Madam Alberta yang sedang berada dikantornya,sangat antusias menunggu kabar dari detektif yang sedang menelusuri keberadaan Valery.Wanita paruh bayah ini semakin gugup membayangkan seperti apa wajah Valery yang sangat ia rindukan,dikeluarkannya sebuah foto dari dalam laci meja kerjanya ditatap foto Valery,semakin lama ia menatap wajah cantik Valery dalam bingkai foto itu,madam Alberta seperti mengalami dejavu.
Mata biru milik puterinya hal yang tidak pernah ia perhatikan sebelumnya.Ia menyadari sesuatu,dilihat lekat-lekat berulang kali,madam Alberta menyadari jika binar mata biru laut ini sangat mirip dengan seseorang.
Pandangan mata mereka saat pertama kali bertemu,mengingatkan madam Alberta tentang apa yang ia rasakan saat matanya bertemu pandang dengan gadis itu untuk pertama kali,madam Alberta tidak bisa melupakan saat gadis itu memandangnya dari jauh di depan pintu.
Namun saat ini madam Alberta belum bisa memastikan apakah perasaanya ini benar atau tidak,karena ia belum mendapat informasi yang akurat dari orang suruhannya.
Berbeda dengan madam Alberta yang tengah menantikan kabar mengenai Valery,,.Saat ini gadis itu tengah menikmati makan siangnya bersama Ken dalam diam. Sejak semalam kedua insan itu sangat irit berbicara.Hingga Valery yang memulai perbincangan.
"Ken,,! aku pikir sudah saatnya untuk aku kembali ke apartemenku",
Ken kembali memandang Valery, "jika itu keputusanmu,aku tidak berhak untuk melarangmu Valery,saat ini tujuanmu sudah tercapai dan namamu sebentar lagi akan dipulihkan".
Bukan jawaban yang sebenarnya ingin di dengar Valery dari mulut Ken,saat ini Valery mulai merasa sikap Ken sedikit berubah.
"Bagaimana dengan madam Alberta?",apakah kau akan tetap bekerja dengannya?",tanya Ken!.
"Entahlah aku masih benci melihat wanita itu,dia adalah target terakhir yang akan aku jatuhkan".
"Bagaimana jika yang kau pikirkan selama ini terhadapnya salah Valery,aku bisa lihat penderitaan yang besar dimatanya".
"Penderitaan yang dia alami tidak sebanding dengan sepuluh tahun aku berada dibalik jeruji besi Ken,dan tidak bisa dipungkiri jika aku akan menurunkan dia dari tahtanya di Val's Company".
Tidak bisa dipungkiri jika saat ini mereka kembali dengan pemikiran masing-masing,Ken masih enggan untuk berbicara lebih jauh,saat itu terdengar dari arah depan gerbang mansion keributan yang tidak biasanya,Valery dan Ken segera bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah pintu untuk memastikan sumber keributan,namun siapa sangka jika keributan itu bersumber dari seseorang yang menerobos masuk dengan memanggil nama Valery dengan kencang.
Valery,,,,,Valery,,,dimana kau?? Teriak Kenneth.
"Bagaimana dia bisa berada disini Ken?", "Tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran Kenneth,dari awal sudah ku peringatkan dia sangat berkuasa dan mansionku ini sangat rahasia tapi dia dengan mudahnya bisa menemukan keberadaanmu disini.
Valery tidak bisa menyembunyikan kegugupannya,jika ia bertemu dengan Kenneth,ia tau pria itu sedikit tidak waras. Ditatapnya wajah Ken,namun perlahan pria itu undur dari hadapan Valery,"temuilah Kenneth disana Valery?", "bagaiman denganmu apa kau akan menunjukan rupamu padanya?"
"belum waktunya aku untuk bertemu secara langsung denganya".
Pergilah Valery,aku tidak ingin Kenneth membuat keributan disini.
Valery keluar dari mansion dan menemui Kenneth di depan gerbang,"apa yang telah kau lakukan disini Kenneth,kau telah membuat keributan. Kenneth segera mendekat dan menarik Valery kedalam pelukannya,Valery yang terkejut tidak bisa berbuat apa-apa.
Kenneth tidak bisa menahan gejolak dari dalam dirinya dipeluk Valery dengan erat dan dikecupnya kening gadis itu berulang kali.
"Aku percaya sekarang,bukan kau pelakunya tapi Valena si jalang itu".
Masih berada dipelukan Kenneth,Valery kembali mengarahkan pandangan matanya ke arah lantai dua balkon kamar Ken,pandangan mata mereka kembali bertemu,Ken sedang mengawasi mereka dari atas sana,Valery bisa merasa ada sesuatu yang janggal dari tatapan dingin Ken.
"Ikut aku,perintah Kenneth sambil menarik tangan Valery bersamanya".
"Aku tidak bisa pergi bersamamu Kenneth,aku masih ada urusan disini",Valery berusaha melepaskan cekalan Kenneth pada pergelangan tangannya dan kembali masuk ke dalam mansion. Kenneth tidak terima dan kembali mengejar Valery hingga kedalam.
"Berhentilah menghindar dariku Valery,aku tidak akan pergi sampai kau ikut denganku". Valery kuatir jika Ken akan ketahuan oleh Kenneth jika ia berlama-lama disini,akhirnya memutuskan untuk pergi bersama Kenneth.
Ken yang masih terpaku ditempatnya sejak tadi hanya menyaksikan Valery dibawah oleh Kenneth keluar dari mansionnya.Denyut nyeri menjalar di dadanya. "Sampai kapan kau akan berdiri disana dan menyaksikan Kenneth mengambilnya dari sisimu",ujar David yang sejak tadi sudah ada disana dan memperhatikan Ken.
"Rupanya kau sudah datang,balas Ken!"
Kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu lebih lama Ken,aku tau kau menyukainya jauh sebelum Kenneth bertemu dengan Valery,kenapa sekarang kau menyerah Ken?, dia adalah alasan untukmu tetap hidup.
"Aku tidak bisa menghianati kepercayaan Kenneth,dulu dia sangat percaya padaku untuk menjaga Valery untuknya,saat ini yang bisa aku lakukan adalah membuat mereka kembali bersama,walaupun awalnya aku sedikit egois untuk membuat Valery selalu ada di sisiku,namun aku melihat cinta yang besar dari dalam diri Kenneth,aku yakin Valery akan bahagia bersamanya".
"Aku ragu Ken,bagaimana jika Valery lebih memilihmu daripada Kenneth?"semuanya tergantung dari pilihan Valery".
"Maka aku akan membuat dia tetap memilih Kenneth".
David menepuk pundak Ken,"jangan memaksakan hatimu bila nantinya kau akan sakit hati,gadis itu saat ini sedang bimbang jika kau terlambat menyadarinya maka dia akan pergi dari sisimu.