"Sampai! " teriak nita, dia lalu melihat ke arah jarum jam di tanganya dengan wajah yang berseri. Dia lalu membuka helm yang dipakainya, menarik nafas lega dan memandangi jam yang ada di tangannya.
"Tepat sekali dua puluh menit! " nita tersenyum ke arah axel yang berdiri mematung di samping motornya.
Wajahnya sangat tidak enak di pandang, rambutnya yang telah acak-acakkan dan jaket yang dipakainya telah di tempeli banyak daun kering. Penampilannya benar-benar kacau kali ini.
"Beruntung ibu tadi tidak melemparkan parangnya! " ucap axel.
Ternyata dia masih terkejut pada kejadian ketika seorang nenek memarahi mereka dengan memperlihatkan parangnya.
"Kamu tahu kalau kita kena parangnya itu, bisa-bisa kita mati sia-sia! " axel membulatkan kedua matanya ke arah nita.