Qu Xiujie tersenyum pada Ran Ran. Ekspresi cemberutnya seperti burung layang-layang kecil lapar yang lucu dan imut.
"Ran Ran, kamu ingin makan iga babi asam manis ini, ya?"
Melihat ekspresi marah Ran Ran, tiba-tiba Qu Xiujie ingin menggoda cucunya dan melanjutkan, "Bagaimana kalau aku memberikanmu iga babi ini jika kamu mau memanggilku Paman Kakek?"
Ada senyuman di mata Qu Xiujie saat dia menatap Ran Ran dengan cinta dan murah hati. Itu sangat berbeda dari aura bengis yang dia miliki sebelumnya. Dia sebenarnya seseorang yang bertarung di medan perang penuh darah tetapi sekarang dia berevolusi menjadi orang paling lembut.
"Paman Kakek, kamu yang terbaik."
Ran Ran menatap piring iga itu dan kemudian ikan rebus di depannya. Dia mengertakkan giginya dan berteriak dengan manis.
"Itu tidak bisa. Kamu gagal, tolong diganti."