Nizam merasa badannya sangat lemas, saking lemasnya Nizam hampir terjatuh di atas kursi kalau saja Pangeran Thalal tidak menahannya dengan tangan kanannya.
"Hati - hati, Kakak" Kata Pangeran Thalal dengan cemas. Ia segera mengambil air putih dan meminumkannya kepada Kakaknya. Nizam segera meminumnya dan mengucapkan terima kasih.
"Mengapa semua terjadi di saat yang bersamaan ? Apa kau tidak merasa kalau ini ada hal yang aneh?" Kata NIzam sambil memijat kepalanya yang terasa sangat pusing. Pangeran Thalal menatap Nizam denga penuh rasa iba. Luka Pangeran Thalal akibat tendangan Nizam tentu saja masih sangat sakit rasanya. Tetapi tetap saja luka itu tidak akan menghapus rasa sayangnya kepada Nizam.