Sebuah suara pecah yang keras bergema!
Mangkuk keramik itu dijatuhkan ke tanah oleh Li Moying dan segera pecah berkeping-keping sedangkan sup di dalam mangkuknya tumpah ke tanah!
"Ka … Kakak Senior …. "
Murong Fei dipenuhi dengan rasa tidak percaya ketika ia menatap kosong ke Li Moying.
Bukankah ia baru tersenyum beberapa saat yang lalu? Tidakkah artinya ia puas dengan sup yang dibuatnya? Lalu mengapa, bukan saja Kakak Senior tidak meminumnya, namun … ia bahkan menjatuhkannya?
Murong Fei mengedipkan matanya ketika tepi matanya mulai memerah.
Bagi seorang gadis yang sangat dipuja, biasanya Murong Fei dikelilingi oleh banyak pria yang tidak sabar untuk membuatnya senang. Jika ia memandang mereka sekilas saja, para pemuda bertalenta itu akan sangat gembira sampai tidak bisa tidur.