Lambat laun Putri Rheina juga menyadari kalau Ia sedang berada di tempat Pangeran Barry. Bukankah itu yang Ia inginkan? Ia menggantikan Putri Alena yang akan diculik oleh Pangeran Barry dengan posisinya. Ia berharap kalau Pangeran Barry akan sangat marah dan kemudian akan membunuhnya. Ia kecewa dengan semua yang terjadi padanya. Nizam tidak pernah mencintainya dan ayahnya ternyata sangat jahat.
Putri Rheina memejamkan matanya dan mengingat semua kejadian kemarin. Ini semua dimulai ketika Ia tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan seseorang. Langkah kakinya terhenti ketika Ia mendengar nama Alena di sebut. Tentu ayahnya tidak tahu kalau Putri Rheina mendengarkan pembicaraannya karena waktu itu, Ia sudah berpamitan untuk pulang kembali ke istana. Tetapi Putri Rheina kembali lagi untuk mengambil kalungnya yang ketinggalan di kamarnya dan saat itulah Ia mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan Pangeran Barry.