Cynthia mengikuti Pangeran Thalal yang sedang dalam kondisi sangat marah. Wajah Pangeran Thalal tampak muram dan keruh. Bibirnya terkatup rapat dan Ia berjalan sambil meraba - raba membuat Cynthia tidak tahan untuk tidak menangis. Para pelayan berjalan di depan Pangeran Thalal sehingga Pangeran Thalal mengikuti pelayan itu dari belakang.
Sesampainya di kamar Pangeran Thalal langsung terduduk dikursi sambil terdiam. Dengan perlahan Cynthia duduk di sampingnya dan ikut terdiam. Sesaat suasana begitu hening hanya nafas mereka yang terdengar. Seakan ada timbunan salju disekililing mereka yang menjadikan mereka seakan duduk membeku dengan tatapan mata sedingin salju itu.