"Axel itu sama seperti ayahnya! "
Suara nita mengejutkan yoga yang tengah bersembunyi di balik tembok untuk melihat axel yang begitu serius belajar tehnik hecting sampai larut malam.
"Membuat kaget saja! " yoga mengusap dadanya, "kalau aku jantungan bagaimana? "
"Berobat " jawaban nita membuat kedua mata yoga membulat ke arahnya, dia sengaja ingin membuat yoga merasa kesal.
Nita tersenyum meraih satu tangan yoga, "jangan marah lama-lama sama axel "
"Dia sedang belajar mandiri tanpa ada bayang-bayang orang tua di belakangnya, dia memutuskan bekerja di rumah sakit lain supaya orang lain tahu dia punya kemampuan sendiri "
Yoga terdiam hanya menarik nafasnya dalam-dalam, dia ingin melihat kesuksesan anaknya dengan tuntunannya tetapi sepertinya semua salah. Dia tidak dapat membuat keinginannya di wujudkan oleh anak-anaknya.