"Aku juga tidak tahu," kata Chely. "Tapi, Jacques, aku yakin ayahku melakukan ini demi kebaikanku. Kau tahu aku tak punya potensi menjadi kesatria, dan itu adalah kata pelatihku sendiri. Aku juga tak pandai menjalankan bisnis. Aku mencoba memegang bank keluargaku dan aku gagal. Kakakku sangat marah karena itu."
"Tapi kau jago dalam hal lainnya..." Jacques mencoba menyemangati kekasihnya. "Pertama kali aku melihatmu, kau sedang duduk di teras sambil membaca buku. Aku tak bisa melupakan pemandangan indah itu seumur hidupku."
"Kecuali kegemaranku membaca buku, aku belum pernah mencapai apapun. Aku mencoba musik, opera, melukis, memahat, tapi semua itu bukan hal yang cocok untukku," ujar Chely putus asa. Kemudian nadanya menjadi sedikit lebih ceria. "Tapi kau berbeda, Sayang. Kau serba bisa. Piano, melukis, menyanyi, berpedang ... semuanya. Kau seperti matahari yang agung."