu benar. Pertarungan antara Dong Bo Xue Ying dan Xiang Pang Yun sudah menjadi bahan pembicaraan di dalam Klan Mo Yang. Semua orang membicarakan peristiwa itu. Beberapa orang bahkan berharap jika seseorang bisa menyelamatkan Dong Bo Xue Ying, klan Mo Yang kita akan menjadi lebih kuat. Berita ini sudah menyebar selama tiga bulan."

Mo Yang Yu mengayunkan tangannya pelan, dan pelayan itu keluar. Saat pintu tebal dan besar itu ditutup, tubuh Mo Yang Yu bersimpuh di tanah. Kedua tangannya mencengkeram tanah di bawahnya; jari-jarinya memucat. Dengan suara gemetar, ia berkata, "Xue Ying, aku membuatmu kecewa. Aku salah, anakku…"

Mo Yang Yu mengingat masa lalunya saat mereka berpisah. Putra tertuanya berdiri di gerbang kastil sambil menggandeng adiknya.

"Ayah, Ibu, aku, Dong Bo Xue Ying ... akan menyelamatkan kalian! Keluarga kita pasti akan bersatu kembali! Pasti!"

"Aku berjanji bahwa aku akan menyelamatkan kalian! Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikanku!"

Suara putranya masih terngiang di telinganya. Wajahnya sudah penuh dengan air mata. Tubuhnya pun bergetar, "Xue Ying, anakku, mengapa ini terjadi padamu? Mengapa…"

Danau East Fragrant, di dalam menara penyihir.

"Dong Bo Lie, cepat pindahkan barang ini," teriak penyihir laki-laki itu sambil menunjuk ke tumpukan jelaga di dalam ruang eksperimen itu.

"Aku datang, aku datang." Dong Bo Lie mengenakan pakaian polos yang terlihat lusuh dan mulai merapikan barang percobaan itu.

"Dong Bo Lie, Mo Yang Chen Bai memintaku untuk menyampaikan sebuah berita untukmu," kata penyihir itu. "Ini mengenai putramu, Dong Bo Xue Ying."

"Xue Ying?" Dong Bo Lie terpaku.

"Putramu, Dong Bo Xue Ying, sangat menakjubkan. Dia bertarung melawan Xiang Pang Yun dari Gunung Snowrock hingga ke Tebing Black Wind sejauh lebih dari ribuan mil, dan mereka berdua mati di dalam Jurang Black Wind." Penyihir muda itu berbalik dan langsung berjalan ke luar, "Aku sangat mengagumi putamu. Dia sangat luar biasa. Sayang sekali dia harus mati di usia yang semuda itu. Baiklah, jangan lupa bersihkan tempat ini."

Penglihatan Dong Bo Lie berputar, dan sampah yang berada di tangannya jatuh ke tanah. Tatapan matanya kosong, dan tubuhnya bergetar.

Akademi Eternal Wind

Yu Jing Qiu mengasingkan dirinya di menaranya selama lebih dari satu bulan. Saat keluar dari menaranya, ia menghirup udara luar. Senyuman pun terpatri di wajahnya. Proses kultivasi yang dilakukan para penyihir merupakan proses yang sangat sulit. Jadi, saat penyihir bisa melakukan kultivasi, mereka akan merasa sangat bahagia.

"Memalukan sekali."

"Sangat memalukan. Semua murid di akademi ini mendapat teguran dari kepala sekolah." Dua penyihir perempuan berjalan berdampingan. Salah satu penyihir itu berkata, "Tidak ada seorang pun di akademi ini yang memiliki bakat seperti Dong Bo Xue Ying. Tapi, kita juga tidak harus menjadi seperti orang itu. Usianya masih 22 tahun, tapi dia sudah bisa bertarung melawan Xiang Pang Yun hingga mereka berdua mati bersama."

"Aku sudah lama belajar di akademi ini, tapi ini adalah pertama kalinya aku melihat kepala sekolah. Aku tidak pernah menyangka jika aku akan bertemu dengannya karena masalah Dong Bo Xue Ying."

"Setiap kali kepala sekolah melakukan kultivasi, dia membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 10 tahun. Sebagian besar murid tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan kepala sekolah, dari awal mereka mendaftar hingga kelulusan. Kita sangat beruntung bisa bertemu dengannya. Aku dengar kepala sekolah juga sangat menyayangkan masalah Dong Bo Xue Ying. Perkataannya kali ini pasti untuk memotivasi kita."

"Benar. Dong Bo Xue Ying tidak memiliki guru atau master yang kuat, dan dia mendapatkan kekuatannya hanya melalui latihan sendiri. Sayang sekali orang seperti dia harus mati."

Kedua penyihir itu berbicara selama perjalanan.

Yu Jing Qiu terpaku mendengar pembicaraan dua penyihir itu. Kemunculan kepala sekolah memang menjadi berita besar, namun hal lain yang dibicarakan dua penyihir itu justru lebih mengejutkan.

"Dong Bo Xue Ying, dia…" Yu Jing Qiu terbata, "Dia mati?"

Dia masih ingat saat pemuda berpakaian serba hitam itu menyelamatkannya dari puing-puing reruntuhan bangunan saat mereka menjalankan misi bersama. Pemuda yang terlihat biasa itu setegar gunung.

"Tidak mungkin, berita ini pasti salah…" Yu Jing Qiu langsung berlari untuk bertanya ke orang lain.

….

Xue Ying tidak tahu apa yang terjadi di dunia luar sana. Di dalam aula yang megah itu, Xue Ying duduk bersila. Ia memasukkan Energi Dunia ke dalam tubuhnya. Sudah hampir lima bulan semenjak dia jatuh ke dalam Jurang Black Wind. Akhir-akhir ini, dia selalu berlatih untuk meningkatkan kekuatannya.

Xue Ying membuka kedua matanya. "Akhirnya, kekuatan tubuhku sudah mencapai batas maksimal. Kekuatanku sudah tidak bisa meningkat lagi," Xue Ying bisa merasakan kekuatannya sendiri. Baik kecepatan, kekuatan atau pun aspek lain, semuanya sudah meningkat.

"Aku akan mencoba melawan dua binatang buatan Transenden itu." Xue Ying melihat kera dan burung emas itu dari kejauhan. Selama lima bulan, kedua binatang buatan itu tidak pernah keluar dari garis pembatas.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C78
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas Terjemahan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk