Langkah Raja Walid dan Amar tentu saja berbeda. Jarak yang cukup jauh dan kondisi tubuh Raja Walid tidak terlalu sehat Ia bahkan tidak menggunakan tandu atau kursi roda jadi dia bergerak dengan menggunakan tenaganya sendiri. Asistennya berulangkali mengingatkan agar Raja Walid menahan diri tetapi Raja Walid tidak menggubrisnya.
Amar melihat Raja Walid berbelok dan Ia mengikutinya dengan hati - hati. Walaupun para prajurit yang mengikuti Raja Walid adalah prajurit terpilih tetapi mereka anak buah Amar jadi tentu saja kemahiran komandan besar mereka tidak akan bisa mereka kalahkan. Kemahiran Amar dalam bergerak cepat tidak terlihat oleh mereka sehingga sebelum Raja Walid sampai. Amar sudah berada di dalam istana dan Ia terkejut melihat Perdana Menteri Salman yang sedang memeluk Ratu Sabrina. Ia sangat kaget dan hampir saja semaput pingsan.