Asap hitam membumbung dengan cepat di aula yang penuh dengan peti dan menjalar ke setiap sudut makam, bagaikan makhluk jelek dan jahat yang menginvasi daerah mereka.
Sambil menghadap puncak piramida, para pengawal makam semuanya berdoa. Meski seringnya mereka bersikap kasar dan tidak sopan, kini mereka bersimpuh di atas tanah, sejinak domba kecil.
Asap hitam menutupi segalanya, tapi cahaya emas yang melingkupi tubuh mereka mencegah kekuatan kematian yang mengerikan itu mendekati mereka.
Di makam, mayat yang menggantung di dinding mulai bergerak dan meraung marah.
Peti hitam mendadak terbuka karena kekuatan tak kasatmata, dan begitu banyak lengan serta tangan yang ditutupi dengan perban terulur keluar.
Perban lama yang ditutupi dengan minyak berwarna kuning cerah dari mayat tampak sangat menjijikkan. Erangan pilu dan teriakan marah membuat makamnya bagaikan neraka hidup.